Berita Timor Leste
Video Mengharukan Xanana Gusmao Bertemu Sosok Yang Disebut Bapak Oleh Warga Timor Leste, Siapa Dia?
Sebelum berdiri sebagai sebuah negara melalui referendum, Timor Leste memang sempat menjadi bagian dari Republik Indonesia
"Tidak seperti banyak negara penghasil minyak dan gas lainnya, kami segera menciptakan dana kekayaan kedaulatan. Kami memulai dengan 250 juta pound dan sekarang kami memiliki lebih dari 16 miliar dollar AS di bank," katanya tahun 2017.
"Pada saat itu, undang-undang tersebut mengatakan 90 persen pendapatan minyak dan gas akan digunakan untuk membeli obligasi pemerintah AS Sepuluh persen, kita dapat menggunakan untuk diversifikasi Karena kita tidak memiliki banyak pengalaman di pasar internasional, kami memutuskan untuk berinvestasi. semuanya dalam obligasi treasury AS," jelasnya.
"Ketika krisis keuangan 2008 melanda, ekonomi yang lebih baik daripada negara kita, negara-negara dengan tingkat internasional yang lebih kuat seperti Singapura dan Norwegia, kehilangan puluhan miliar. tetapi Timor Lorosa’e tidak kehilangan satu sen pun," terangnya.
Berbicara kepada media di tahun 2008, politisi berpendidikan AS tersebut menyesali Timor Leste sebenarnya bisa menjadi "Dubai berikutnya".
Namun, ketegangan merebak dalam demokrasi yang baru lahir karena ketidaksetaraan pendapatan dan tingginya tingkat pengangguran.
Menurut angka terakhir pemerintah dari 2014, 41,8 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan dengan penghasilan sebesar 1,52 dollar AS per hari.
Pemerintah saat itu, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mari Alkatiri, juga menghadapi tekanan yang meningkat untuk menghasilkan lapangan kerja baru dengan 60 persen penduduknya berusia di bawah 25 tahun.
Lapangan minyak dan gas utama negara itu, proyek Bayu-Undan yang dioperasikan ConocoPhillips, memberi sekitar 20 miliar dollar AS untuk dana minyak selama 10 tahun terakhir, namun diperkirakan akan berhenti berproduksi pada tahun 2022.
"Kami mengubah undang-undang kami di tahun 2009 untuk memungkinkan perubahan yang lebih besar pada portofolio ekonomi kami. Kami sekarang memiliki lebih dari 1.000 investasi di seluruh dunia," kata Ramos Horta.
"Kami memiliki ratusan orang yang belajar untuk menguasai tuan mereka di negara-negara di luar negeri. Pada saat bersamaan, kami berinvestasi dengan bijaksana. Kami menjalani investasi ini," katanya.
"Ketika saya mengatakan Dubai saya sedang melamun, Lupakan Dubai, saya akan senang jika Timor Lorosa’e bisa seperti Fiji," imbuhnya.
Namun, periset di think-tank yang berbasis di Dili, La’o Hamutuk mengatakan kecuali sumber pendapatan baru ditemukan, negara tersebut dapat bangkrut tahun 2027.
Selain minyak, komponen kunci dari ekonomi di Timor Leste adalah pertanian, dengan ekspor komoditas paling signifikan adalah kopi.
* Denny Siregar Sindir Timor Leste Yang Percaya Janji Gombal Australia: Habis Manis Sepah Dibuang
Isu warga Timor Leste yang ingin kembali bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mencuat.
Pasalnya, negara yang baru merdeka 21 Tahun lalu itu termasuk ke dalam negara termisikin di dunia.
Masih jelas dalam ingatan ketika warga Timor Leste ngotot ingin pisah dari Indonesia.
Bahkan Timor Leste menilai Indonesia sebagai negara penjajah.
Melalui refrendum yang dimotori Australi dan Portugal, tepat tanggal 30 Agustus 1999 Timor Leste resmi berpisah dari Indonesia.
Serambinews.com pada tanggal 1 September 2020 lalu, menebitkan sebuah artikel berita yang berjudul, “Dulu Ngotot Pisah, Kini Warga Timor Leste Ingin Kembali Bergabung dengan Indonesia, Ini Alasannya,”.
Pegiat media sosial dan penulis, Denny Siregar, turut berkomentar soal keinginan warga Timor Leste yang ingin kembali bergabung dengan NKRI.
Melalui akun Twitternya, @DennySiregar7 pada Kamis (3/9/2020) me-repost berita Serambinews.com dan turut berkomentar soal Timor Leste.
“Menjadi salah satu negara termiskin di dunia, Timor Leste nyesal pisah dari Indonesia. Kalian sih percaya gombalan Australi. Makan tuh, mereka habis manis sepah dibuang,” tulisnya.
Bandara Sultan Iskandar Muda Blangbintang Aceh Besar, Pusat Bantuan Kala Tsunami Menerjang
Sementara itu, politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean juga turut berkomentar persoalan Timor Leste yang ingin kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Dalam akun Twitternya @FerdinandHaean3, ternyata ia sejutu jika Indonesia menerima kembali Timor Leste menjadi bagian dari NKRI.
