Berita Timor Leste
Video Mengharukan Xanana Gusmao Bertemu Sosok Yang Disebut Bapak Oleh Warga Timor Leste, Siapa Dia?
Sebelum berdiri sebagai sebuah negara melalui referendum, Timor Leste memang sempat menjadi bagian dari Republik Indonesia
Video Mengharukan Xanana Gusmao Bertemu Sosok Yang Disebut Bapak Oleh Warga Timor Leste, Siapa Dia?
POS-KUPANG.COM - Meski Timor Leste dan Indonesia telah berpisah sejak 30 Agustus 1999, namun jalinan sejarah di antara kedua negara ini tak dapat ditampik.
Sebelum berdiri sebagai sebuah negara melalui referendum, Timor Leste memang sempat menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Saat itu, Timor Leste merupakan provinsi ke-27 di Indonesia.
Pergolakan terjadi di negara berjuluk 'Bumi Lorosae', membuat warga di sana berperang melawan tentara Indonesia.
Setelah melalui serangkaian peristiwa yang juga melibatkan pertumpahan darah, akhirnya Timor Leste resmi berpisah dari Indonesia di masa pemerintahan BJ Habibie.
Keputusan BJ Habibie untuk melepaskan Timor Leste sempat menuai polemik di tengah masyaarakat Indonesia.
Namun, bagi rakyat Timor Leste tentu keputusan tersebut dipandang berbeda.
Tak heran jika Habibie dianggap sebagai 'Bapak' oleh warga Timor Leste, juga memiliki kedekatan hubungan dengan presiden pertamanya, Xanana Gusmao.
Selain berperan dalam kemerdekaan Timor Leste, di era kepemimpinan BJ Habibie pula Xanana Gusmao bebas sebagai tahanan politik.
Mantan Presiden Timor Leste ini memang sempat menjadi tahanan politik pada masa pemerintahan Soeharto.
Kemudian ketika Habibie yang menggantikan Soeharto menjabat sebagai presiden selepas berakhirnya Orde Baru, Xanan Gusmao dibebaskan.
Kedekatan hubungan antara kedua tokoh ini pun sempat menjadi sorotan dan diperbincangkan ketika mendiang BJ Habibie terbaring sakit di rumah
sakit.
Sebuah video di media sosial sekitar akhir Juli 2019, menggambarkan mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao menjenguk Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie.
Melansir Kompas.com, Ketua Dewan Pengurus The Habibie Center, Dewi Fortuna Anwar mengatakan, peristiwa itu terjadi di kamar perawatan Habibie di RSPAD Gatot Soebroto pada akhir Juli 2019 lalu.
"(Peristiwanya tanggal) 22 Juli 2019, pukul 10.00-11.00," kata Dewi saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (12/9/2019).
Dalam video itu Xanana yang mengenakan kemeja batik tampak berada di samping tempat tidur tempat Habibie berbaring.
Xanana terlihat sedikit membungkukkan badannya sehingga kepala Xanana dan Habibie hampir sejajar.
Keduanya bertatapan ketika Xanana Gusmao mengucapkan beberapa kata sambil menepuk-nepuk bagian dada Habibie yang tertutup selimut.
Bukan hanya itu, suasana pertemuan dua sahabat ini juga semakin syahdu dengan Xanana mengecup dahi Habibie yang dibalas dengan pelukan hangat.
Tangan Habibie tampak merangkul leher Xanana yang membuat kepala Xanana jatuh ke atas dada Habibie.
Habibie kemudian terlihat mengelus tengkuk kepala Xanana.
Video berdurasi sekira 16 detik itu pun terasa sangat mengharukan.
Dewi menuturkan, peristiwa itu disaksikan oleh beberapa orang, antara lain Duta Besar Timor Leste Alberto Xavier Parreira Carlos serta beberapa kerabat Habibie lainnya.
Dalam akun Facebook-nya, Alberto juga mengunggah momen haru tersebut pada Kamis pagi tadi.
"OUR DEEPEST CONDOLENCES. We will always remember you, BAPAK," tulis Alberto dalam unggahannya.
