Breaking News

Kecelakaan Maut Air Nona

Duka di Bakunase, Keluarga dan Tetangga Mulai Melayat Jenazah Tasya

Tasya Taek (13) terbaring tenang di dalam peti jenazah di atas dipan di ruang tengah rumah mereka, di tengah Kampung Amnesi, Kelurahan Bakunase

Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Suasana rumah duka korban kecelakaan Airnona di Kampung Amnesi, Kelurahan Bakunase II Kecamatan Kota Raja Kota Kupang, Selasa (6/10) pagi. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Tasya Taek (13) terbaring tenang di dalam peti jenazah di atas dipan di ruang tengah rumah mereka, di tengah Kampung Amnesi, Kelurahan Bakunase II Kecamatan Kota Raja Kota Kupang, Selasa (6/10) pagi.

Jenazah Tasya yang terbaring telah dipakaikan gaun putih dengan sarung tenunan motif Rote. Pada pipi kirinya masih tampak warna merah, bekas luka lebam yang mengering akibat kecelakaan semalam.

Ibunya, duduk di atas dipan persis di sisi kiri dari bagian kepala peti jenazah berwarna coklat itu. Ia duduk sambil terus memegang bibir peti jenazah anak perempuannya.

Dukung Pokdarwis, Langa Trekking Community Camping di Leko Ena Inerie

Sejak pagi, beberapa silih berganti melayat jenazah remaja kelas VIII SMP 4 Kupang itu. Tampak saudara juga para tetangga.

Kepada kerabat, ibunya berkisah tentang perpisahan dengan putri nomor tiganya itu. Ia tak menyangka, anak perempuannya pergi dalam keadaan seperti itu. "Saya panggil-panggil nama Tasya terus tadi malam. Taunya ada yang bilang sudah kecelakaan," kisah ibunya.

Calon Pelanggan PDAM Ende Kecewa

Tasya sebelumnya, meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk mengantar tugas sekolah. Saat itu, ia bersama kakak perempuannya, Amelia Taek (14). Saat itu, ayahnya meminta mereka untuk sekalian membuang bangkai anjing yang telah mati.

Menurut ibunya, mereka berangkat menggunakan sepeda motor Honda Beat sekira pukul 18.30. Saat itu, mereka membawa serta bangkaii anak anjing yang rencananya akan di buang di Bak Sampah di lokasi SMPN 4.

Namun apa dikata, sekira pukul 19.30 Wita, beberapa tetangga memastikan keberadaan kedua putri itu. Mereka diberi kabar soal kecelakaan yang menimpa mereka. Kedua orang tua itu terpukul, apalagi mendengar kondisi terakhir kedua anak perempuan mereka.

Berdasarkan keterangan warga, Tasya yang menjadi salah satu korban kecelakaan beruntung itu meninggal di lokasi kejadian. Kecelakaan maut di pertigaan antara Jalan Jambu dan Alfons Nisnoni, Kelurahan Airnona Kecamatan Kota Raja Kota Kupang NTT pada Senin (5/10) malam.

Mathias (56), salah seorang warga, menuturkan kecelakaan maut terjadi sekira pukul 20.00 Wita itu melibatkan lima kendaraan.

Ia mengatakan, kecelakaan maut itu bermula saat mobil tangki air warna biru bergerak menurun dari arah Bakunase melalui jalan Jambu. Ketika sampai di tikungan pertigaan Jalan Kancil dan akan berbelok ke arah jalan Alfons Nisnoni, mobil tangki itu menabrak sepeda motor yang dikendarai Amelia Taek lalu menabrak pula mobil sedan Honda City warna silver yang keluar dari jalan Kancil menuju jalan Alfons Nisnoni. Saat itu, mobil tangki air menabrak bagian belakang Honda Jazz.

