Gerakan 30 September
KISAH Sebenarnya, DN Aidit Coret 3 Nama, Kenapa PKI Bunuh 6 Jenderal & 1 Perwira 30 September 1965
Peristiwa Gerakan 30 September atau G30S/PKI menjadi sejarah kelam Indonesia. Dalam peristiwa G30S/PKI banyak yang menjadi korban.
POS KUPANG, COM -- Peristiwa Gerakan 30 September atau G30S/PKI menjadi sejarah kelam Indonesia.
Dalam peristiwa G30S/PKI banyak yang menjadi korban.
Berikut ini kisah sebenarnya kenapa Partai Komunis Indonesia (PKI) membunuh para jenderal pada peristiwa G30S/PKI.
Di antaranya Ahmad Yani, S. Parman, Suprapto, D.I. Panjaitan, Sutoyo Siswomihardjo, M.T Haryono, dan Pierre Tendean.
Diketahui peristiwa pembunuhan enam jenderal dan satu perwira itu terjadi karena Gerakan 30 September 1965 (G30S).
Bertahun-tahun, sekolah mengajarkan peristiwa itu adalah kudeta atau pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Lantas bagaimana sebenarnya?
Melansir artikel Kompas.com berjudul "Kenapa Para Jenderal Dibunuh PKI?",
Dalam Buku Wajah dan Sejarah Perjuangan Pahlawan Nasional Seri IV yang diterbitkan oleh Departemen Sosial RI Direktorat Urusan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan 1994-1995, mengemukakan asalan PKI menculik dan membunuh para jenderal.
Dimulai dengan menculik dan kemudian membunuh pejabat-pejabat teras Angkatan Darat untuk melumpuhkan angkatan ini.
Selanjutnya diterangkan alasan penculikan tersebut, yaitu dalam penilaian PKI, Angkatan Darat harus dilumpuhkan terlebih dahulu. Sebab Angkatan Darat dianggap sebagai lawan utama mereka.
Begitulah narasi pemerintah Orde Baru melalui berbagai buku dan film.
Namun fakta sejarah mengungkap bukan itu yang sebenarnya terjadi.
Untuk mengetahui kenapa para jenderal diculik dan dibunuh, maka kita harus menyimak kesaksian pelakunya terlebih dahulu.
PKI dianggap sebagai dalang dari penculikan dan pembunuhan para jenderal.
Setelah peristiwa G30S, ribuan orang ditangkap bahkan dibunuh tanpa diadili karena dituduh PKI.