TRIBUN WIKI: Menjelajahi Situs Bata ne Suka Tempat Wisata Paling Unik di Ngada
TRIBUN WIKI: Menjelajahi Situs Bata ne Suka Tempat Wisata Paling Unik di Ngada
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola

TRIBUN WIKI: Menjelajahi Situs Bata ne Suka Tempat Wisata Paling Unik di Ngada
POS-KUPANG.COM | BAJAWA - Berwisata adalah aktivitas bersenang-senang dengan mengunjungi suatu obyek wisata, entah wisata alam atau budaya dan lainnya.
Wisatawan biasanya menghabiskan waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari untuk berekreasi atau sekedar melepas lelah juga sebagai menghibur diri.
Menuju tempat wisata menjadi pilihan yang menarik dikalah mengusir segala rasa jenuh akibat banyak aktivitas sebelumnya.
• Paket Edi-Weng Siapkan 200 Ribu Masker
Untuk itu, wisatawan baik mancanegara maupun wisatawan domestik atau lokal, biasanya mengunjungi tempat-tempat wisata baik di kota, di luar kota bahkan berwisata ke luar negeri.
Saat ini, berwisata sudah menjadi kebutuhan, bagi siapa saja. Yang jelas semua orang memiliki kepuasan tersendiri jika sudah sampai di tempat wisata yang ia dambakan.
Di Ngada misalnya, ada banyak obyek wisata yang layak dikunjungi. Satunya diantaranya adalah Bata ne Suka, situs wisata alam yang terletak di kaki Gunung Inerie.
• Kapolres Malaka Ingatkan Paslon dan Tim Terkait Ikrar Kampanye Damai
Kawasan ini sangat direkomendasikan untuk menghabiskan waktu di pandemi Covid-19. Karena letaknya jauh dari pemukiman warga.
Situs Bata ne Suka merupakan sebuah kawasan indah, yang oleh orang Ngada dipercayai sebagai situs peninggalan leluhur orang Ngada, pasca bencana alam yang pernah terjadi sekitar ratusan bahkan ribuan tahun lalu.
Lokasinya terletak di lereng Gunung Inerie, tepatnya di Dusun Rutogeli, Desa Bela, Kecamatan Bajawa.
Kawasan Bata ne Suka menampilakan sebuah pemandangan yang mempesona. Tebing batuan yang menjulang tinggi menjadi kekhasan tersendiri.
Memasuki lokasi Bata ne Suka, kita langsung disuguhi panorama alam yang indah. Terdiri dari perbukitan terjal dengan batuan cadas, membentuk landscape yang menawan.
Setiap akhir pekan, puluhan anak muda dari kota Bajawa dan sekitarnya, datang ke lokasi ini untuk berekreasi atau bersenang-senang.
Untuk mencapai Bata Ne Suka, pengunjung dapat menggunakan sepeda motor atau mobil. Jarak tempuh tidak lebih dari 30 menit perjalanan dari Kota Bajawa.
Tiba di lereng Gunung Inerie, pengunjung berjalan kaki sekitar 20 menit menuju hamparan sabana dan bukit Bata ne Suka untuk menikmati panorama alam, berupa perbukitan dan savana yang melegenda.
Di sisi utara, wisatawan dapat menikmati pemandangan Gunung Inerie yang menjulang tinggi, dengan bentangan laut biru tampak di sebelah barat.
Lokasi Bata ne Suka sangat cocok kegiatan outbond atau camping serta rekreasi keluarga.
Pemuda Desa Bela, Obi Gua, menuturkan, wisata Bata ne Suka bagi orang Ngada punya sejarah yang panjang dan cukup melegenda.
Sayangnya, hingga kini situs warisan leluhur ini belum mendapatkan perhatian serius pemerintah setempat.
Obi bercerita, Ia bersama anak-anak muda di desanya sudah berencana untuk mengembangkan kawasan tersebut menjadi obyek wisata menarik.
"Kami bersama teman-teman sudah lama berencana untuk kembangkan situs warisan leluhur ini menjadi wisata yang menarik, namun niat kami belum terealisasi," ujar Oby kepada POS-KUPANG.COM Minggu (27/9/2020).
Ia mengatakan, selama ini kawasan tersebut sudah kerap dikunjungi, dan masyarakat sering melakukan aktivitas outbond atau camping di lokasi tersebut.
Ia berencana akan mendekati kepala desa untuk membicarakan pengembangan kawasan itu, sehingga menjadi salah satu tempat wisata.
Namun, Ia mengaku masih perlu belajar banyak bagaimana mengelola kawasan itu sehingga menjadi obyek wisata yang menarik.
Sementara itu, mantan Kepala Desa Bela, Viktor Loga, menjelaskan, situs Bata ne Suka merupakan kekayaan desa dan sudah masuk dalam inventarisasi kekayaan desa, bahkan sudah masuk dalam RPJMDes.
Namun karena terkendala anggaran, sehingga kawasan tersebut belum ditata dan dibenahi.
"Lokasi wisata Bata ne Suka sudah masuk dalam perencanaan pengembangan wisata oleh Pemdes Bela, namun kita terkendala anggaran sehingga belum bisa terealisasi, apalagi sekarang sedang pandemi Covid. Mungkin tahun 2021 akan kita anggarkan dan kita akan kerjasama dengan orang-orang muda di desa ini," ujarnya.
Ia menyebutkan di wilayah itu juga terdapat beberapa situs warisan alam dan budaya seperti Ngadhu dan Bhaga, yakni simbol laki-laki dan perempuan, situs kapal karam atau alo rajo boat dan padi yang tumbuh di tebing bukit serta masih beberapa situs lainnya yang dapat dikembangkan, di masa kini maupun untuk generasi masa mendatang.
Pengunjung Bangga
Andreas (18) dan sejumlah teman-temannya berkesempatan berkunjung ke kawasan Bata ne Suka.
Andreas takjub dengan pesona alam yang indah. Hampir tidak ada ditempat lainya. Bukit, hamparan laut dan gunung Inerie yang menjulang tinggi menjadi pemandangan yang sangat indah.
"Saya bangga. Karena memang ini unik. Saya sangat takjub melihat ini," ujarnya.
Ia mengaku tempat itu sangat cocok untuk camping keluarga dan komunitas. Karena sangat strategis dan alam yang sangat indah menawan.
"Apalagi saat pandemi seperti ini. Sangat bagus," ujarnya.
Pengunjung lainnya, Elpin mengaku sudah sangat sering mengunjungi kawasan itu.
Kawasan yang unik tersebut menjadi target para pelancong baik luar negeri maupung domestik.
"Saya sudah tiga kali ke tempat ini. Saya senang karena alamnya indah. Tambah kabut yang sesekali menutup Inerie menjadi sangat indah," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)