Pilkada NTT, Dr Ahmad Atang : Kampanye Daring Bukan Satu-Satunya Pilihan
kampanye kreatif agar pesan politiknya dapat sampai ke masyarakat melalui brosur, stiker dan spanduk
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Pilkada NTT, Dr Ahmad Atang : Kampanye Daring Bukan Satu-Satunya Pilihan
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang Menyampaikan untuk kampanye bagi para paslon menggunakan daring, bukan satu-satunya pilhan untuk berkampanye.
Kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (7/10), Dr. Ahmad Atang mengungkapkan, tahapan pilkada saat ini telah memasuki masa kampanye. Di tengah situasi Covid-19 yang membayangi pilkada serentak, maka suka atau tidak suka mekanisme daring menjadi pilihan bagi paslon untuk menyampaikan gagasan melalui visi, misi dan program pasangan calon.
Dikatakan Ahmad, memang diakui bahwa pola daring bukan pilihan yang efektif karena masyarakat kita belum terbiasa dengan model politik berbasis pada teknologi.
Lebih lanjut, Kata Ahmad, pada masyarakat kalangan menengah perkotaan mungkin model ini efektif. Namun bagi masyarakat kelas menengah ke bawah pedesaan terasa sulit untuk menerima pesan satu arah tersebut.
Namun demikian, pola kampanye daring bukan satu-satunya pilihan.
"Pasangan calon dapat mengembangkan kampanye kreatif agar pesan politiknya dapat sampai ke masyarakat melalui brosur, stiker dan spanduk," kata Ahmad
Ia menyampaikan bahwa pasangan calon dapat menyebarkan ide atau gagasan melalui media di atas. Hal ini penting agar komunikasi politik dapat sampai ke sasaran khalayak.
Ia memgaku bahwa model ini dari sisi anggaran tergolong murah dan lebih efektif sampai ke publik. Walaupun diakui bahwa budaya mendengar masyarakat kita masih lebih kuat dibandingkan budaya membaca, sehingga pasangan calon lebih selektif memilih pesan yang tidak membosankan dan membingungkan publik.
"Semua media yang digunakan tentu memiliki kelebihan dan kelemahan sehingga tidak ada patokan, namun yang terpenting adalah pesannya sampai ke masyarakat," tuturnya.
• KPU NTT : Kampanye Paslon Pilkada di NTT Masih Didominasi Kampanye Konvensional Tatap Muka
• Kerja Sama Dengan IWP dan ADUPI, Le Minerale Serius Kelola Isu Plastik di Pulau Komodo
• Debat Paslon Bupati dan Wakil Bupati TTU Dilakukan Sebanyak Tiga Putaran
Oleh karena itu, dalam suasana politik Covid-19 seperti ini paslon tidak terlalu banyak berharap soal model kampanye yang efektif dan masyarakat tentu memiliki cara untuk memilih paslon yang dipercaya, maka masyarakat pasti sudah mempunyai pilihan.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)