PMKRI Cabang Kefamenanu Demo Tolak Pelaksanaan Pameran Pembangunan HUT
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ( PMKRI) Cabang Kefamenanu Santo Yohanes Don Bosco kembali menggelar aksi demonstrasi
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ( PMKRI) Cabang Kefamenanu Santo Yohanes Don Bosco kembali menggelar aksi demonstrasi, Rabu (16/9/2020).
Kali ini, sejumlah mahasiswa katolik tersebut melakukan aksi demonstrasi dalam rangka untuk menolak pelaksanaan pameran pembangunan HUT Kota Kefamenanu ke 98.
Selain menolak pelaksanaan pameran, mereka juga mendukung Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten TTU yang juga meminta kepada pemerintah untuk membatalkan pelaksanaan event tahunan tersebut.
• KPU Sumba Timur Verifikasi Dokumen Perbaikan Syarat Calon
Demonstrasi yang dipimpin langsung oleh Ketua PMKRI Cabang Kefamenanu, Ebby Tameab tersebut memperhatikan protokol kesehatan covid-19, dimana semua mereka menggunakan masker.
Berdasarkan pantauan, mereka melakukan demonstrasi dengan rute mulai dari Sekretariat PMKRI Cabang Kefamenanu, Perempatan Tulip-Jalan El Tari, Pasar Lama Kefamenanu, Polres Kabupaten TTU, dan terakhir ke Makodim 1618/TTU.
• Ulas Tertib Lalu Lintas, Simbol & Makna, Ini TUGAS JAWABAN SOAL TVRI 17 September 2020 Kelas 4-6
Dalam pernyataannya, Ketua PMKRI Cabang Kefamenanu, Ebby Tameab mengatakan, demonstrasi tersebut dilakukan untuk meminta kepada pemerintah daerah supaya membatalkan kegiatan pameran pembangunan dalam rangka memeriahkan HUT Kota Kefa.
Menurut Ebby, rencana pelaksanaan pameran dalam rangka memperingati HUT Kota Kefamenanu yang dilakukan oleh pemerintah daerah terkesan sangat dipaksakan karena pemerintah tidak mempertimbangkan aspek keselamatan maysarakat.
"Dan rencana pelaksanaan pameran tersebut kontradiktif dengan berbagai pihak, baik itu pihak keamanan, agama, dan juga mahasiswa dan juga bertentangan dengan peraturan bupati Nomor 59 Tahun 2020 tentang pedoman tatanan normal baru produktif dan aman corona," ujarnya.
Ebby menegaskan, jika kegiatan pameran tersebut tetap dilakukan maka PMKRI Cabang Kefamenanu menduga bahwa Bupati TTU lebih berpikir untuk menaikan popularitas pribadinya dibandingkan dengan keselamatan masyarakatnya sendiri.
Ebby juga meminta kepada kepolisian supaya tetap konsisten untuk tidak mengeluarkan surat izin keramaian dalam pelaksanaan pameran tersebut.
Menanggapi pernyataan sikap PMKRI Cabang Kefa, Kapolres TTU, AKBP. Nelson Filipe Diaz Quintas mengatakan bahwa pihaknya telah meminta kepada pemerinta untuk membatalkan kegiatan pameran pembangunan sampai situasi covid-19 selesai.
Permintaan untuk dibatalkan tersebut disampaikan langsung saat pelaksanaan rapat koordinasi bersama dengan sejumlah pihak baik itu pemerintah daerah, kodim, forkopimda, FKUB, DPRD TTU, dan juga mahasiswa di Aula Mapolres TTU beberapa waktu lalu.
Bahkan, kata Nelson, pihaknya dengan tegas melalui surat yang dilayangkan kepada pemerintah daerah untuk tidak mengeluarkan surat izin keramaian pelaksanaan pameran.
Namun apabila nantinya kegiatan akbar tersebut tetap dilaksanakan maka pihaknya tetap melakukan penegakan protokol kesehatan covid-19.
"Orang yang tidak pakai masker kami akan keluarkan. Kemudian kalau ada kegiatan yang libatkan orang banyak maka kami tiadakan, kegiatan ketangkasan kami juga tiadakan," tegasnya.