Hasil Tangkapan Nelayan Kuta, Sumba Timur Menurun
Hasil tangkapan nelayan di Desa Kuta, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur saat ini menurun
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Hasil tangkapan nelayan di Desa Kuta, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur saat ini menurun. Menurunnya hasil tangkapan akibat cuaca di laut yang tidak menentu.
Beberapa nelayan yang ditemui di di Kuta , Sabtu (19/9/2020) mengeluhkan hasil tangkapan selama beberapa bulan terakhir.
Mereka mengatakan, sejak Bulan Mei 2020 lalu sampai saat ini hasil melaut atau tangkapan tidak menentu. Terkadang tidak mendapat ikan sama sekali.
• Polres Nagekeo Sumbang Air Bersih untuk Warga Mboaloing Kelurahan Towak
Anderias Koparihi yang ditemui sedang membereskan pukat mengatakan, kesulitan yang dialami saat ini adalah cuaca di laut yang kurang bersahabat dengan mereka.
"Sekarang ini masih agak susah untuk mencari. Kami tetap datang melaut biar hasilnya sedikit," kata Koparihi.
Dijelaskan, ada hari yang mereka melaut tetapi tidak mendapat hasil apa-apa.
• Launching TribunKaltara.com: Semuanya Manfaatkan Pendekatan Digital
"Kadang kami pulang ke rumah dengan tangan kosong, tapi mau bilang bagaimana. Hari berikut tetap kami harus turun ke laut lagi," katanya.
Dia mengakui, beberapa waktu lalu mendapat bantuan pukat atau jaring dari Pemerintah Kabupaten Sumba Timur.
"Kalau bantuan memang pernah dapat pukat, namun masih ada kendala, karena kami masih pakai perahu dayung bukan mesin," ujarnya.
Nelayan lainnya, Delu Maupanji, mengatakan, cuaca di laut turut mempengaruhi mata pencaharian mereka.
"Kalau sudah masuk bulan Mei sampai sekarang itu, angin kencang dan gelombang sehingga kami juga sudah ke laut," kata Delu.
Saat itu Delu baru saja membuat jaring di tepi pantai dan mendapat beberapa ekor ikan kecil yang berukuran seperti jari tangan orang dewasa.
Dikatakan, kalau hasil tangkapannya banyak,maka mereka menjualnya, sedangkan apabila ada sisa dibawa ke rumah untuk konsumsi.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumba Timur, Markus K. Windi, S.Pi.,M.Si mengakui, saat ini cuaca di laut yang kurang bersahabat sehingga tangkapan nelayan berkurang.
"Memang betul, hampir semua wilayah alami kondisi tersebut, soalnya cuaca tidak menentu selama ini, yakni musim tenggara dan pancaroba," kata Markus.
Dia mengatakan, kemungkinan pada Bulan Oktober 2020 mendatang barulah cuaca bisa kembali normal.
"Saya juga baru kembali dari wilayah Timur ,Sumba Timur dan ada keluhan yang sama dari nelayan," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)