Pemkab Mabar siapkan 315 Ha Lahan Untuk Program TJPS
Pemkab Mabar) menyiapkan lahan seluas 315 hektare untuk Program Tanam Jagung Panen Sapi ( TJPS)
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat ( Pemkab Mabar) menyiapkan lahan seluas 315 hektare untuk Program Tanam Jagung Panen Sapi ( TJPS), Rabu (23/9/2020).
Sekertaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mabar, Laurensius Halu mengatakan, ratusan hektare lahan tersebut tersebar di 10 desa di 5 kecamatan di kabupaten itu.
"Program ini berbasis di kelompok tani yakni di 28 kelompok dari 10 desa tersebut," jelasnya didampingi Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mabar, Ahmad Rudi, SP.
• Diskusi Peringatan 60 Tahun Reforma Agraria, Ini Usul PKB NTT
Berdasarkan luas areal, lanjut dia, di Kecamatan Komodo terdapat sebanyak 30 hektare, Kecamatan Boleng 160 hektar, Kecamatan Macang Pacar 90 hektar, Kecamatan Welak 25 hektare dan Kecamatan Lembor 10 hektar.
Dijelaskannya, sebanyak 179 hektare yang sudah ditanami jagung, sedangkan sebagian lahan lainnya belum dilakukan penanaman karena masih digunakan untuk menanam tanaman padi.
• KPU Ngada Minta Paslon Jadi Teladan Penerapan Protokol Kesehatan Cegah Covid-19, Simak INFO
"Kalau Periode April-September (periode asep) belum tertanam, maka dialihkan ke Oktober- Maret (Okmar) 2020-2021, jadi kami terus mendorong agar program ini maksimal," tegasnya.
Hingga saat ini, terdapat sebanyak 5 hektare lahan yang telah dilakukan panen.
"Sebanyak 3 hektare di Kecamatan Lembor dan 2 hektare di Kecamatan Welak dengan produktivitas sebanyak 5.3 ton pipilan kering per hektar. Menurut kami cukup baik karena saat ini dalam masa musim kemarau," katanya.
Diakuinya, para petani mendapatkan bantuan benih, pupuk bersubsidi, herbisida, pestisida dan mesin penyedot.
"Mesin penyedot Ini sistemnya pinjam pakai karena habis dipakai dikembalikan. Terdapat sebanyak 20 unit mesin penyedot. Pupuk ini pun Pemerintah Provinsi NTT akan tebus sesuai dengan realisasi tanam masing-masing kelompok. Ini sebagai stimulus agar mereka menanam," jelasnya.
Dijelaskannya, hasil jagung dari program tersebut akan dijual ke PT Flobamor sebagai BUMND dan bagi masyarakat umum.
"Kalau mau dibeli pengepul juga bisa, artinya pasar tersedia," imbuhnya.
Dikatakannya, dari hasil program tersebut dapat digunakan untuk membeli ternak sapi dan selanjutnya dapat digunakan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Program ini bukan satu paket. Hasil dari jagung digunakan untuk beli sapi. Dan cirit sapi sebagai pupuk organik. Dan batang jagung untuk pakan ternak," paparnya.
Program ini pun dikawal pendamping lapangan dari Pemerintah Provinsi NTT dan PPL di tingkat kabupaten.
"Mereka berkolaborasi bersama untuk menyukseskan program ini dan konsisten turun lokasi untuk pendampingan," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)