Refly Harun Amini Pernyataan Ahok Sebut Direksi Pertamina Jadi Dayang-Dayang Menteri BUMN. Itu Fakta

"Saya sempat emosi juga kemarin. Mereka mau mancing saya emosi, nanti saya emosi laporin ke Presiden apa 'Ahok menggangu keharmonisan'," tegas Ahok.

Editor: Frans Krowin
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
isaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (kanan) didampingi Dirut Nicke Widyawati (kiri) dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman (kedua kiri) memberikan keterangan usai menemui Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin (9/12/2019). Presiden memerintahkan manajemen Pertamina untuk meningkatkan pengawasan penyimpangan BBM bersubsidi. 

"Sederhana saja, karena direksi-direksi ini yang memegang pundi-pundi ekonomi BUMN, bukan komisaris," jelasnya.

Emosi Terpancing

Sebelumnya, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, membeberkan isi rapat dengan direksi yang menyangkut soal kilang minyak.

Ahok mengatakan, dalan rapat tersebut dirinya sedikit terpancing emosi.

Sebab, pembahasan investor yang sudah membuka keran kerja sama justru tidak ditindaklanjuti oleh direksi.

Lalu, jika sudah ada investor yang menawarkan, lantas ditolak oleh direksi.

Hal itu disampaikan Ahok dalam cuplikan video yang diunggah oleh channel YouTube POIN, Senin (14/8/2020).

"Saya nanti mau rapat penting soal kilang."

"Berapa investor yang sudah nawarin untuk kerja sama kalian diemin."

"Sudah ditawarin kenapa nolak? Terus kenapa kerja seperti ini. Saya lagi mau audit ini," kata Ahok.

Dalam rapat tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku terpancing emosinya.

Ahok menduga, dirinya sengaja dipancing emosinya, untuk menciptakan suasana tidak harmonis di perusahaan pelat merah tersebut.

Sehingga, bisa dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya sempat emosi juga kemarin. Mereka mau mancing saya emosi, nanti saya emosi laporin ke Presiden apa 'Ahok menggangu keharmonisan'," tegas Ahok.

Wajah Baru Pengurus Partai Gerindra, Rahmawati Soekarnoputri Jadi Tangan Kanan Prabowo Subianto

Bagaimana Gatot Kaca Buat Rumah Burung? Ini Soal & Jawaban Kelas 1-3 SD di TVRI, 21 September 2020

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun berdiskusi dalam acara Polemik Dramaturgi Pemilu Serentak di Jakarta, Sabtu (25/1/2014). Sebelumnya Mahkamah Kontritusi mengabulkan tuntutan koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari Yusrli Ihza Mahendra, Effendi Gazali dan kawan-kawan untuk menyelenggarakan Pemilu dan Pilpres secara serentak pada tahun 2019.
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun berdiskusi dalam acara Polemik Dramaturgi Pemilu Serentak di Jakarta, Sabtu (25/1/2014). Sebelumnya Mahkamah Kontritusi mengabulkan tuntutan koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari Yusrli Ihza Mahendra, Effendi Gazali dan kawan-kawan untuk menyelenggarakan Pemilu dan Pilpres secara serentak pada tahun 2019. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Lobi Menteri

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku sempat jengkel terhadap para direksi di perusahaan minyak itu.

Sebab, Ahok mendapati pergantian direktur tanpa sepengetahuan dirinya.

Bahkan, katanya, beberapa direksi Pertamina ada yang bermain aman dengan melobi menteri.

"Ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga."

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved