Berita Kriminal

Membunuh Karena Butuh Uang TERNYATA Pasangan Pembunuh Sadis Kalibata Andalkan Gaji Laeli

Kebutuhan ekonomi keduanya, lanjut Yusri, sebenarnya sempat tercukupi ketika LAS masih mengajar les bagi para mahasiswa.

Editor: Ferry Ndoen
kolase tribunnews
Pelaku mutilasi di Kalibata City, LAS (kiri), sang bunda (kanan) 

Selama tiga hari sejak 9 hingga 12 September jenazah korban didiamkan di dalam kamar mandi apartemen.

Saat itu keduanya bingung memperlakukan mayat Rinaldi, karena niat awalnya ingin membunuh. Setelah bersepakat mereka kemudian memutuskan memutilasi mayat tersebut.

Namun karena sama-sama tak punya keahlian memutilasi, mereka kemudian menonton YouTube untuk belajar secara cepat bagaimana cara memutilasi.

Polda NTT Tanggapi Maklumat Kapolri Tentang Kepatuhan Protokol, Keselamatan Rakyat Hukum Tertinggi

"Dia belajar dari YouTube. Saya pertegas lagi. Ini temuan pada saat kita rekonstruksi," kata Yusri.

Setelah belajar dari Youtube selama 3 hari, keduanya kemudian kembali ke Apartemen Pasar Baru Mansion dengan membawa parang dan gergaji.

"Tanggal 12 September pagi dia datang, karena sudah belajar (mutilasi) dari YouTube," kata Yusri.

Butuh waktu dua hari bagi Fajri dan Laeli untuk memutilasi jasad korban, yakni pada Sabtu (12/9/2020) dan Minggu (13/9/2020).

Geoffrey Castillion Makin Pede, Pelatih Maung Bandung Robert Alberts Kaget, hingga Libur 3 Hari

Pada tanggal 12 September itu, mereka memotong bagian bawah badan dan kedua tangan. Proses mutilasi dilanjutkan keesokan harinya.

Untuk menghilangkan bau mayat sehingga orang-orang di apartemen yang mereka sewa tak curiga, mereka menaburinya dengan kopi dan menyemprot dengan minyak wangi.

"Ditaruh kopi di situ untuk menghilangkan bau, bahkan disemprot pakai minyak wangi, itu tanggal 12. Kemudian diantar ke apartemen di Kalibata," kata Yusri.

Keesokan harinya, keduanya kembali ke apartemen di Jakarta Pusat untuk membereskan potongan tubuh bagian atas hingga kepala dengan gergaji.

Proses mutilasi berlangsung lama, hingga pelaku sempat tertidur di apartemen tersebut bersama potongan tubuh korbannya.

"Tanggal 13 itulah dia memotong sampai malam. Alasan dari tersangka L, kecapean, ketiduran di situ," kata Yusri.

"Si DAF ini masih sempat dia menunggu L ini tidur, sempat bermain game online, itu pengakuan dia," kata Yusri.

Keesokan harinya pada 14 September 2020, sisa potongan korban dibawa oleh pelaku ke apartemen Kalibata City, menyusul potongan tubuh lainnya yang sudah lebih awal dibawa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved