Warga Ende Buat Bahan Bakar Ganti Batu Bara dari Limbah Pertanian Jual ke PLN

PLTU Ropa di Kabupaten Ende NTT bakal melibatkan warga sekitar membuat pellet biomasa untuk mengganti batu bara

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Manager PT PLN UPK Flores Lambok Siregar di PLTU Ropa Ende, Selasa (15/9/2020) 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU) Ropa di Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur ( NTT) bakal melibatkan warga sekitar membuat pellet biomasa untuk mengganti atau meminimalisir penggunaan batu bara.

Menariknya bahan dasar pellet biomasa dari limbah pertanian (misalnya jerami, rumput) dan serbuk kayu.

Penggunaan pellet biomasa sangat ramah lingkungan. Selain itu bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Pellet biomasa yang dihasilkan warga dijual ke PLTU Ropa.

Warga Laenmanen Dapat Masker Gratis dari Tim Gabungan

Manager PLN UPK Flores, Lambok Siregar kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (18/9/2020) mengatakan, terlebih dahulu warga akan dilatih membuat pellet biomasa.

"Ada program capacity building untuk masyarakat. Ini juga akan ada MoU PLN UPK Flores dengan Bupati. Saya sudah diskusi tentang pellet biomas ini dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ende," ujar Lambok.

Lambok mengatakan, kemarin, Kamis (18/9/2020) ia mengikuti virtual meeting dengan PLN Pusat dan Kementerian Keuangan terkait pellet biomas.

Kristo Bersyukur Sembuh Corona, Calon Bupati Ngada Periksa Kesehatan

Menurutnya, PLN Pusat sudah komitmen akan menyiapkan CSR untuk pelatihan masyarakat. "Dari kementerian keuangan komitmen akan menyiapkan insentif fiscal untuk kabupaten Ende," ungkapnya.

Selanjutnya, kata Lambok, Bumdes dan BUMD tetap akan menjadi tulang punggung PLN untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri melalui pellet biomasa.

Sebelumnya, pada Selasa (15/9/2020) POS-KUPANG.COM, saat berkunjung ke PLTU Ropa, Lambok Siregar menjelaskan, selama ini jerami, rumput dibakar tetapi dengan pellet biomasa limbah pertanian bisa mendatangkan keuntungan bagi warga.

Lambok mengatakan, ke depan, limbah pertanian akan diolah oleh jadi bio aktivator lalu dicacah, dimasukkan ke mesin dan menjadi pellet biomasa. "Jadi dikarungkan bawa ke PLN, PLN beli. Sederhana seperti itu," kata Lambok.

Lambok mengatakan nilai pellet biomasa tidak jauh berbeda dengan batu bara, pellet biomasa 4.100 sedangkan batu bara kalori 4.200.

Lambok mengatakan pellet biomasa bisa dibuat oleh Pabrik, namun Lambok tegaskan pellet biomasa harus dari Flores.

"Artinya warga sekitar diberdayakan demi peningkatan ekonomi masyarakat itu sendiri. Saya tidak mau dari luar Flores. Kalau mau dari luar Flores copot saya dulu dari manager," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved