Bernadus Sesa Manuk, Sang Pejuang Lembata Itu Telah Pergi

Mantan Danramil Lewoleba, Bernadus Sesa Manuk (BSM) Meninggal dunia, Senin (5/10/2020), di Rumah Sakit Bukit Lewoleba

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Forum Jurnalis Lembata saat memberi penghormatan terakhir bagi Mantan Danramil Lewoleba, Bernadus Sesa Manuk (BSM) di kediamannya, Rabu (7/10/2020). Mendiang BSM dikenal sebagai pribadi yang akrab dengan siapa saja termasuk para jurnalis di Lembata. 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Mantan Danramil Lewoleba, Bernadus Sesa Manuk (BSM) Meninggal dunia, Senin (5/10/2020), di Rumah Sakit Bukit Lewoleba. Bernadus Sesa Manuk dimakamkan secara militer, di samping rumahnya, Lorong Koramil, Kelurahan Lewoleba Utara-Kecamatan Nubatukan, Rabu (7/10/2020). 

Penguburan BSM secara militer itu dipimpin Danramil Lewoleba, Mayor Chb Ihsan. Hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, para purnawirawan, tokoh masyarakat, para aktivis, dan ratusan masyarakat lain. 

Bernadus Sesa Manuk atau yang dikenal dengan sapaan BSM selama ini dikenal sebagai sosok yang humoris, pejuang kemanusiaan dan lingkungan hidup. BSM masuk menjadi anggota TNI pada tahun 1965.

Dandim Ende Beberkan Penanganan Prajurit Baru yang Pernah Terpapar Covid-19, Ada Terapi

 Bagi banyak orang Lembata, BSM dikenal sebagai sosok pejuang sejati Kabupaten Lembata. Kabar kepergiannya menghadap Sang Khalik disambut rentetan ucapan belasungkawa di media sosial.

Alexander Taum, salah satu jurnalis Lembata, menerangkan BSM merupakan salah satu tokoh yang menginisiasi pembukaan beberapa ruas jalan di Lembata termasuk di Kota Lewoleba saat dia menjabat Danramil Lewoleba dengan pangkat pembantu Letnan satu. Inilah yang membuat BSM layak disebut sebagai seorang pejuang sejati bagi masyarakat Lembata. 

Ngada Tambah 2 Kasus Corona, Ini Kata Penjabat Sementara Bupati Linus Lusi

Setelah pensiun dari tentara pada 1999, BSM terjun ke dunia politik. 

Pada pemilu 2004 BSM terpilih sebagai anggota DPRD Lembata dari dapil 3 (Kecamatan Atadei, Wulandoni, Lebatukan, dan Nagawutung) dari PKPI.

Menurut Alexander, keprihatinan BSM pada masyarakat rupanya tak pernah pudar meski sudah uzur. Pada awal masa pandemi Covid-19, BSM pernah mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo. Salah satu poin dari suratnya itu adalah meminta pemerintah memberikan gelar pahlawan bagi para tenaga medis yang berjuang menyembuhkan pasien Covid-19. Surat yang tembusannya juga dikirim ke Menteri Kesehatan dan beberapa petinggi negara itu juga berisi pandangan BSM terkait penanganan dan pencegahan Covid-19 di Indonesia khususnya di Lembata.

Di dalam suratnya, BSM memaparkan empat poin seruan dan imbauannya bagi seluruh rakyat Indonesia, masyarakat NTT, masyarakat Lembata, Gubernur NTT dan Bupati Lembata.

Sementara itu, pada saat upacara pemakaman, Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday mengatakan, almarhum selama 34 tahun menjadi tentara, tentunya memberikan warna dan dinamika tersendiri di korps TNI.  

Begitupun ketika almarhum menjadi anggota DPRD Lembata. Ia memberikan warna dan dinamika yang khas di lembaga DPRD Lembata

Thomas Ola menyebutkan, pemerintah daerah Lembata merasa kehilangan karena pemerintah masih membutuhkan pemikiran cerdas dari almarhum. 

Almarhum BSM, tegasnya, selama masa hidupnya selalu mendengungkan semangat “Taan Tou,” persatuan. Ia adalah seorang pejuang sejati. Pemerintah daerah menyampaikan turut berduka cita. 

“Selamat jalan bapa Nadus.” 

Sementara itu Danramil Lewoleba, Mayor Chb Ihsan menyampaikan turut berduka cita serta menyampaikan terima kasih kepada almarhum yang selama 34 tahun mengabdi untuk TNI dan negara.

Mendiang BSM meninggalkan 7 orang anak, dua laki laki dan lima perempuan; serta 13 cucu dan 2 cece. 

Selamat Jalan, Pejuang! (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved