Satgas Pamtas
TNI Bantu Droping Air Bersih Warga Perbatasan RI Timor Leste Yang Terdampak Kemarau
Seperti yang dialami masyarakat Lamaksenulu, Dusun Delomil, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu NTT
TNI Bantu Droping Air Bersih Warga Perbatasan RI Timor Leste Yang Terdampak Kemarau
Citizen Reporter
OLEH: Letda Kadek Dwi Muliantara, Satgas Pamtas Yonif Raider Khusus 744/SYB
POS-KUPANG.COM - Di musim kemarau yang terjadi saat ini berpotensi menimbulkan menurunnya debit air bahkan telah menimbulkan kelangkaan dan kesulitan air bagi warga di wilayah perbatasan.
Seperti yang dialami masyarakat Lamaksenulu, Dusun Delomil, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu NTT.
Mereka harus mengalami kesulitan air bersih dan harus bergantung pada air sungai.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif RK 744/SYB Letkol Inf Alfat Denny Andrian, dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (03/10/2020).
Dikatakannya, Untuk membantu kesulitan kebutuhan air tersebut, Komandan Pos (Danpos) Delomil Letda (Inf) Iksan memerintahkan anggotanya Pratu Febri Prima Ramadhan untuk turut membantu dropong air bersih bagi masyarakat desa binaannya yang kekurangan air karena musim kemarau.
"Droping air tersebut menggunakan truk tangki milik dinas PUPR yang kebetulan sedang melaksanakan proyek Irigasi di desa Delomil." jelasnya
Di lokasi, Danpos Delomil Letda (Inf) Iksan mengungkapkan bahwa masing-masing warga mendapat pasokan air bersih yang berasal sungai yang ambil dan ditampung dengan menggunakan truk tangki.
"Tidak sampai satu jam, setelah bantuan satu truk tengki berkapasitas 5000 liter air bersih tiba langsung habis di serbu warga." terang Iksan
Mama Juliana Lese (41) salah satu warga mengaku Untuk mencari air, warga harus ke sungai yang jaraknya sekitar kurang Lebih Satu kilometer dari desa.
"Sudah kekeringan Pak. Tiap hari kami ambil air di sungai untuk mandi. Lumayan ini dapat bantuan jadi tidak ambil air ke sungai," ungkapnya.
Menurutnya, kekeringan sudah menjadi langganan warga Desa Lamaksenulu setiap tahunnya. Ia pun berharap agar kemarau tahun ini tidak terlalu panjang sehingga semakin menyusahkan warga.
"Kalau musim kemarau pasti selalu kami kesulitan air. Disini sumbernya sulit, satu-satunya sumber air ada di sungai sana. Hampir tiap hari, mulai pagi sampai sore, kami ambil air di sungai." papar Mama Juliana.