Berita G30S PKI

Mayor Mulyono Kuasai RRI, Tokoh PKI DN Aidit Mendarat di Yogyakarta, Desakan Dewan Jenderal Menguat

PKI akan mendesak Presiden untuk mengadakan open-war dengan Malaysia dan kemudian PKI akan melakukan pengacauan dari dalam.

Editor: Hasyim Ashari
Istimewa
DN Aidit 

Ganyang-mengganyang antara orpol-orpol, ormas-ormas makin menjadi-jadi, persaingan makin meningkat, aksi-aksi sepihak dengan segala akibatnya semakin memuncak, kerusuhan makin hebat, khususnya di kota besar seperti Jakarta.

Di awal bulan Agustus 1965 terjadilah peristiwa yang menggemparkan di Jln.

Surabaya, yang dikatakan soal perampokan dan mengakibatkan gugurnya pejabat keamanan kepolisian Drs. Fadillah.

Ini bukan peristiwa yang kebetulan, akan tetapi direncanakan.

Drs. Fadillah sebagai tokoh pimpinan security dipandang “mengelahui terlalu banyak", sehingga harus diienyapkan.

Mungkinkah almarhum juga mengetahui laporan dari Boyolali?

Orang biasa cuma dapat merasa tegangnya suasana. Akan terjadikah sesuatu yang menggocangkan?

Dalam suasana semacam itu, banyak orang prihatin.

Di Yogya, orang kalangan “dalam” menanggapinya dengan mengadakan pawai mengelilingi beteng (tembok kuno yang mengelilingi istana).

Tidak dengan drumband sebagaimana umumnya dn aiditpawai orpol-ormas ditengah-tengah suasana panas itu, melainkan justru dengan tutup-mulut tidak bicara sepatah katapun.

Tidak di siang hari, melainkan di malam hari.

Jam 22.00 pawai bergerak istimewanya, justru banyak puteri yang Ikut serta. Dan kita yang menyaksikan turut terdiam.

Hingga kini banyak orang yang percaya, bahwa pawai doa mohon selamat dari bencana dengan keliling beteng itulah yang menyebabkan tidak banyak pembunuhan terjadi di kota dan di wilayah Yogya pada zaman Gestapu.

Padahal kalau pemimpin Gestapu Yogya, bekas Major Mulyono, cepat bertindak ia dan kawan-kawannya pasti dapat menghabisi siapa saja yang dipandang sebagai lawannya.

Karena Yogya khususnya dan Jawa Tengah umumnya memang dalam keadaan tidak siaga pada hari-hari sekitar pembentukan “Dewan Revolusi".

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved