G30S PKI

Kesaksian Prajurit Masuk Lubang Buaya Angkat Jasad Para Jenderal, Kandou:Pak Yani Leher Hampir Putus

Kesaksian Prajurit Masuk Lubang Buaya Angkat Jasad Para Jenderal, Kandou:Pak Yani Leher Hampir Putus

Editor: Adiana Ahmad
istimewa via Grid.id
Evert Julius Kandow, prajurit yang mengangkat jenazah Para Jenderal dari Lubang Buaya 

Kesaksian Prajurit Masuk Lubang Buaya Angkat Jasad Para Jenderal, Kandou:Pak Yani Leher Hampir Putus

POS-KUPANG.COM - Masih ingat peristiwa G30S PKI? Pemberontakan G30 S PKI merupakan peristiwa kelam Bangsa Indonesia di masa lampau. Bagaimana tidak, sejumlah jenderal AD terbunuh dalam peristiwa itu.

Tahun ini tepat 55 tahun peristiwa pilu itu terjadi.

Sebuah peristiwa tragis dilakukan sekelompok pemberontak dalam G30S PKI 1965.

Dengan mendompleng pasukan khusus Resimen Tjakrabirawa, G30S PKI menculik dan membunuh para dewan jenderal perwira tinggi ABRI Angkatan Darat kala itu.

Nyawa Jenderal Ahmad Yani hingga Jenderal Siswondo Parman direnggut maut akibat kekejian antek PKI.

Bahkan, sejumlah prajurit ABRI lainnya tewas dalam aksi keji tersebut.

Detik-detik Penangkapan Untung Sutopo, Dalang di Balik Pemberontakan G30S PKI, Sempat Tak Dikenali

Nama Lettu Pierre Tendean hingga Aiptu Karel Satsuit Tubun.

tribunnews 

Dasar gerakan makar dilakukan karena ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan Komunis ini menyasar 7 orang perwira tinggi Angkatan Darat lantaran dianggap vokal menghalangi niatan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dikutip Akun Youtube MTA TV, Senin (30/9/2019) dalam tayangan video tersebut mewawancarai Pelda (Purn) Sugimin dan Pelda (Purn) Evert Julius Ven Kandou.

Keduanya adalah tentara yang diberikan tugas oleh Komandan KKO AL saat itu Mayjen Hartono untuk mengangkat jenazah korban G30S/PKI di Lubang Buaya, Kompleks Halim.

Sugimin dan Ven Kandou termasuk dari 12 orang yang jadi saksi hidup melihat kekejaman apa yang dilakukan PKI terhadap tujuh perwira TNI AD.

38 Tahun Usai G30S/PKI Baru Anak DN Aidit, Ilham Berani Menulis Nama Aidit Di Belakang Namanya

Awal keduanya ditugasi saat itu 3 Oktober 1965 sore hari, seorang personel Kostrad

bernama Kapten Sukendar mendatangi Pusat Kormar untuk menemui perwira dinas disana.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved