Gerakan 30 September
Di Balik G30S, Telegram Dubes Amerika Ungkap CIA, Beri Benda Ini ke Soekarno, Ternyata Alat Disadap!
Kedekatan sejumlah jenderal dengan Amerika Serikat ini boleh jadi terendus sebagai upaya untuk mengkudeta Soekarno.
AS juga menurunkan peralatan komunikasi yang sangat maju dengan cuma-cuma.
Atas saran Green, Adam Malik secara diam-diam juga akan diberi uang.
Green menulis sebuah telegram ke pemerintahnya yang berbunyi,
"Keinginan kami untuk membantunya dengan cara ini, menurut saya akan menggambarkan dukungan kami atas perannya dalam upaya tentara yang anti-PKI, dan meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara dia dan tentara. Kemungkinan bahwa dukungan kami akan terdeteksi atau terungkap sangat minimal."
Dewan Jenderal
Kedekatan sejumlah jenderal dengan Amerika Serikat ini boleh jadi terendus sebagai upaya untuk mengkudeta Soekarno.
Setidaknya, itu lah yang diyakini para pelaku G30S.
Peter Kasenda dalam Kematian DN Aidit dan Kejatuhan PKI (2016) menulis, PKI mendengar sekelompok jenderal atau Dewan Jenderal yang hendak mengkudeta Presiden Soekarno.
Informasi ini didapat dari rekan mereka di militer yang merupakan simpatisan PKI.
Pada zamannya, tiap partai dan kelompok politik punya jaringan serupa dalam militer.
PKI memiliki tim khusus dan rahasia yang bertugas mengumpulkan beragam informasi.
Tim ini disebut Biro Chusus (BC). Informasi dan analisis yang dihimpun BC amat menentukan langkah partai.
Informasi dari BC PKI penting untuk menentukan apakah PKI akan bertindak sebelum kudeta itu terjadi atau menunggu.
Berdasarkan rapat dengan para perwira militer, Kepala BC PKI Syam Kamaruzaman menyimpulkan pihak militer siap melancarkan langkah untuk mencegah kudeta terjadi.
Komandan G30S Letkol (Inf) Untung Samsuri dalam persidangan mengaku, sejak awal, tak pernah ada niat menggulingkan pemerintahan.