Peristiwa G30S/PKI (3): Benarkan Ada Keterlibatan CIA dalam Gerakan 30 September PKI? Ini Kisahnya
Agar eksekusi lancar, Pentagon menaruh Jip dan sejata Ada banyak pemancar SSB gelombang pendek untuk keperluan telekomunikasi militer Indonesia.
"Jadi siapa yang sebenarnya telah mengakibatkan terbunuhnya para jenderal tersebut? Saya yang telah memberi laporan lebih dulu kepada Jenderal Soeharto? Atau justru Jenderal Soeharto, yang sudah menerima laporan tetapi tidak berbuat apa-apa?" kata Latief seperti dicatat oleh Julis Pour (2013).
"Nyatanya , sama sekali tidak pernah ada langkah-langkah untuk menambah penjagaan. Sebaliknya, setelah Peristiwa G30S meletus, selain menghantam G30S dan juga membantai ribuan rakyat yang sama sekali tidak tahu apa-apa, mereka bertiga kemudian malahan bersama-sama menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno," ujar Latief.
Harapan kepada Soeharto inilah yang mungkin membuat namanya tak pernah masuk dalam sasaran G30S seperti petinggi angkatan darat lainnya.
• Peristiwa G30S/PKI (2): PKI Berdiri Karena Terinspirasi Revolusi Oktober 1917? Ini Kisah Lengkapnya
• Peristiwa G30S/PKI, Ketika Soekarno Merasa Tak Enak. Letkol Untung Malah Lakukan Ini Di Lubang Buaya
PKI Dihabisi
Kembali ke keterlibatan Amerika Serikat dalam G30S, setelah peristiwa itu meletus, Dubes Marshall Green mengirim telegram ke negaranya. "We did what we had to do..." seperti ditulis Julis Pour (2013).
Pasca G30S, Soeharto berusaha menghabisi para tokoh PKI yang dianggapnya sebagai dalang.
Gerken menulis (2011), Kedubes AS dan CIA bahkan memberi pemerintah Indonesia daftar ribuan tentara yang terafiliasi dengan PKI. Green mengatakan AS memiliki lebih banyak informasi soal PKI dari pada Indonesia sendiri.
Nama-nama di daftar itu pun disingkirkan tanpa tuduhan maupun pengadilan.
Agar eksekusi berjalan lancar, Pentagon menaruh Jip dan sejata. Ada banyak pemancar SSB gelombang pendek untuk keperluan telekomunikasi militer Indonesia.
Perangkat radio Collins KWM-2 yang saat itu paling canggih di pasaran, memungkinkan komando militer di Jakarta berkomunikasi dengan basisnya di daerah-daerah.
Hingga puluhan tahun kemudian, upaya ini melebar dengan menghabisi siapa saja yang terafiliasi, bahkan yang tidak tahu apa-apa soal G30S.
Hingga kini, pembantaian massal itu belum pernah diperkarakan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com: https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/30/153000165/seputar-g30s-pki-3-benarkah-cia-terlibat-di-balik-peristiwa-1965?page=all#page2