Gerakan 30 September

Korban Kekejaman PKI, Jasad Kolonel Sugiyono Lama Ditemukan, Dikhianati Anak Buah, Begini Kisahnya!

Seorang perwira TNI Angkatan Darat yang terbunuh saat pemberontakan yang dilakukan kelompok pembelot.

Editor: Benny Dasman
istimewa
Mengenang korban G30S/PKI 

Suatu ketika, Kolonel Sugiyono pulang ke Gedaren, sudah menjadi kebiasaan. Semua anggota keluarga pun berkumpul.

Kolonel Sugiyono berpesan : "Jangan ada yang menjadi tentara, menjadi tentara itu berat. Si Om saja yang menjadi tentara," kutip Sugeng.

Sugeng Pratopo pun diajak berkeliling ke rumah semua saudaranya di wilayah Ponjong dengan memakai seragam dinas serta membawa mobil gas ciri khas tentara kala itu.

Dalam kunjungan tersebut disertai canda, ia meminta hasil tani berupa kacang tanah kepada kakak-kakaknya.

"Kemudian pernah juga mengajak kami ke Gembira Loka untuk bermain dan bersenang-senang, bersama semua keponakan," ungkapnya.

Tidak lama setelah beberapa peristiwa tersebut, ia mendapat kabar dari pemerintah, bahwa paman kebanggaannya meninggal dibunuh oleh PKI.

Dalam Biografi Kolonel Sugiyono diceritakan bahwa ia ikut serta dalam Gerakan Operasi Militer (GOM) III dalam rangka menumpas pemberontakan KNIL di wilayah Sulawesi Selatan, yang dipimpin oleh Andi Aziz, Raja Gowa ke-16, dinobatkan pada tahun 1653.

Pada Juni 1965, ia diangkat menjadi Letnan Kolonel dan menjadi Kepala Staf Komando Resort Militer (Korem) 072 Kodam VII/Diponegoro di Yogyakarta, yang kemudian berubah nama menjadi Kodam IV/Diponegoro dibawah pimpinan Kolonel Katamso.

Saat itu, situasi negara dalam keadaan krisis.

Ada perseteruan antara ABRI di bawah komando Angkatan Darat (AD) dengan PKI, mulai dari pusat pemerintahan sampai ke daerah.

Salah satu daerah tersebut adalah Yogyakarta, dan Surakarta yang menjadi arena percobaan mereka untuk mempersiapkan pemberontakan.

Pada tanggal 1 Oktober 1965, Letnan Kol Sugiyono kembali ke Yogyakarta setelah beberapa waktu bertugas di Pekalongan.

Ia langsung menuju markas Korem 072 yang pada saat itu telah dikuasai militer pro-PKI, namun ia tidak mengetahui hal tersebut.

Kolonel Sugiyono salah satu tokoh ABRI yang diincar oleh PKI, sehingga pada kesempatan itu ia langsung ditangkap.

Ia dibawa ke Kentungan, sebelah utara Yogyakarta dan kemudian dibunuh. Jenazahnya dimasukkan ke dalam sebuah lubang yang telah disiapkan terlebih dahulu oleh PKI.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved