Berita Daerah TTU
Entah Apa Yang Merasukinya, Usai Makan Sirih Pinang Laurensius Natun Gantung Diri, Ini Penyebabnya
Setelah makan sirih pinang, Laurensius pamit. Ia masuk rumah tidur. Rosalia Mael bersama saksi lainnya beranjak ke dapur untuk menghangatkan badan
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Tommy Mbenu
POS KUPANG, COM KEFAMENANU -Laurensius Natun memilih mengakhiri hidup secara tragis.
Warga Desa Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) ini gantung diri di kamarnya, Senin (14/9). Tubuhnya tergantung dengan leher terlilit tali nilon.
Jelang kematiannya, Laurensius bersama Rosalia Mael (istrinya) masih makan sirih pinang di halaman rumah. Ikut berkumpul bersama pasutri itu, Eulogius Ngaben, Yuliana Natun (saudarinya), Edeltradus Nali dan Emilius Nali. Waktu itu, sekira pukul 17:00 Wita.
Setelah makan sirih pinang, Laurensius pamit. Ia masuk rumah tidur. Rosalia Mael bersama saksi lainnya beranjak ke dapur untuk menghangatkan badan di api karena cuacanya dingin.
Sekira pukul 19.00 Wita, Paulus Naben pulang dari kebun. Paulus bertanya tentang keberadaan Laurensius, dan dijawab bahwa sedang tidur. "Biarkan korban tidur, nanti setelah mau makan baru bangunkan korban," ujar Paulus Naben.
Pada pukul 21.00 Wita, saat tiba makan malam, Paulus Naben membangunkan korban. Namun Rosalia melarang dengan mengatakan, "Jangan bangun dulu karena sudah lima hari terakhir korban tidak bisa tidur."
Paulus Naben cek keberadaan korban dari luar kamar tidur. Dia tidak mendengar suara mendengkur. Selanjutnya, Paulus Naben mengambil tangga untuk mengecek ke dalam kamar.
Paulus Naben kaget melihat korban tergantung di sudut kamar. Paulus pun menangis dan berteriak Laurensius gantung diri. Edeltradus Nali, Godensia Nali, Yuliana Natun, Rosalia Mael, Atriana Nali dan Eliakim Fone keluar dari dapur.
Tiba di depan kamar, Eliakim menendang pintu yang terkunci. Pintu terbuka dan mereka melihat Laurensius tergantung di sudut kamar.
Tidak lama datang Fidentus Mona menurunkan jasad Laurensius. Antonius Mario Sene memotong tali. Selanjutnya, korban dibopong ke kamar depan untuk dibaringkan.
Kapolres TTU AKBP Nelson Filipe Diaz Quintas mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi mengenai kasus tersebut setelah kepala desa setempat menelepon anggot Polsek Miomaffo Barat.
"Kami sudah mendapat informasi mengenai kasus seorang warga yang gantung diri. Kejadian di Desa Eban," kata Nelson melalui pesan WhatsApp, Selasa (15/9). Setelah mendapatkan informasi, anggota Polsek Miomaffo Barat turun ke lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Jadi, setelah menerima informasi dari kepala desa setempat, anggota kami yang ada di Polsek Miomaffo Barat langsung melakukan olah TKP," ujarnya.
Nelson mengungkapkan, berdasarkan informasi yang disampaikan sang istri, korban mengalami gangguan mental. "Menurut keterangan dari istri korban dan keluarga besar bahwa korban pada tahun 2016 ,2019, dan di tambah lima hari terakhir alami gangguan mental," ungkap Nelson.
Ia menegaskan, istri dan keluarga korban menerima kematian korban. "Keluarga korban tidak ingin mempermasalahkan kematian korban. Mereka menerima kematian korban sebagai jalan hidupnya," ucap Nelson.