“Timor Leste ini sebuah wilayah tak punya sumber daya alam memadai, tanah tak begitu subur bahkan kering. Inilah akibat dari nasionalisme sempit yg tak melihat realita akhirnya kesulitan. Secara pribadi sy mendukung Timor Leste kembali ke Indonesia,” tulisnya.
Isu soal warga Timor Laste belakangan ini memang mencuat dan menyita perhatian masyarakat luas.
Bagaimana tidak, sudah 21 tahun Timor Leste berdiri sendiri sebagai negara merdeka.
Namun bukannya makmur, Timor Leste malah terpuruk menjadi negara termiskin di dunia.
Meski telah menjadi provinsi ke-27 kala itu, gejolak yang terjadi selama 25 tahun di kawasan tersebut membuat mereka ingin menjadi negara merdeka.
Meski telah mejadi negara merdeka dan terlepas dari Indonesia, Timor Leste baru mendapatkan pengakuan dunia 3 tahun kemudian.
Atau tepatnya pada tahun 2002, selepas referendum diadakan di wilayah yang dulunya bernama Timor Timur tersebut.
Ternyata meski telah menjadi sebuah negara sendiri selama 21 tahun, fakta menarik terungkap akhir-akhir ini.
Banyak isu mengenai warga negara Timor Leste memilih untuk bergabung dengan Indonesia kembali bila diberi kesempatan kedua.
Hal tersebut pun menggemparkan banyak pihak lantaran getolnya warga Timor Leste pada akhir abad ke 20 lalu yang menginginkan kemerdekaan sebagai sebuah negara.
Namun ternyata fakta yang diungkap oleh bank dunia ini menjadi bukti kuat alasan banyak warga Timor Leste ingin kembali ke pelukan Ibu Pertiwi.
Mengutip dari Kompas.com yang melansir dari laporan United National Development Programme (UNDP), Timor Leste berada di peringkat 152 negara sebagai negara termiskin di dunia dari 162 negara.
Hal itu sangat jomplang dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Laman Heritage bahkan menyebutkan skor kebebasan ekonomi Timor Leste adalah 45,9.
Skor tersebut menjadikan negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia tersebut menduduki peringkat 171 negara di dunia dalam indeks 2020.
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Timor Leste diungkap sebagai sebabnya, lantaran lemah meski ada peningkatan sejak tahun 2009.
Tak hanya itu saja, perekonomian negara tersebut hanya bergantung pada pengeluaran pemerintah.
Sedang dana masuknya hanya diperoleh dari Dana Perminyakan saja.
Dengan kata lain seperti apa yang diungkap dari laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Timor Leste paling lambat dibanding dengan negara Asia Tenggara lainnya.
Oleh sebab itu, negara dengan nama resmi Republica Democratica de Timor Leste masuk dalam daftar negara paling miskin di dunia.
Angka PDB per kapita Timor Leste diperkirakan akan mencapai 2.356 dollar AS atau sekitar Rp 34,23 juta (kurs Rp 14.532) pada Desember 2020.
Capaian itu masih di bawah pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2019 lalu sebesar 4.174,9 dollar AS atau sekitar Rp 60 juta.
Sejumlah sektor ekonomi Timor Leste sebenarnya masih sangat bergantung pada Australia dan Indonesia, terutama barang-barang impor.
Timor Leste sendiri masih mengandalkan pemasukan dari hasil minyak.
Pada tahun 2019 lalu, produksi minyak Timor Leste mencapai 38 juta barel setara minyak (BOE) yang banyak dikerjasamakan dengan Australia.
Sementara itu, mengutip data Timor Leste Economic Report yang dirilis Bank Dunia pada April 2020, ekonomi Timor Leste bakal semakin terpuruk di 2020 karena pandemi virus corona (Covid-19) dan kondisi politik yang belum stabil.
Pemerintah Timor Leste sudah mencairkan dana sebesar 250 juta dari Petroleum Fund di mana 60 persennya digunakan untuk penanganan Covid-19.
Hambatan lain untuk kebebasan ekonominya adalah korupsi yang merajalela dan tidak efektifnya peradilan, sehingga melemahkan integritas pemerintah. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Isu Timor Leste Ingin Gabung dengan Indonesia, Denny Siregar: Percaya Gombalan Australia, Makan Tuh!, https://aceh.tribunnews.com/2020/09/05/isu-timor-leste-ingin-gabung-dengan-indonesia-denny-siregar-percaya-gombalan-australia-makan-tuh?page=all
Sebagian artikel ii sudah tayang di serambinews.com dengan judul Diprediksi Akan Bangkrut, Presidennya Sebut Timor Leste Bisa Seperti Dubai Jika Hal Ini Tak Terjadi, https://aceh.tribunnews.com/2020/09/23/diprediksi-akan-bangkrut-presidennya-sebut-timor-leste-bisa-seperti-dubai-jika-hal-ini-tak-terjadi?page=all
Artikel ini telah tayang di https://intisari.grid.id/read/032321414/disebut-bapak-oleh-warga-timor-leste-pertemuan-sosok-wni-ini-dengan-xanana-gusmao-di-akhir-khayatnya-sampai-viral-syahdu-dan-penuh-rasa-saling-sayang?page=all