* Kekayaan Minyak Timor Leste Diperkirakan Habis 2022, Presidennya Menghayal Kaya Seperti Dubai
Timor Leste sudah 20 tahun lepas dari Indonesia atau 18 tahun diakui sebagai negara merdeka setelah PBB mengaku bagian timur Pulau Timor itu resmi menjadi sebua negara pada 20 Mei 2002.
Namun kekinginan masyarakat bumi Lorosae itu makmur sejahtera belum juga kesampaian
Masyarakat Timor Leste masih terbelungguh dengan kemiskinan dan pengangguran merajalela yang dibayangi politik yang belum stabul
Namun, para pemimpin negara itu sudah menhayal negaranya bakal maju seperti kota Dubai yang gemerlap
Timor Leste mungkin negara ini dipandang sulit untuk berkembang sebagai negara maju.
Selain itu banyak laporan mengatakan negara ini termasuk dalam salah satu negara termiskin di dunia dari 162 negara Timor Leste berada di posisi 152.
Akan tetapi meski dipandang sebagai negara miskin, Timor Leste adalah negara yang kaya akan minyak dan gas alam.
Meskipun kenyataanya sumber daya alam tersebut belum bisa mengakat ekonomi Bumi Lorosae
Sementara itu menurut Al Jazeera, ladang minyak gas utama miliki Timor Leste akan mengering pada tahun 2022.
Bahkan diperkirakan ladang minyak itu akan bangkrut pada tahun 2027.
Negara itu bergantung pada sektor energi minyak yang menyusut, dan pendapatan itu telah menyumbang 78 persen dari anggaran tahun 2017.
Meski demikian Presidennya Ramos Horta sebut Timor Leste optimis bisa berkembang, melihat dari jejak sejarah dan kesulitan ekonomi mereka.
Negara tersebut dikatakan sepenuhnya merdeka pada tahun 2002, setelah periode tiga tahun pemerintahan PBB.
"Pada tahun 2002 kami memiliki 19 dokter di seluruh Timor Leste, dan tahun 2017 kami memiliki hampir 1.000," kata presidennya Ramos Horta.
"Kami tidak memiliki lsitrik di manapun, termasuk ibu kota Dili , saat ini kami memiliki listrik berkelanjutan di 80 persen negara, 20 persen sisanya menggunakan metode tenaga surya," imbuhnya.
Presiden Ramos Horta, yang dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 1996 karena melobi pemimpin asing untuk penarikan Indonesia.
Dia mengatakan bahwa pemerintahnya tidak lagi bergantung pada mencairnya cadangan minyak dan gas bumi.
Dengan masa depan ekonomi negara tersebut tidak lagi bergantung pada deposit di luar negeri.
"Tidak seperti banyak negara penghasil minyak dan gas lainnya, kami segera menciptakan dana kekayaan kedaulatan. Kami memulai dengan 250 juta pound dan sekarang kami memiliki lebih dari 16 miliar dollar AS di bank," katanya tahun 2017.
"Pada saat itu, undang-undang tersebut mengatakan 90 persen pendapatan minyak dan gas akan digunakan untuk membeli obligasi pemerintah AS Sepuluh persen, kita dapat menggunakan untuk diversifikasi Karena kita tidak memiliki banyak pengalaman di pasar internasional, kami memutuskan untuk berinvestasi. semuanya dalam obligasi treasury AS," jelasnya.
"Ketika krisis keuangan 2008 melanda, ekonomi yang lebih baik daripada negara kita, negara-negara dengan tingkat internasional yang lebih kuat seperti Singapura dan Norwegia, kehilangan puluhan miliar. tetapi Timor Lorosa’e tidak kehilangan satu sen pun," terangnya.
Berbicara kepada media di tahun 2008, politisi berpendidikan AS tersebut menyesali Timor Leste sebenarnya bisa menjadi "Dubai berikutnya".
Namun, ketegangan merebak dalam demokrasi yang baru lahir karena ketidaksetaraan pendapatan dan tingginya tingkat pengangguran.
Menurut angka terakhir pemerintah dari 2014, 41,8 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan dengan penghasilan sebesar 1,52 dollar AS per hari.
Pemerintah saat itu, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mari Alkatiri, juga menghadapi tekanan yang meningkat untuk menghasilkan lapangan kerja baru dengan 60 persen penduduknya berusia di bawah 25 tahun.
Lapangan minyak dan gas utama negara itu, proyek Bayu-Undan yang dioperasikan ConocoPhillips, memberi sekitar 20 miliar dollar AS untuk dana minyak selama 10 tahun terakhir, namun diperkirakan akan berhenti berproduksi pada tahun 2022.
"Kami mengubah undang-undang kami di tahun 2009 untuk memungkinkan perubahan yang lebih besar pada portofolio ekonomi kami. Kami sekarang memiliki lebih dari 1.000 investasi di seluruh dunia," kata Ramos Horta.
"Kami memiliki ratusan orang yang belajar untuk menguasai tuan mereka di negara-negara di luar negeri. Pada saat bersamaan, kami berinvestasi dengan bijaksana. Kami menjalani investasi ini," katanya.
"Ketika saya mengatakan Dubai saya sedang melamun, Lupakan Dubai, saya akan senang jika Timor Lorosa’e bisa seperti Fiji," imbuhnya.
Namun, periset di think-tank yang berbasis di Dili, La’o Hamutuk mengatakan kecuali sumber pendapatan baru ditemukan, negara tersebut dapat bangkrut tahun 2027.
Selain minyak, komponen kunci dari ekonomi di Timor Leste adalah pertanian, dengan ekspor komoditas paling signifikan adalah kopi.
* Denny Siregar Sindir Timor Leste Yang Percaya Janji Gombal Australia: Habis Manis Sepah Dibuang
Isu warga Timor Leste yang ingin kembali bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mencuat.
Pasalnya, negara yang baru merdeka 21 Tahun lalu itu termasuk ke dalam negara termisikin di dunia.
Masih jelas dalam ingatan ketika warga Timor Leste ngotot ingin pisah dari Indonesia.
Bahkan Timor Leste menilai Indonesia sebagai negara penjajah.
Melalui refrendum yang dimotori Australi dan Portugal, tepat tanggal 30 Agustus 1999 Timor Leste resmi berpisah dari Indonesia.
Serambinews.com pada tanggal 1 September 2020 lalu, menebitkan sebuah artikel berita yang berjudul, “Dulu Ngotot Pisah, Kini Warga Timor Leste Ingin Kembali Bergabung dengan Indonesia, Ini Alasannya,”.
Pegiat media sosial dan penulis, Denny Siregar, turut berkomentar soal keinginan warga Timor Leste yang ingin kembali bergabung dengan NKRI.
Melalui akun Twitternya, @DennySiregar7 pada Kamis (3/9/2020) me-repost berita Serambinews.com dan turut berkomentar soal Timor Leste.
“Menjadi salah satu negara termiskin di dunia, Timor Leste nyesal pisah dari Indonesia. Kalian sih percaya gombalan Australi. Makan tuh, mereka habis manis sepah dibuang,” tulisnya.
Bandara Sultan Iskandar Muda Blangbintang Aceh Besar, Pusat Bantuan Kala Tsunami Menerjang
Sementara itu, politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean juga turut berkomentar persoalan Timor Leste yang ingin kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Dalam akun Twitternya @FerdinandHaean3, ternyata ia sejutu jika Indonesia menerima kembali Timor Leste menjadi bagian dari NKRI.
“Timor Leste ini sebuah wilayah tak punya sumber daya alam memadai, tanah tak begitu subur bahkan kering. Inilah akibat dari nasionalisme sempit yg tak melihat realita akhirnya kesulitan. Secara pribadi sy mendukung Timor Leste kembali ke Indonesia,” tulisnya.
Isu soal warga Timor Laste belakangan ini memang mencuat dan menyita perhatian masyarakat luas.
Bagaimana tidak, sudah 21 tahun Timor Leste berdiri sendiri sebagai negara merdeka.
Namun bukannya makmur, Timor Leste malah terpuruk menjadi negara termiskin di dunia.
Meski telah menjadi provinsi ke-27 kala itu, gejolak yang terjadi selama 25 tahun di kawasan tersebut membuat mereka ingin menjadi negara merdeka.
Meski telah mejadi negara merdeka dan terlepas dari Indonesia, Timor Leste baru mendapatkan pengakuan dunia 3 tahun kemudian.
Atau tepatnya pada tahun 2002, selepas referendum diadakan di wilayah yang dulunya bernama Timor Timur tersebut.
Ternyata meski telah menjadi sebuah negara sendiri selama 21 tahun, fakta menarik terungkap akhir-akhir ini.
Banyak isu mengenai warga negara Timor Leste memilih untuk bergabung dengan Indonesia kembali bila diberi kesempatan kedua.
Hal tersebut pun menggemparkan banyak pihak lantaran getolnya warga Timor Leste pada akhir abad ke 20 lalu yang menginginkan kemerdekaan sebagai sebuah negara.
Namun ternyata fakta yang diungkap oleh bank dunia ini menjadi bukti kuat alasan banyak warga Timor Leste ingin kembali ke pelukan Ibu Pertiwi.
Mengutip dari Kompas.com yang melansir dari laporan United National Development Programme (UNDP), Timor Leste berada di peringkat 152 negara sebagai negara termiskin di dunia dari 162 negara.
Hal itu sangat jomplang dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Laman Heritage bahkan menyebutkan skor kebebasan ekonomi Timor Leste adalah 45,9.
Skor tersebut menjadikan negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia tersebut menduduki peringkat 171 negara di dunia dalam indeks 2020.
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Timor Leste diungkap sebagai sebabnya, lantaran lemah meski ada peningkatan sejak tahun 2009.
Tak hanya itu saja, perekonomian negara tersebut hanya bergantung pada pengeluaran pemerintah.
Sedang dana masuknya hanya diperoleh dari Dana Perminyakan saja.
Dengan kata lain seperti apa yang diungkap dari laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Timor Leste paling lambat dibanding dengan negara Asia Tenggara lainnya.
Oleh sebab itu, negara dengan nama resmi Republica Democratica de Timor Leste masuk dalam daftar negara paling miskin di dunia.
Angka PDB per kapita Timor Leste diperkirakan akan mencapai 2.356 dollar AS atau sekitar Rp 34,23 juta (kurs Rp 14.532) pada Desember 2020.
Capaian itu masih di bawah pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2019 lalu sebesar 4.174,9 dollar AS atau sekitar Rp 60 juta.
Sejumlah sektor ekonomi Timor Leste sebenarnya masih sangat bergantung pada Australia dan Indonesia, terutama barang-barang impor.
Timor Leste sendiri masih mengandalkan pemasukan dari hasil minyak.
Pada tahun 2019 lalu, produksi minyak Timor Leste mencapai 38 juta barel setara minyak (BOE) yang banyak dikerjasamakan dengan Australia.
Sementara itu, mengutip data Timor Leste Economic Report yang dirilis Bank Dunia pada April 2020, ekonomi Timor Leste bakal semakin terpuruk di 2020 karena pandemi virus corona (Covid-19) dan kondisi politik yang belum stabil.
Pemerintah Timor Leste sudah mencairkan dana sebesar 250 juta dari Petroleum Fund di mana 60 persennya digunakan untuk penanganan Covid-19.
Hambatan lain untuk kebebasan ekonominya adalah korupsi yang merajalela dan tidak efektifnya peradilan, sehingga melemahkan integritas pemerintah. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Isu Timor Leste Ingin Gabung dengan Indonesia, Denny Siregar: Percaya Gombalan Australia, Makan Tuh!, https://aceh.tribunnews.com/2020/09/05/isu-timor-leste-ingin-gabung-dengan-indonesia-denny-siregar-percaya-gombalan-australia-makan-tuh?page=all
Sebagian artikel ii sudah tayang di serambinews.com dengan judul Diprediksi Akan Bangkrut, Presidennya Sebut Timor Leste Bisa Seperti Dubai Jika Hal Ini Tak Terjadi, https://aceh.tribunnews.com/2020/09/23/diprediksi-akan-bangkrut-presidennya-sebut-timor-leste-bisa-seperti-dubai-jika-hal-ini-tak-terjadi?page=all
Artikel ini telah tayang di https://intisari.grid.id/read/032321414/disebut-bapak-oleh-warga-timor-leste-pertemuan-sosok-wni-ini-dengan-xanana-gusmao-di-akhir-khayatnya-sampai-viral-syahdu-dan-penuh-rasa-saling-sayang?page=all