ILC TV One Buat Polling Bertema Ideologi PKI Masih Hidup? Hasilnya Mengejutkan 84,7 Persen Sebut Iya
"Dear pencinta ILC: diskusi kita Selasa pukul 20.00 WIB berjudul "Ideologi PKI masih hidup?" Selamat menyaksikan. #ILCIdeologiPKI," cuit Karni Illyas.
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengaitkan pergantian dirinya dari jabatan Panglima TNI pada 2017 lalu dengan pemutaran film G30S/PKI.

Gatot mengatakan, saat menjadi Panglima TNI, dirinya memerintahkan anggotanya untuk menggelar menonton bersama film G30S PKI.
Namun, seperti ditayangkan dalam chanel Youtube Hersubeno Arief, dan Suara Islam, Gatot menyebut ada seorang politikus PDI Perjuangan mengingatkannya untuk menghentikan perintah nobar film G30S/PKI.
Ancaman dicopot dari jabatannya pun disampaikan politisi PDI Perjuangan itu, jika tetap menggelar nobar film G30SPKI.
"Pada saat saya menjadi Panglima TNI, saya melihat itu semuanya. Maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S PKI," ujar Gatot.
"Pada saat itu saya punya sahabat, dari salah satu partai, saya sebut saja dari PDIP menyampaikan Pak Gatot, hentikan itu, kalau tidak Pak Gatot akan diganti," jelas purnawirawan TNI AD ini.
Gatot tetap pada perintahnya untuk tetap memerintahkan jajaran TNI untuk menggekar nobar film G30S PKI.
"Saya bilang terima kasih. Tapi itu saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan benar-benar saya diganti," ucapnya.
Gatot kemudian digantikan Marsekal Hadi Tjahjanto pada 8 Desember 2017 lalu dalam upacara pelantikan di Istana Negara.
Gatot Nurmantyo digantikan Hadi Tjahjanto kurang lebih 4 bulan sebelum memasuki masa pensiun pada 1 April 2018.
Mengendus Kebangkitan PKI
Sebelum berbicara mengenai hal ini, Gatot Nurmantuo mengawalinya dengan kekhawatiran akan bangkitnya Partai Komunis Indonesia (PKI) gaya baru.
Dan itu terendus semenjak tahun 2008.
Saat itu, Gatot mendapatkan berbagai informasi tentang adanya gerakan tersebut.
"Saya mengamati tentang kemungkinan-kemungkinan bangkitnya gerakan Partai Komunis Indonesia gaya baru. Ini diawali sejak 2008," kata Gatot Nurmantyo.
Meski demikian, saat itu Gatot tidak bisa menyampaikan informasi itu secara terang-terangan.
"Setelah saya mendapat informasi-informasi, sehingga saya memaksakan membungkus semua gerakan ini dengan proxy war.