Dokumen Rahasia Terungkap, AS Manfatkan Indonesia yang Dituduh Bantai 200.000 Penduduk Timor Leste

Isinya mentranskripsikan pertemuan Presiden Ford dan Menteri Luar Negeri Kissinger dengan Suharto pada 6 Desember 1975 di mana mereka secara eksplisit

Editor: Alfred Dama
(Capture Youtube via Tribun Jambi)
30 Prajurti ABRI Berangkat Cuma 9 Orang yang Selamat, Begini Sengitnya Pertempuran di Timor Timur 

Kemudian AS memutuskan bahwa pelatihan tersebut, harus dibayar oleh negara penerima dengan kata lain, bukan lagi bantuan militer.

Program rahasia tersebut kemudian menjadi sarana utama untuk melatih militer Indonesia tetap dengan biaya pembayar pajak Amerika.

Dalam prospektus tak bertanggal, Pentagon mengatakan misi utamanya adalah untuk 'mengembangkan, mengatur, melengkapi, melatih, memberi nasihat, dan mengarahkan militer pribumi'.

Skalanya kecil, untuk menawarkan 'pelatihan khusus yang signifikan' terkonsentrasi yang akan menciptakan 'unit-unit kecil yang mandiri'.

Pada tahun 1996, misalnya, 10 latihan melibatkan 376 personel AS dan 838 orang Indonesia.

Inggris juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pelatihan militer Indonesia.

The Observer telah menetapkan bahwa, sejak Mei 1997, 24 anggota senior pasukan Indonesia telah dilatih di perguruan tinggi militer Inggris.

Ini termasuk pelatihan dalam menjalankan unit militer secara efisien dan bagaimana menggunakan peralatan teknis seperti peluru kendali. Selain itu, 29 perwira Indonesia telah belajar di lembaga non-militer.*

Sebagian Artikel ini sudah tayang di Intisari.Grid.ID dengan judul: Melalui Dokumen Rahasia Ini, Terungkap Tentara Indonesia yang Dituduh Membantai 200.000 Penduduk Timor Leste, Ternyata Hanya 'Alat' yang Dikendalikan Oleh Amerika https://intisari.grid.id/amp/032366064/melalui-dokumen-rahasia-ini-terungkap-tentara-indonesia-yang-dituduh-membantai-200000-penduduk-timor-leste-ternyata-hanya-alat-yang-dikendalikan-oleh-amerika?page=all

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved