Stunting di Kota Kupang Masih Tinggi Ini yang Dilakukan Pemkot
Pemerintah Kota Kupang ( pemkot) harus menyusun berbagai program lewat instansi terkait untuk mencegah kenaikan angka tunting
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Angka stunting di Kota Kupang masih tinggi. Untuk itu Pemerintah Kota Kupang ( pemkot) harus menyusun berbagai program lewat instansi terkait untuk mencegah kenaikan angka tunting. Dimana salah satu penanganannya harus menyeluruh.
"Dari hulu ke hilir, dari sebelum warga menikah itu sudah jadi persoalan pemerintah dalam mencegah stunting di kota Kupang. Saya sudah arahkan dinkes untuk coba kita pikirkan program, bila perlu saya ketemu dirjen dalam rangka pemantapan stunting APBD 2021 kita masukkan. Catatan khusus tentang stunting sudah ditulis," kata Wakil Walikota Kupang, Herman Man.
• Hingga September 2020, Realisasi APBD Kabupaten Sumba Barat Baru Mencapai 55 Persen
Penanganan stunting, kata Herman, bukan hanya sekedar bagi susu, kacang hijau dan lainnya. Jadi tidak cukup dengan bagi pmt untuk orang hamil.
• Rumah Nenek Ruth Tafui Mulai Dibangun
"Ini ibu hamil empat bulan dikasih PMT padahal daya tinggi, titik sentral dibawah empat bulan. Jadi dikasih sebelum menikah. Untuk itu orang mau menikah harus memiliki persyaratan anti stunting. Kemudian dipikirkan untuk kube-kube ekonomi mencegah stunting. Misalnya orang pelihara ayam, dikasih bantuan dan menghasilkan telur. Telur ayam kampungnya tidak dijual tapi diwajibkan keluarganya mengkonsumsi telur ayam. Jadi lebih pada konsentrasi gizi," tukasnya.
(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)