Breaking News

Linus Lusi Nilai Terobosan Tepat, Kemendikbud Luncurkan PJJ Berbasis Modul

Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP) telah menyelesaikan Permendikbud tentang standar nasional pendidikan jarak jauh (PJJ)

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi S.Pd 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP) telah menyelesaikan Permendikbud tentang standar nasional pendidikan jarak jauh (PJJ) pada jenjang Pendidikan Dasar dan menengah.

Draft Permendikbud PJJ baru ini sekaligus merevisi Permendikbud Nomor 119 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dengan menerapkan pola berbasis modul. Dengan pembelajaran jarak jauh berbasis modul, tugas para peserta didik yang belajar di rumah akan cukup banyak.

Terkait hal itu Kepala Dinas Pendidikan NTT, Linus Lusi, SPd, MPd menjelaskan, draf Permendikbud soal PJJ dalam implementasi menuai kritikan, karena keterbatasan pemerintah dalam mempersiapkan perangkat pendukung lainnya di bidang persekolahan, seperti ketiadaan pasokan jaringan listrik dan jaringan pendukung internet, serta ketersedian android bagi peserta didik. Maka lanjut Linus, terobosan ini dinilai tepat dengan beberapa catatan.

Aloysius Sukardan Resmi Ketua Ikatan Keluarga Manggarai Raya (IKMR) Kupang periode 2020/2024

"Silakan Pusat menerapkan berbasis modul ini sangat membantu guru dan siswa tapi jangan merampas kreativitas guru dan siswa dalam pembelajaran selama musim Corona," jelasnya.

Menurut Linus, cukup beri silabusnya dan biarkan para guru mengembangkan sendiri dibawah supervisi pengawas terlatih dan guru penggerak. Hasilnya akan memberi unsur peningkatan kompetensi guru serta partisipasi siswa dalam pembelajaran.

"Orang tua sudah saatnya berdamai dengan anak-anak dalam interaksi pedagogik bersama anak-anaknya di rumah. Kedepan kita bekerjasama dengan NGO terkait untuk melatih orang tua menjadi guru bagi anak-anaknya," jelas Linus.

Realisasi Program Tanam Jagung Panen Sapi di Belu Capai 52 Hektare

Kepala Sekolah SMA Katolik Sint Carolus Penfui, Fredus Kolo, S.Ag setuju dengan perubahan itu apabila berbasis modul ITE. Sebab, pembelajaran online melalui WhatsApp maupun aplikasi lainnya tidak efektif

"Jika modul yang dimaksud Kemendikbud itu untuk guru harus berinovasi dan kreatif menciptakan metode-metode pembelajaran berbasis ITE, itu saya setuju," ujar Fredus, Sabtu (19/9).

Dikatakan Fredus, jika modul yang dimaksud itu berbasis ITE itu boleh, namun apabila modul-modul dalam bentuk kertas-kertas yang pada akhirnya mubasir. Sebab, untuk saat ini semua laporan ke dinas maupun kementerian dilakukan secara online.

Menurut Fredus, dengan diaktifkan proses pembelajaran gunakan modul, tapi modul berbasis ITE, maka guru-guru akan kembali sibuk dengan program itu. Sebab, di samping guru jalankan tugas mengajar, sekaligus berinovasi dalam dunia pendidikan seperti melakukan penelitian-penelitian kecil yang nanti dijadikan modul di dalam proses pembelajaran.

"Sehingga modul itu dibuat dalam video pembelajaran dan itu dorongan yang positif. Tetapi modul dalam konteks kertas, hal itu akan membuat para guru pusing," katanya.

Yang menjadi persoalan menerbitkan modul dalam bentuk buku, kata Fredus, itu membutuhkan anggaran, maka guru akan mengeluarkan biaya untuk membuat modul itu. Apabila berkaitan dengan semangat era digital, maka semua ciptaan atau hasil karya pendidik harus dieksplorasi dalam bentuk digital.

Sehingga peserta didik ingin mencari dan membaca modul, sudah tersedia model digital yang dapat digunakan. Serta harus menyediakan semacam link atau satu sistem yang ada untuk menampung modul-modul yang sudah ada. Supaya guru tidak lagi pusing untuk print atau foto copy modul-modul itu.

Anggota BSNP, Prof. Bambang mengungkapkan alasan dibalik pembaharuan Permendikbud tentang standar nasional PJJ karena selama ini proses pembelajaran kurang maksimal menggunakan pesan singkat whatsapp.

"PJJ yang selama ini ada kurang maksimal karena memang sekolah belum siap. Ada yang hanya by WhatsApp, kurang siaplah," ucap Prof Bambang saat konferensi pers BSNP via Aplikasi Zoom, Jumat (18/9).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved