Diam-diam China Menusuk Dari Belakang, Menyediakan Dana untuk Gerakan Kemerdekaan Timor Leste
Para pegiat dan pejuang kemerdekaan Timor Leste agar lepas dari Indonesia butuh waktu selama 24 tahun sampai harapanna terwujud
Diam-diam China Menusuk Dari Belakang, Menyediakan Dana untuk Gerakan Kemerdekaan Timor Leste
POS KUPANG.COM -- Para pegiat dan pejuang kemerdekaan Timor Leste agar lepas dari Indonesia butuh waktu selama 24 tahun sampai harapanna terwujud
Indonesia juga terpaksa melepaskan Timor Leste lantaran tekanan dunia dan wilayah itu juga dianggap sebagai duri dalam daging di Indonesia
Dan, China yang selama ini dianggap sahabat ternyata diam-diam menusuk dari belakang. Negara itu merupakan sumber dana pergerakan kemerdekaan Timor Leste
Kini China memanfaatkan Timor Leste dengan tujuan ekonomi. Negara itu berinvestasi besar-besaran dalam bidang pembangunan infrastruktur
Bahkan ada pula sentilan yang menyebutkan Timor Leste merupakan incaran China untuk membangun pangkalan militer yang bisa berhadapan langsung dengan Australia
Baca juga: PERANG di Depan Mata , China Perintahkan Marinirnya Fokus Siap Tempur, Semua Rudal Arah ke Taipe
Baca juga: Gisel Sampai Murka Setelah Tau Tabiat Wijin, Nyesal Pacari Eks Agnes Mo, Terungkap Isi Medos Pacar
Baca juga: Sarita Abdul Mukti Langsung Ngamuk ke Faisal Harris,Anak Bungsunya Ketakutan SetelahBertemu Jennifer
Pada tanggal 13 September 2016, pemerintah Timor Lorosae memberikan izin kepada Kementerian Keuangannya untuk memulai proses bergabung dengan Bank Investasi Infrastruktur Asia yang berbasis di Beijing.
Ini terjadi sebulan sebelum Konferensi Tingkat Menteri ke-5 Makau berlangsung, mempertemukan para pejabat senior dari China dan semua negara berbahasa Portugis, termasuk Timor-Leste, dalam upaya untuk mempromosikan hubungan dan perdagangan yang lebih baik.
Waktu itu, Timor-Leste adalah negara termuda di Asia dan termiskin di Asia Tenggara.
Pertama kali dijajah oleh Portugal dari 1701 hingga 1975.
Pasukan Indonesia mendarat di pantainya hanya beberapa minggu setelah Portugis pergi.
Dalam pembicaraan di Radio Australia pada tahun 2014 , Estanislau da Silva, mantan wakil perdana menteri Timor-Leste, mengumumkan:
“Kami memiliki tetangga, seperti Indonesia dan Australia, tetapi kami juga ingin memiliki hubungan yang sangat dekat dengan benua lain, dan khususnya, China."

"China sangat, sangat mendukung."
Memang, China menyediakan dana untuk gerakan kemerdekaan Timor-Leste selama pendudukan Indonesia, tidak seperti banyak pemerintah Barat lainnya, dan mendukung gerakan di Dewan Keamanan PBB pada akhir tahun 1970-an, ketika banyak negara Barat abstain pada suara penting hingga tahun-tahun berikutnya.