Tak hanya sampai disitu, mobil tangki air yang tidak bisa berbelok itu kemudian menabrak dua sepeda motor yang diparkir dan pembatas jalan lalu menerobos bangunan pangkas rambut yang ada di sisi kiri jalan dan nyungsep hingga ke dalam jurang yang dalamnya sekira 3 meter.

Pengemudi mobil tangki itu, menurut saksi lainnya, melompat dan menyelamatkan diri sebelum mobil tangki naas itu nyungsep. Mobil tangki itu diduga rem blong saat kejadian sehingga melaju di jalan menurun tanpa dapat dikendalikan.

Kejadian itu menjadi tontonan warga. Hingga pukul 22.00 Wita, warga masih memenuhi lokasi kecelakaan. Polisi berjaga di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas yang padat akibat banyaknya warga yang menonton. Informasi tersebut mengklarifikasi informasi yang diperoleh POS-KUPANG.COM sebelumnya yang menyebut bahwa delapan orang tewas dalam kejadian naas itu. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Kronologi Kecelakaan Maut di Airnona Kota Kupang

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sebuah kecelakaan maut di pertigaan Jalan Jambu dan Alfons Nisnoni, Kelurahan Airnona Kecamatan Kota Raja Kota Kupang NTT pada Senin (5/10) malam. 

Menurut informasi, sopir atau pengemudi dan kondektur truk telah menyelamatkan diri dengan melompat dari truk sebelum terjadi tabrakan. 

Berikut kronologi lengkap Kecelakaan Maut di Air Nona, Senin (5/10/2020) malam.

Berdasarkan keterangan seorang warga bernama Mathias (56), kecelakaan maut terjadi sekira pukul 20.00 Wita itu melibatkan empat kendaraan. 

Ketika sampai di tikungan pertigaan Jalan Kancil dan akan berbelok ke arah jalan Alfons Nisnoni, mobil tangki itu menabrak dua sepeda motor yang bergerak dari arah berlawanan.

 Foto-foto Mengerikan Kecelakaan Maut Air Nona, Avanza Ringsek, Mobil Tangki Terjungkal, Rumah Hancur

Setelah itu menabrak pula mobil sedan Honda Jazz warna silver yang keluar dari jalan Kancil menuju jalan Alfons Nisnoni. Saat itu, mobil tangki air menabrak bagian belakang Honda Jazz. 

Tak hanya sampai disitu, mobil tangki air yang tidak bisa berbelok itu kemudian menabrak pembatas jalan dan menerobos pangkas rambut yang ada di sisi kiri jalan dan nyungsep hingga ke dalam jurang yang dalamnya sekira 3 meter. 

Laka Maut Air Nona
Laka Maut Air Nona (Pos Kupang)

Informasi lain di lokasi kejadian menyebut, pengemudi dan kernet mobil tangki itu lompat dan menyelamatkan diri sebelum mobil tangki naas itu nyungsep. Mobil tangki itu diduga rem blong saat kejadian sehingga melaju di jalan menurun tanpa dapat dikendalikan. 

Kejadian itu menjadi tontonan warga. Hingga pukul 22.00 Wita, warga masih memenuhi lokasi kecelakaan. Polisi berjaga di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas yang padat akibat banyaknya warga yang menonton. 

 Kecelakaan Maut Air Nona Kupang, Tangki Seruduk Rumah Hingga Tembus Kali

Mobil Honda Jazz dan Sepeda Motor Remuk

Sebuah truk tangki air menabrak sebuah mobil Honda Jazz bernopol DH 1065 AJ dan sebuah motor Honda Beat.

Mobil Honda Jazz  ini hancur remuk dihantam truk tangki air tersebut.

 BREAKING NEWS - Kecelakaan Maut di Air Nona, Kupang Makan Korban, Videonya Beredar di Grup WA

Laka maut Air Nona 1
Laka maut Air Nona 1 (POs Kupang)

Diduga kecelakaan ini sangat keras, sehingga ban tercabut dari rangka.

Diduga truk tangki air ini mengalami rem blong. Menurut kesaksian warga, truk tersebut lari kencang sekali sampai menabrak mobil.

