Janji Suci China, Akan Rebut Taiwan dengan Kekerasan Bersenjata Meski Ada AS di Belakang Taiwan
Militer China sudah dibaiat jika suatu saat nanti akan menyatukan kembali Taiwan kedalam teritori mereka demi terwujudnya 'One China'
Janji Suci China, Beijing Akan Rebut Taiwan dengan Kekerasan Bersenjata Meski Ada AS di Belakang Taiwan
POS KUPANG.COM -- China sudah meyakinkan pada prajuritnya bahwa Taiwan merupakan bagian integram dari China daratan
Militer China sudah dibaiat jika suatu saat nanti akan menyatukan kembali Taiwan kedalam teritori mereka demi terwujudnya 'One China'
Tapi tidak semudah itu Beijing mewujudkan ambisinya.
Karena Amerika Serikat (AS) akan memberi dukungan kekuatan penuh kepada Taiwan untuk melibas balik China.
Dan China tak takut dengan ancaman ini.
Beijing pada hari Rabu (16/9/2020) menegaskan bahwa latihan militer China di lepas pantai barat daya Taiwan minggu lalu merupakan tindakan yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan China.
Pernyataan ini merupakan respons pertama Beijing setelah Taiwan mengeluh bahwa latihan angkatan laut dan udara skala besar merupakan provokasi serius.
• Vietnam Bongkar Strategi Saat Kalahkan AS Pada Perang 35 Tahun Lalu,Ternyata Indonesia Punya Andil
• TNI Kirim Pesawat Tempur F-16 Ke Perbatasan Timor Leste dan Australia, Ini yang Terjadi
• Sule Dikabarkan Jalin Hubungan dengan Ayu Ting Ting, Sang Putri Pasang Syarat Calon Ibu Sambungnya
• Kiprah Prabowo di Timor Timur Tembakan ke Bos Fretelin yang Kini Pahlawan Timor Leste & Nama Bandara
China, yang mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai miliknya, telah meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau itu.

Hal ini dipandang Taiwan sebagai intimidasi untuk memaksanya menerima pemerintahan China.
Mengutip Reuters, Taiwan mengecam latihan dua hari pekan lalu, yang dikatakan berlangsung di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, antara daratan Taiwan dan Kepulauan Pratas yang dikendalikan Taiwan.
Taiwan mengatakan China mengirim jet tempur SU-30 dan J-10 canggih untuk berpartisipasi.
Juru Bicara Kantor Urusan Taiwan China , Ma Xiaoguang, dalam penjelasan publik pertamanya mengenai perisitiwa latihan militer itu mengatakan bahwa Taiwan adalah bagian "suci" dan tidak terpisahkan dari China.
"Kegiatan pelatihan tempur yang relevan oleh Tentara Pembebasan Rakyat adalah tindakan yang diperlukan yang ditujukan pada situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan untuk menjaga kedaulatan nasional," kata Ma dalam konferensi pers.
Dalam referensi yang jelas ke Amerika Serikat, pemasok utama senjata Taiwan dan pendukung internasional terkuat, Ma mengatakan latihan itu juga ditujukan untuk "campur tangan pasukan asing" dan kegiatan kemerdekaan Taiwan, bukan rakyat Taiwan.

Pemerintah Taiwan mengizinkan pasukan anti-China, Barat untuk "memainkan kartu Taiwan" dan menjadi pion dalam menghentikan pembangunan China, memicu permusuhan antara kedua sisi selat dan mengupayakan kemerdekaan Taiwan, kata Ma.
"Mereka terus memprovokasi dan menjadi pembuat ancaman dan pembuat masalah," katanya.