ILC TV One
SEDANG BERLANGSUNG Link Live Streaming ILC TV One Benarkah RS Mengcovidkan Semua Pasien Meninggal?
Malam ini, Selasa 6 Oktober 2020, Indonesia Lawyers Club ( ILC ) TV One kembali akan mengangkat tema yang tengah hangat diperbincangkan publik
Kehebohan itu terkait dengan sebuah postingan yang ditulis oleh akun Twitter Balqia Ranarizq, @BalqisRrzq terkait tudingannya kepada sejumlah rumah sakit di Surabaya.
Unggahan itupun kemudian viral di media sosial pada Senin (20/7/2020).
"Ini, Ayah aku ngetik buat grup keluarga ya. Pas ini posisi ayahku udah minta pulang paksa dan isolasi mandiri di rumah karrena HASIL SWAB hampir 3 Minggu Ga KELUAR. Tapi aneh nya rs kekeh kalo ayah positif covid. Pdhal setelah swab dari program BU RISMA ayah 2 kali negativ," tulis akun @BalqisRrzq.
Dalam unggahan itu, juga dibubuhkan foto yang menampilkan tudingan sejumlah rumah sakit di Surabaya.
Disebutkan, RS Wiyung Sejahtera berusaha untuk merekayasa hasil positif dari pasien diduga Covid-19.
Tindakan itu dilakukan disebut guna pihak RS mendapat bantuan sebesar Rp 200 juta dari pemerintah.
Selain itu, apabila ada pasien positif Covid-19 meninggal dunia, maka pihak rumah sakit akan mendapatkan bantuan Rp 350 juta.
Tak hanya itu, dalam foto juga dijelaskan, jika ada pasien yang masuk ke RS Siloam atau RS Mayapada akan disuntik mati oeh petugas agar pihak RS mendapat bantuan Rp 350 juta.
Tudingan juga semakin meluas lantaran pesan tersebut berisi informasi bahwa pemerintah menargetkan sebanyak 70 juta rakyat Indonesia meninggal dunia.
Kemudian, ada juga tudingan soal petugas ambulans yang mendapat jatah Rp 15 juta per jenazah yang diantar.
Lantas, bagaimana sikap Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) dengan adanya tudingan tersebut?
Humas Persi Anjari Umarjiyanto mengungkapkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Balqis dan dijelaskan bahwa informasi yang didapat oleh yang bersangkutan berasal dari hasil teman ayahnya yang disebut sebagai orang dari Dinas Kesehatan (Dinkes).
"Yang bersangkutan menyampaikan bahwa tuduhan terhadap RS Wiyung, RS Siloam, dan RS Mayapada yang meng-covid-kan pasien dengan tujuan uang bantuan ratusan juta didasarkan pada 'hanya dapat dari hasil teman ayah saya yang katanya orang Dinkes'," ujar Anjari sebagaimana dikutip dari Kompas.com yang mengkonfirmasinya pada Selasa (21/7/2020) lalu.
"Saudari Balqis tidak dapat menunjukkan bukti apa pun. Artinya tuduhan itu tidak didasarkan pada informasi yang dapat dipertanggungjawabkan baik isi maupun sumbernya," lanjut dia.
Menurut Anjari, unggahan yang disebarkan Balqis berisi informasi keliru, disinformatif, bersifat fitnah dan menyesatkan.