Berita Kriminal

Membunuh Karena Butuh Uang TERNYATA Pasangan Pembunuh Sadis Kalibata Andalkan Gaji Laeli

Kebutuhan ekonomi keduanya, lanjut Yusri, sebenarnya sempat tercukupi ketika LAS masih mengajar les bagi para mahasiswa.

Editor: Ferry Ndoen
kolase tribunnews
Pelaku mutilasi di Kalibata City, LAS (kiri), sang bunda (kanan) 

Potongan tubuh korban dibawa ke Apartemen Kalibata City dengan cara disembunyikan dalam kantong kresek dan koper.

"Tanggal 14 setelah antar itu, balik lagi ke sana (Apartemen Pasar Baru) untuk membersihkan, jadi 14, 15, 16 dia membersihkan apartemen di Pasar Baru," kata Yusri.

Di saat bersamaan, dua sejoli ini juga mencari kontrakan di Cimanggis, Depok. Kontrakan itu akan digunakan untuk mengubur jasad korban.

Mereka sengaja mencari kontrakan yang ada tanah kosong di belakangnya.

"Karena sudah ada niatan menghilangkan barang bukti jenazah ini dengan menguburkan jenazah tersebut," ujar Yusri.

Kasus mutilasi ini kemudian terungkap dari adanya laporan orang hilang dari keluarga Rinaldi.

Pria yang bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan itu hilang sejak 9 September 2020.

Setelah ditelusuri, Rinaldi ditemukan di Apartemen Kalibata City Tower Eboni lantai 16, Jakarta Selatan, namun dalam keadaan jasadnya sudah dimutilasi dan disimpan dalam koper.

Alasan Membunuh

Mengenai alasan melakukan pembunuhan, Laeli dan Fajri mengaku melakukan aksinya demi makan dan membayar biaya indekos.

Djumadil Al Fajri (DAF) dan Laeli Atik Supriyatin (LAS), tersangka pembunuhan dan mutilasi mayat pria di Apartemen Kalibata City saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020).
Djumadil Al Fajri (DAF) dan Laeli Atik Supriyatin (LAS), tersangka pembunuhan dan mutilasi mayat pria di Apartemen Kalibata City saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Yusri mengatakan, kedua tersangka memiliki masalah ekonomi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Mereka mengakui sudah beberapa hari tidak makan sehingga timbul niatan untuk melakukan pemerasan. Awalnya pemerasan pada korban, kemudian mencari, yang terdekat adalah korban mutilasi ini," ucap Yusri.

Selain untuk biaya makan, keduanya juga terdesak ekonomi untuk membayar indekos.

Yusri mengungkapkan, selama ini DAF dan LAS tinggal bersama di sebuah indekos.

DAF sendiri sebenarnya sudah berkeluarga, namun akhirnya berpisah karena kehadiran LAS.

Tersangka berinisial DAF dan LAS diperlihatkan saat konferensi pers pengungkapan mutilasi, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). Polisi menangkap dua pelaku mutilasi Rinaldi Harley Wismanu yang ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta, dengan motif ingin menguasai harta korban. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)
"DAF ini sebenarnya sudah memiliki keluarga tetapi sempat pecah dengan kehadiran L ini," kata Yusri.

Kebutuhan ekonomi keduanya, lanjut Yusri, sebenarnya sempat tercukupi ketika LAS masih mengajar les bagi para mahasiswa. Namun LAS tak lagi bekerja akibat pandemi.

"LAS sempat mengajar les untuk mahasiswa mahasiswi suatu perguruan, karena dia ahli dalam kimia ya," tuturnya.

Tersangka Laeli diketahui merupakan lulusan Fakultas MIPA Universitas Indonesia. Ia juga pernah mengikuti olimpiade Kimia tingkat provinsi.

Baca: Air Mata Orang Tua Rinaldi Tak Berhenti Menetes Saat Jenazah Dikebumikan di TPU Nologaten Sleman

Perkenalan Rinaldi dengan para tersangka berawal dari aplikasi Tinder.

Perkenalan Rinaldi dan Laeli dari Tinder berlanjut dengan obrolan lewat WhatsApp.

Laeli dan Fajri yang sedang butuh uang lalu menyusun niat jahat dengan membunuh Rinaldi dan menggasak habis hartanya.

Laeli lalu mengajak Rinaldi bertemu di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, pada 9 September 2020.

Sebelumnya, Laeli lebih dulu menyewa apartemen itu untuk tanggal 7-12 September 2020 via RedDoorz.

Rinaldi dan Laeli lalu bertemu di apartemen yang disewa Laeli.

Sebelum keduanya masuk, Djumadil sudah berada di dalam dan bersembunyi di kamar mandi menunggu waktu yang tepat untuk membunuh Rinaldi.

Laeli dan Fajri kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap korban Rinaldi.

Sejoli ini dijerat dengan pasal berlapis mulai dari Pasal 338, 340, hingga 365, dengan ancaman hukuman mati. (tribun network/igm/dod)

Pelaku mutilasi di Kalibata City, LAS (kiri), sang bunda (kanan)
Pelaku mutilasi di Kalibata City, LAS (kiri), sang bunda (kanan) (kolase tribunnews)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pasangan Pembunuh Sadis di Kalibata City Mengandalkan Gaji Laeli, Membunuh Karena Butuh Uang, https://jabar.tribunnews.com/2020/09/22/pasangan-pembunuh-sadis-di-kalibata-city-mengandalkan-gaji-laeli-membunuh-karena-butuh-uang?page=all.

Editor: Ravianto

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved