REI NTT Sukseskan Program Rumah Subsidi: Milenial Banyak Nongkrong Kurang Investasi
DEWAN Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia Provinsi NTT ( REI NTT) menjadi mitra pemerintah dalam menyukseskan Program Sejuta Rumah
POS-KUPANG.COM - DEWAN Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia Provinsi NTT ( REI NTT) menjadi mitra pemerintah dalam menyukseskan Program Sejuta Rumah. Melalui 76 perusahaan anggota REI NTT, perkumpulan developer ini dipercayakan untuk membangun rumah subsidi dan rumah komersil.
Bagaimana realisasi rumah subsidi di NTT? Apa program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, Subsidi Selisih Bunga, dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan? Siapa yang menjadi sasaran dan terget tiga program dimaksud? Wartawati Pos Kupang Intan Nuka mewawancarai Ketua DPD REI Provinsi NTT Bobby Pitoby dalam acara Ngobrol Asyik Bersama Pos Kupang, Rabu (23/9/2020).
• Thomas Puji 27 Paslon di Sembilan Kabupaten
Kegiatan ini disiarkan live streaming Facebook POS-KUPANG.COM dan Instagram POSKUPANG. Berikut petikan wawancaranya:
Apa saja program pemerintah yang dikelola REI?
Kami digandeng pemerintah untuk sosialisasikan program pemerintah. Ada tiga program pemerintah untuk rumah subsidi yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR. Pertama, program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
Siapa menjadi target dan sasaran program tersebut?
Rumah subsidi diperuntukkan untuk seluruh warga Indonesia. Sasaran tiga program ini adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan combine income suami dan istri tidak melebihi Rp8 juta per bulan.
• NEWS ANALYSIS Dr Ahmad Atang Pengamat Politik: Perketat Tahapan
Target lain adalah keluarga yang sebelumnya belum pernah memiliki rumah. Rumah subsidi pemerintah ini diperuntukkan satu KK, satu rumah. Rumah diberikan bagi yang sudah menikah umur 17 tahun ke atas, atau kalau belum menikah umur 21 tahun ke atas. Bagi yang KTP luar juga boleh, asalkan ada surat domisili dari Lurah.
Apa keuntungan program FLPP?
Keuntungan dari program FLPP adalah uang muka satu persen, dengan harga rumah untuk wilayah NTT yang telah ditentukan pemerintah yakni Rp168 juta per unit rumah untuk tahun 2020. Selain itu, keuntungan lainnya adalah pajak pertambahan nilai 10 persen yang ditiadakan.
Selanjutnya, bagi orang yang qualified menerima rumah subsidi bisa diberikan oleh pemerintah Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) senilai Rp 4 juta. Berikutnya, jangka waktu mencicil hingga 20 tahun dengan suku bunga lima persen per tahun. Dan keuntungan lainnya adalah adanya asuransi jiwa dan kebakaran.
Apakah ada perbedaan manfaat setiap program?
Kalau di program SSB, suku bunga lima persen hanya berlaku selama 10 tahun. Jadi, pada tahun ke 11, suku bunga sudah mengikuti suku bunga bank yang berlaku saat itu. Mudah-mudahan pada tahun ke 10 sudah selesai melunasi rumah.
Sedangkan untuk program BP2BT, pemerintah memberikan dana hibah dari depan. Contohnya, rumah tadi yang Rp 168 juta, digelontorkan oleh pemerintah berupa hibah dari depan skitar Rp 38 juta atau Rp 40 juta. Kalau penghasilan suami istri di bawah Rp 5 juta, maka mereka mendapatkan Rp 40 juta di awal. Kalau penghasilannya antara Rp 5 juta sampai Rp 8 juta, mereka dapat Rp 38 juta di awal.
Menurut saya, tergantung MBR maunya yang mana. Kalau MBR ini mau mengambil rumah dengan tujuan akan lunasi sebelum 10 tahun, menurut saya lebih untung ambil BP2BT karena di awal kita sudah dapat subsidinya.