Pengerjaan Ruas Jalan Waijarang-Wulandoni Sudah Capai 85 Persen

Sebanyak 11 Anggota DPRD Provinsi NTT melakukan kunjungan kerja ke Lembata dalam rangka meninjau proyek yang menggunakan anggaran APBD Provinsi NTT

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur dan Anggota DPRD NTT diterima secara adat di kawasan wisata Desa Tapobali, Kecamatan Wulandoni Kabupaten Lembata, Jumat (25/9/2020) 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Sebanyak 11 Anggota DPRD Provinsi NTT melakukan kunjungan kerja ke Lembata dalam rangka meninjau proyek yang menggunakan anggaran APBD Provinsi NTT. Salah satunya adalah pengerjaan ruas jalan provinsi segmen Waijarang-Wulandoni selain proyek konstruksi Jembatan Waima.

Pengerjaan ruas jalan provinsi segmen Waijarang-Wulandoni yang dikerjakan PT Lima Satu Merdeka sendiri dilaporkan sudah mencapai 85 persen hingga 25 September 2020.

Kesaksian Prajurit Masuk Lubang Buaya Angkat Jasad Para Jenderal, Kandou:Pak Yani Leher Hampir Putus

Direktur PT Lima Satu Merdeka Mikael Tan memaparkan pelaksanaan pekerjaan ruas jalan ini dipetakan menjadi tiga segmen:
Segmen 1 : Bukit Cinta - Bukit, STA 5+400 - 7 + 250 = 1850 meter. Konstruksinya memakai lapis pondasi agregat kelas A dan HRS Base dengan lebar 4,5 meter dan tebal 3,5 cm. Bahu jalan dengan Beton K-175 dan timbunan pilihan.

Membantu Kaum Difabel Akses Pekerjaan dan Miliki Usaha

Segmen 2 : Bukit Doa - Jembatan Wae Banjar, STA. 7 + 707 - 8 + 465 = 758 meter.

Konstruksinya memakai lapis pondasi agregat Kelas A dan HRS Base dengan lebar 4,5 meter dan tebal 3,5 cm.

Bahu jalan dengan Beton K-175 dan timbunan pilihan. Segmen 3 : STA 11+448 - 18+000 = 6.552 meter, terdiri dari :
a. STA. 11 + 448 - 16 + 450 = 5.002 meter atau 5 Km, dengan konstruksi - Grading Operation (GO) Biasa yakni timbunan pilihan (yang disaring) sepanjang 5 Km, Lebar 8 meter dan tebal 30 cm.

"Ada bangunan pelengkap seperti Plat Duiker, Saluran Mortar dan Pasangan Batu tembok penahan," tandasnya, Jumat (25/9/2020).

b. STA. 16 + 450 - 18 + 000 = 1550 meter atau 1,55 Km dengan konstruksi : - Grading Operation (GO) Plus yakni campuran tanah putih (tersaring) + Semen + Adictive sepanjang 1550 meter atau 1,55 km dengan lebar 5 meter dan tebal 20 cm.

"Jadi total panjang jalan yang ditangani dalam pekerjaan ini adalah 9.160 meter atau 9,16 km," ujarnya.

Sementara itu, Anggota DPRD NTT Alex Take Ofong menerangkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan perhatian yang serius dengan pembangunan Infrastruktur jalan di Kabupaten Lembata.

Hal ini di sampaikan Ketua Fraksi Nasdem Alexander Take Ofong ini dalam kujungan kerja bersama Komisi II dan IV DPRD NTT di Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Jumat (25/9/2020).

"Untuk tahun 2020 yang sedang berjalan dan hampir rampung untuk jalan provinsi Balauring-Wairiang ada 2 Km HRS (hotmix) dan 7 Km Go (pemadatan) dan nanti di tahun 2021 ada peningkatan 4,5 Km HRS sehingga aggaran untuk itu sekitar 8,9 M," ungkap putra asli Lembata ini.

Dia mengatakan, pada tahun 2020 ini Ruas jalan provinsi Waijarang-Wulandoni ada 2 Km jalan hotmix, Go plus 1 km dan 5 km Go.

Sedangkan pada tahun 2021, untuk membuka aksesebilitas sampai ke destinasi wisata Lamalera agar akses mobilitasnya semakin baik serta mendukung geliat pariwisata maka berdasarkan kesepakatan dengan Bupati Lembata dan diskresi dari Gubernur NTT maka jalan sepanjang 18 Km ke Lamalera ditangani pemerintah provinsi.

"Dan itu telah dibahas dan disetujui KUA PPAS 2021 Provinsi NTT, senilai Rp 19,5 miliar untuk pembangunan jalan ke Lamalera sepanjang 18 kilometer dengan dua skema pekerjaan yaitu GO 16 km dan HRS 2 km dengan total anggaran 19,8 M, jadi total untuk dua ruas jalan ini 19,8 M dan 8,9 maka anggaran untuk Lembata hampir 29 miliar," ungkap Alex Ofong.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved