Tak Berdaya Hadapi China di LCS, Filipina Akan Minta Bantan AS Jika AL-Nya Diserang China
Dalam sidang, mahkama arbitrase sudah memutuskan bahwa wilayah yang disengkatan itu merupakan bagian teritorial Filipina
Tak Berdaya Hadapi China di LCS, Filipina Akan Minta Bantan AS Jika AL-Nya Diserang China
POS KUPANG.COM -- Senketa wilayah teritorial China dan Filipina telah dibawa ke Pengadilan Arbitrase internasinal
Dalam sidang, mahkama arbitrase sudah memutuskan bahwa wilayah yang disengkatan itu merupakan bagian teritorial Filipina
Namun, China menolak keputusan itu dan tetap mengklam perairan di Spratly menjadi miliknya
Filipina pun terus menggelar patroli laut dan udara tanpa takut diserang China. Bahkan kini Filipina secara terbuka memintah bantuan Amerika Serikat bila ada kapalnya diserang
Filipina akan meminta bantuan Amerika Serikat (AS) jika China menyerang kapal Angkatan Lautnya di Laut China Selatan, Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin Jnr mengatakan pada Rabu (23/9).
Komentar Locsin menandai pertama kalinya Pemerintahan Rodrigo Duterte secara terbuka menyatakan akan meminta bantuan AS, di tengah gejolak yang sedang berlangsung antara Filipina dan China di perairan yang disengketakan.
• Palestina Merdeka Makin Berat,Kini dari Liga Arab Protes Arab Siakp UEA & Bahrain damai degan Israel
• Paranormal Mbak You Beberkan Sederet Inisial Artis yang Bakal Terkan Bencana dan Meninggal Dunia
• China Diejek Habis-habisan Comot Adegan Perang Hollywood, Niatnya Bikin Musuh Gemetar
• Kekayaan Minyak Timor Leste Diperkirakan Habis 2022, Presidennya Menghayal Kaya Seperti Dubai
Locsin, yang hadir di acara bincang-bincang pagi saluran berita ANC, menyatakan, Filipina akan melanjutkan patroli udara di atas Laut Cina Selatan, meskipun ada seruan China untuk menghentikan apa yang mereka sebut sebagai "provokasi ilegal".
“Mereka bisa menyebutnya provokasi ilegal, Anda tidak bisa berubah pikiran. Mereka sudah kehilangan lewat putusan arbitrase," kata Locsin, merujuk pada keputusan pengadilan internasional pada 2016 yang menyatakan China telah melanggar kedautalan Filipina di Laut China Selatan.
"(Tetapi jika) terjadi sesuatu yang tidak dapat diserang tetapi sebenarnya merupakan serangan terhadap, katakanlah, kapal Angkatan Laut Filipina , (itu) berarti saya akan menghubungi Washington DC," tambahnya seperti dikutip China South Morning Post.
Tapi, Locsin menolak untuk menjelaskan secara spesifik permintaan bantuan kepada AS. Ia hanya bilang, "Saya tidak akan membahasnya karena inti dari teori pencegahan adalah ketidakpastian".
Yang terang, "Saya sangat tegas dalam melindungi apa yang menjadi milik kami, saya sangat tegas untuk tidak pernah bertekuk lutut ke China,” tegasnya.
Locsin awal bulan ini berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, setelah Washington menolak klaim China atas jalur perairan yang kaya sumber daya yang disengketakan, yang dilewati perdagangan senilai US$ 3 triliun.
Pompeo mengatakan, AS akan mendukung negara-negara yang percaya China melanggar kedaulatan di Laut China Selatan.
Beijing sering mengandalkan Sembilan Garis Batas untuk mengklaim hak bersejarah atas Laut China Selatan, yang telah ditentang oleh Filipina, Malaysia, Vietnam, Taiwan, dan Brunei.