Usai itu menyeruduk sebuah kios pangkas rambut (bukan rumah, red) hingga hancur.

Tak berhenti di situ, usai menerobos bangunan kios pangkas rambut hingga hancur, truk tangki air terus melaju hingga terperosok ke sungai yang berada di belakang kios pangkas rambut tersebut.

Sejumlah korban dilarikan ke rumah sakit.

Sementara, truk tangki air masih berada di dalam sungai, 

Sampai pukul 21.40 Wita, situasi di lokasi kejadian masih ramai warga.

Bangkai mobil Avanza masih berada di pinggir jalan dengan bentuk yang sudah remuk.

 Kecelakaan Maut di Air Nona, Truk Tangki Tabrak Avanza & Motor, Lalu Seruduk Rumah 

Sejumlah petugas kepolisian tampak sibuk mengatur arus lalu lintas yang dipenuhi warga.

Kasat Lantas Polres Kupang Kota AKP Andri Ariyansyah membenarkan kejadian itu.

Ia mengatakan, anggota unit Laka Satlantas Polres Kupang Kota telah berada di lokasi TKP untuk melaksanakan evakuasi dan olah TKP. 

"Benar ada kecelakaan itu, anggota sudah ke TKP," katanya singkat. 

Akibat tabrakan itu, kondisi mobil Honda Jazz rusak parah. Belum diketahui kerugian akibat kejadian naas itu. (POS-KUPANG.COM/ryan nong/ray rebon) 

* Detik-detik Kecelakaan Maut Yang Renggut Calon Pengantin di Depan Flobamora Mall

Rencana pernikahan sepasang kekasih, Anggian Alfianto (23) dan Yohana Elisabeth Koamesa (19), hanya tinggal kenangan.

Rumah tangga yang siap mereka bina pun akhirnya kandas.

Maut telah mengubah segalanya.

Tiga hari jelang hari pernikahan, pasangan Anggian Alfianto dan Yohana Elisabeth Koamesa, mengalami kecelakaan lalulintas.

Keduanya terbabrak sepeda motor di depan Flobamora Mall, Jalan WJ Lalamentik, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, (27/1/2019) malam.

Saat itu, Yohana sedang membonceng Alfian dengan sepeda motor.

Namun, saat sedang berkendara tiba-tiba datang sebuah sepeda motor menghantam mereka.

Sepeda motor tersebut dikemudikan Syarif (20).

Syarif saat itu berboncengan dengan Mas Her (23).

Akibat hantaman tersebut, Anggian dan Yohana pun terlempar dari sepeda motornya.

Dalam kecelakaan itu, Anggian tewas.

Sementara Yohana, mengalami luka-luka.

Begitu juga dengan pengendara lainnya Syarif dan Mas Her.

Kecelakaan ini telah memupus segala rencana.

Rencana pernikahan Anggian dengan Yohana yang sejatinya dilangsungkan, Rabu (30/1/2019), pun batal.

Kasat Lantas Polres Kupang Kota Iptu Rocky Junasmi yang dikonfirmasi POS-KUPANG.COM pada Rabu (30/1/3019) membenarkan kecelakaan tersebut.

Iptu Rocky menjelaskan detik-detik kecelakaan maut yang melibatkan dua sepeda motor tersebut.

Masing-masing Suzuki Satria FU dengan nomor polisi DH 5817 HV dengan Honda Fino bernomor polisi DH 3359 KD.

Kecelakaan terjadi pada pukul 22.30 Wita.

Rocky menjelaskan Suzuki Satria FU dikendarai Syarif (20).

Ia berboncengan dengan Mas Her (23).

Keduanya warga RT07/RW03, Kelurahan Oepura, Kota Kupang.

Mereka melaju dari arah Oebufu ke arah Flobamora Mall dengan kecepatan tinggi.

Ketika sampai di tempat kejadian perkara (TKP), sepeda motor tersebut masuk jalur berlawanan.

Motor kemudian menabrak sepeda motor Honda Fino yang dikendarai Yohana Elisabeth Koamesa dan calon pengantinnya, Alfian Anggianto.

Saat itu, Yohana dan Alfian melaju dari arah Bundaran Gubernur hendak ke arah Oebufu.

Akibatnya tabrakan tak bisa dihindari.

Kedua sepeda motor dan penumpangnya terpental di badan jalan.

Pengendara dan penumpang Suzuki Satria FU yang merupakan pekerja mebel itu mengalami luka ringan.

Syarif, yang mengemudikan sepeda motor alami pendarahan di hidung, lebam pada mata kanan.

Sedang Mas Her, yang diboncengnya bengkak pada bibir dan lecet pada wajah.

Sementara itu, Yohana Elisabeth Koamesa, warga Jalan WJ Lalamentik RT32/RW10, Kelurahan Fatululi, Kota Kupang luka robek di tumit kaki kanan.

Ia juga terkilir pada bahu dan kaki kiri.

Sedangkan calon suami yang diboncengnya, Alfian luka lebam mata kanan, patah kaki kanan, pendarahan pada mulut, hidung dan telinga.

Alfian juga muntah darah dan tidak sadarkan diri.

Alfian kemudian meninggal dunia.

Iptu Rocky mengungkapkan, penyebab kecelakaan karena mengemudi sepeda motor Suzuki Satria FU dalam pengaruh alkohol.

Sehingga pengendaranya kehilangan konsentrasi dan masuk ke jalur yang berlawanan.

Motor yang dikemudiakannya kemudian bertabrakan dengan sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan.

"Diduga mereka lalai. Sebab berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, kelalaian itu ada pada pengendara sepeda motor Suzuki Satria FU DH 5817 HV," ujarnya.

"Karena mengemudikan kendaraan dalam pengaruh alkohol, sehingga kehilangan kendali," tegas Iptu Rocky.

Ia juga menyayangkan, para pengendara sepeda motor dan penumpangnya, tidak mengenakan helmet.

Sehingga ada korban yang mengalami pendarahan berat, dan meninggal dunia.

Kecelakaan maut yang dipicu pengendara dalam pengaruh alkohol, juga terjadi, Selasa (29/1/2019) dini hari.

Kecelakaan ini merenggut seorang pengendara motor, Vicki Bura.

Remaja 16 tahun itu jatuh ke dalam jurang sedalam 16 meter di daerah Gua Monyet, Jalan M Praja, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (29/1/2019) dini hari.

Vicki Bura merupakan warga RT011/RW006, Kelurahan Bonipoi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.

Saat itu jatuh ke dalam jurang, Vicki sedang mengendarai sepeda motor bersama rekannya dari Kupang menuju Pelabuhan Tenau.

Kasat Lantas Polres Kupang Kota Iptu Rocky Junasmi SIK ketika dikonfirmasi oleh POS-KUPANG.COM pada Selasa (29/1/2019) sore membenarkan kecelakaan tersebut.

Iptu Rocky mengatakan, kecelakaan yang merenggut nyawa Vicki itu merupakan kecelakaan tunggal.

Menurutnya motor yang dikemudikan Vicky hilang kendali.

Saat itu, kata Rocky, mereka bergerak dari arah Kota Kupang menuju Pelabuhan Tenau.

"Berdasarkan keterangan yang kita peroleh, kecelakaan itu terjadi karena pengemudi sepeda motor kehilangan kendali saat melewati tikungan kiri di TKP," ujarnya.

"Akibatnya mereka menabrak pembatas jalan dan jatuh terpental. Korban terjatuh ke dalam jurang Gua Monyet dan meninggal dunia," terang Rocky.

Kecelakaan tersebut, lanjut Rocky, mengakibatkan Vicki terpental dan masuk ke dalam jurang Gua Monyet dan meninggal dunia.

Rekan korban yang juga bersama dalam kecelakaan itu terluka parah dan dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.

Rocky menjelaskan, korban baru dievakuasi bersama oleh tim gabungan sekira pukul 11.00 Wita dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.

Rocky juga menyebut, berdasarkan informasi yang baru saja diperoleh pihaknya, penumpang sepeda motor yang mengalami kecelakaan itu berjumlah tiga orang.

Saat mengendarai sepeda motor itu, diduga mereka berada di bawah pengaruh minuman keras.

"Diduga mereka dalam keadaan di bawah pengaruh miras. Dan informasi terbaru yang baru saja 
kami peroleh, ternyata mereka bonceng tiga, sehingga Polisi mau pastikan lagi ke TKP," paparnya.

"Karena di lokasi itu ada dua lubang gua, jadi kita pastikan kemungkinannya," katanya.

Kepala Kantor SAR Kupang Abdul Hamid, SH ketika dihubungi POS-KUPANG.COM, mengatakan tim SAR Gabungan telah melakukan evakuasi terhadap korban kecelakaan di daerah Gua Monyet Selasa siang.

Tim SAR ikut membantu proses evakuasi setelah menerima informasi dan permintaan dari pihak Satlantas Polres Kupang.

"Setelah menerima laporan dari Pak Alex anggota Sat Lantas, bahwa pada pukul 02.30 Wita seorang warga RT011/RW006 Kelurahan Bonipoi, Viki Bura (16) laki-laki, telah jatuh ke lubang di Gua Monyet, maka pada 10.15 Wita diberangkatkan satu Tim Rescue," katanya.

"(Tim) berjumlah 11 personil dengan menggunakan sarana pendukung berupa satu unit Rescue Car, dilengkapi palsar darat lainnya menuju lokasi kejadian guna melaksanakan operasi," katanya.

Pukul 12.15 Wita, lanjutnya, korban berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan dalam keadaan meninggal dunia.

Kemudian diserahkan ke pihak berwajib dan dibawa menuju RS Bhayangkara Kupang.

Lanjutnya, operasi evakuasi ini melibatkan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Lantamal VII Kupang, Polres Kupang Kota, Polsek Alak, Navigasi Kupang, Polairud, keluarga korban dan masyarakat setempat. 

* PT Jasa Raharja menyantuni korban terbakar dan meninggal 

PT Jasa Raharja menyantuni korban terbakar dan meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di ruas Jalan Timor Raya arah Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Korban yang meninggal dalam insiden kecelakaan lalu lintas di TTU itu dijamin Jasa Raharja," kata Kepala PT Jasa Raharja Cabang Nusa Tenggara Timur, Radito Risangadi kepada wartawan di Kupang, Kamis (13/8).

Kecelakaan lalu lintas tepatnya di km 10, Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Rabu (12/8/2020) mengakibatkan Pius Kolo, pegawai Puskesmas di Noemuti meninggal dunia.

Dalam peristiwa itu korban Pius Kolo yang hendak menuju tempat kerja di Puskesmas Noemuti terbakar bersama sepeda motor yang ditumpanginya setelah bertabrakan dengan satu unit kendaraan di lokasi kejadian .

Wajah dan tubuh korban hangus terbakar sehingga tidak bisa dikenali lagi setelah terbakar bersama sepeda motor milik korban.

"Kami turut berduka cita atas peristiwa yang sangat tragis itu," kata Radito Risangadi.

Ia mengatakan PT Jasa Raharja telah memproses santunan kecelakaan Jasa Raharja kepada ahli waris korban pada Kamis ini.

Menurut dia, santunan yang diberikan PT Jasa Raharja kepada ahli waris korban Pius Kolo sebesar Rp50 juta.

"Pelayanan yang kami berikan ini merupakan bukti kehadiran negara saat masyarakat mengalami musibah," kata Radito Risangadi didampingi Humas Jara Raharja NTT, Laurensius A.Suyanto. (antara)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved