Dalam Kajian, Pelaku Perjalanan Warga Kota Kupang Harus Swab

Angka positif Covid-19 di Kota Kupang yang notabene datangnya dari pelaku perjalanan selalu alami peningkatan

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/YENI RACHMAWATI
dr Herman Man 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Angka positif Covid-19 di Kota Kupang yang notabene datangnya dari pelaku perjalanan selalu alami peningkatan.

Oleh karena itu Pemerintah Kota Kupang bersama Gugus tugas tengah mempersiapkan berbagai cara untuk menekan bertambahnya pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Wakil Wali Kota Kupang, Herman Man, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (21/9), mengatakan bila orang luar kota Kupang dan masuk kota Kupang melalui tranposrtasi baik laut, darat dan udara akan menggunakan pcr yang dibawa.

Stunting di Kota Kupang Masih Tinggi Ini yang Dilakukan Pemkot

Tapi untuk warga Kota Kupang dipertimbangkan akan diswab tapi biayanya cukup mahal satu kali swab Rp 2,5 juta.

"Ini dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan apakah adakah pembiayaan karena semuanya yang masuk diswab, karena jangan sampai ada klaster lainnya masuk. Yang berangkat empat atau lima orang tapi mengkhawatirkan 400 ribuan penduduk kota Kupang," tuturnya.

Ketika disinggung mengenai PSBB, kata Herman, Pemerintah Kota Kupang belum memikurkan untuk menerapkan PSBB.

Rumah Nenek Ruth Tafui Mulai Dibangun

"Masih kecil kemungkinan karena banyak pertimbangan. Salah satunya dengan banyak transmisi lokal. Jika sudah ada transmisi lokal maka pemerintah akan berbuat sesuatu. Kalau ada satu atau dua saja maka akan dipikirkan PSBB atau WFH. Karena saat ini ekonomi kita masih minus " tuturnya.

Ia juga mengimbau bagi pelaku perjalanan warga kota agar saat pergi dan pulang harus melakukan rapid tes.

Sedangkan terkait swab Pemerintah Kota tengah berkoordinasi dengan provinsi karena ini untuk kepentingan seluruh masyarakat seluruh dan dalam kajian.

Ia juga menambahkan di tengah kondisi covid ini ada dua persoalan yang digeluti pemerinrah yaitu pemulihan ekknomi dan bantuan sosial (bansos).

Dilihat dari data yang ada lebih banyak bansos, tetapi Pemerintah tetap berupaya melakukan pembenahan ekonomi dengan APBD yang terbatas.

"Pak wali juga sedang bernego minggu lalu saya ke menteri sosial dan ini mau rapat dengan kementerian untuk pemulihan ekonomi di kalangan orang miskin. Bila sudah baru saya sampaikan secara keseluruhan tentang ini," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved