Kecelakaan Maut Air Nona
Duka di Bakunase, Keluarga dan Tetangga Mulai Melayat Jenazah Tasya
Tasya Taek (13) terbaring tenang di dalam peti jenazah di atas dipan di ruang tengah rumah mereka, di tengah Kampung Amnesi, Kelurahan Bakunase
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
Namun, saat sedang berkendara tiba-tiba datang sebuah sepeda motor menghantam mereka.
Sepeda motor tersebut dikemudikan Syarif (20).
Syarif saat itu berboncengan dengan Mas Her (23).
Akibat hantaman tersebut, Anggian dan Yohana pun terlempar dari sepeda motornya.
Dalam kecelakaan itu, Anggian tewas.
Sementara Yohana, mengalami luka-luka.
Begitu juga dengan pengendara lainnya Syarif dan Mas Her.
Kecelakaan ini telah memupus segala rencana.
Rencana pernikahan Anggian dengan Yohana yang sejatinya dilangsungkan, Rabu (30/1/2019), pun batal.
Kasat Lantas Polres Kupang Kota Iptu Rocky Junasmi yang dikonfirmasi POS-KUPANG.COM pada Rabu (30/1/3019) membenarkan kecelakaan tersebut.
Iptu Rocky menjelaskan detik-detik kecelakaan maut yang melibatkan dua sepeda motor tersebut.
Masing-masing Suzuki Satria FU dengan nomor polisi DH 5817 HV dengan Honda Fino bernomor polisi DH 3359 KD.
Kecelakaan terjadi pada pukul 22.30 Wita.
Rocky menjelaskan Suzuki Satria FU dikendarai Syarif (20).
Ia berboncengan dengan Mas Her (23).
Keduanya warga RT07/RW03, Kelurahan Oepura, Kota Kupang.
Mereka melaju dari arah Oebufu ke arah Flobamora Mall dengan kecepatan tinggi.
Ketika sampai di tempat kejadian perkara (TKP), sepeda motor tersebut masuk jalur berlawanan.
Motor kemudian menabrak sepeda motor Honda Fino yang dikendarai Yohana Elisabeth Koamesa dan calon pengantinnya, Alfian Anggianto.
Saat itu, Yohana dan Alfian melaju dari arah Bundaran Gubernur hendak ke arah Oebufu.
Akibatnya tabrakan tak bisa dihindari.
Kedua sepeda motor dan penumpangnya terpental di badan jalan.
Pengendara dan penumpang Suzuki Satria FU yang merupakan pekerja mebel itu mengalami luka ringan.
Syarif, yang mengemudikan sepeda motor alami pendarahan di hidung, lebam pada mata kanan.
Sedang Mas Her, yang diboncengnya bengkak pada bibir dan lecet pada wajah.
Sementara itu, Yohana Elisabeth Koamesa, warga Jalan WJ Lalamentik RT32/RW10, Kelurahan Fatululi, Kota Kupang luka robek di tumit kaki kanan.
Ia juga terkilir pada bahu dan kaki kiri.
Sedangkan calon suami yang diboncengnya, Alfian luka lebam mata kanan, patah kaki kanan, pendarahan pada mulut, hidung dan telinga.
Alfian juga muntah darah dan tidak sadarkan diri.
Alfian kemudian meninggal dunia.
Iptu Rocky mengungkapkan, penyebab kecelakaan karena mengemudi sepeda motor Suzuki Satria FU dalam pengaruh alkohol.
Sehingga pengendaranya kehilangan konsentrasi dan masuk ke jalur yang berlawanan.
Motor yang dikemudiakannya kemudian bertabrakan dengan sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan.
"Diduga mereka lalai. Sebab berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, kelalaian itu ada pada pengendara sepeda motor Suzuki Satria FU DH 5817 HV," ujarnya.
"Karena mengemudikan kendaraan dalam pengaruh alkohol, sehingga kehilangan kendali," tegas Iptu Rocky.
Ia juga menyayangkan, para pengendara sepeda motor dan penumpangnya, tidak mengenakan helmet.
Sehingga ada korban yang mengalami pendarahan berat, dan meninggal dunia.
Kecelakaan maut yang dipicu pengendara dalam pengaruh alkohol, juga terjadi, Selasa (29/1/2019) dini hari.
Kecelakaan ini merenggut seorang pengendara motor, Vicki Bura.
Remaja 16 tahun itu jatuh ke dalam jurang sedalam 16 meter di daerah Gua Monyet, Jalan M Praja, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (29/1/2019) dini hari.
Vicki Bura merupakan warga RT011/RW006, Kelurahan Bonipoi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.
Saat itu jatuh ke dalam jurang, Vicki sedang mengendarai sepeda motor bersama rekannya dari Kupang menuju Pelabuhan Tenau.
Kasat Lantas Polres Kupang Kota Iptu Rocky Junasmi SIK ketika dikonfirmasi oleh POS-KUPANG.COM pada Selasa (29/1/2019) sore membenarkan kecelakaan tersebut.
Iptu Rocky mengatakan, kecelakaan yang merenggut nyawa Vicki itu merupakan kecelakaan tunggal.
Menurutnya motor yang dikemudikan Vicky hilang kendali.
Saat itu, kata Rocky, mereka bergerak dari arah Kota Kupang menuju Pelabuhan Tenau.
"Berdasarkan keterangan yang kita peroleh, kecelakaan itu terjadi karena pengemudi sepeda motor kehilangan kendali saat melewati tikungan kiri di TKP," ujarnya.
"Akibatnya mereka menabrak pembatas jalan dan jatuh terpental. Korban terjatuh ke dalam jurang Gua Monyet dan meninggal dunia," terang Rocky.
Kecelakaan tersebut, lanjut Rocky, mengakibatkan Vicki terpental dan masuk ke dalam jurang Gua Monyet dan meninggal dunia.
Rekan korban yang juga bersama dalam kecelakaan itu terluka parah dan dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.
Rocky menjelaskan, korban baru dievakuasi bersama oleh tim gabungan sekira pukul 11.00 Wita dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.
Rocky juga menyebut, berdasarkan informasi yang baru saja diperoleh pihaknya, penumpang sepeda motor yang mengalami kecelakaan itu berjumlah tiga orang.
Saat mengendarai sepeda motor itu, diduga mereka berada di bawah pengaruh minuman keras.
"Diduga mereka dalam keadaan di bawah pengaruh miras. Dan informasi terbaru yang baru saja
kami peroleh, ternyata mereka bonceng tiga, sehingga Polisi mau pastikan lagi ke TKP," paparnya.
"Karena di lokasi itu ada dua lubang gua, jadi kita pastikan kemungkinannya," katanya.
Kepala Kantor SAR Kupang Abdul Hamid, SH ketika dihubungi POS-KUPANG.COM, mengatakan tim SAR Gabungan telah melakukan evakuasi terhadap korban kecelakaan di daerah Gua Monyet Selasa siang.
Tim SAR ikut membantu proses evakuasi setelah menerima informasi dan permintaan dari pihak Satlantas Polres Kupang.
"Setelah menerima laporan dari Pak Alex anggota Sat Lantas, bahwa pada pukul 02.30 Wita seorang warga RT011/RW006 Kelurahan Bonipoi, Viki Bura (16) laki-laki, telah jatuh ke lubang di Gua Monyet, maka pada 10.15 Wita diberangkatkan satu Tim Rescue," katanya.
"(Tim) berjumlah 11 personil dengan menggunakan sarana pendukung berupa satu unit Rescue Car, dilengkapi palsar darat lainnya menuju lokasi kejadian guna melaksanakan operasi," katanya.
Pukul 12.15 Wita, lanjutnya, korban berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan dalam keadaan meninggal dunia.
Kemudian diserahkan ke pihak berwajib dan dibawa menuju RS Bhayangkara Kupang.
Lanjutnya, operasi evakuasi ini melibatkan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Lantamal VII Kupang, Polres Kupang Kota, Polsek Alak, Navigasi Kupang, Polairud, keluarga korban dan masyarakat setempat.
* PT Jasa Raharja menyantuni korban terbakar dan meninggal
PT Jasa Raharja menyantuni korban terbakar dan meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di ruas Jalan Timor Raya arah Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Korban yang meninggal dalam insiden kecelakaan lalu lintas di TTU itu dijamin Jasa Raharja," kata Kepala PT Jasa Raharja Cabang Nusa Tenggara Timur, Radito Risangadi kepada wartawan di Kupang, Kamis (13/8).
Kecelakaan lalu lintas tepatnya di km 10, Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Rabu (12/8/2020) mengakibatkan Pius Kolo, pegawai Puskesmas di Noemuti meninggal dunia.
Dalam peristiwa itu korban Pius Kolo yang hendak menuju tempat kerja di Puskesmas Noemuti terbakar bersama sepeda motor yang ditumpanginya setelah bertabrakan dengan satu unit kendaraan di lokasi kejadian .
Wajah dan tubuh korban hangus terbakar sehingga tidak bisa dikenali lagi setelah terbakar bersama sepeda motor milik korban.
"Kami turut berduka cita atas peristiwa yang sangat tragis itu," kata Radito Risangadi.
Ia mengatakan PT Jasa Raharja telah memproses santunan kecelakaan Jasa Raharja kepada ahli waris korban pada Kamis ini.
Menurut dia, santunan yang diberikan PT Jasa Raharja kepada ahli waris korban Pius Kolo sebesar Rp50 juta.
"Pelayanan yang kami berikan ini merupakan bukti kehadiran negara saat masyarakat mengalami musibah," kata Radito Risangadi didampingi Humas Jara Raharja NTT, Laurensius A.Suyanto. (antara)