Soroti PSBB di Jakarta

Bos Djarum Group Surati Presiden Jokowi Soal PSBB, Sebut Langkah Gubernur Anies Baswedan Tidak Tepat

Salah satu cara yang disarankan adalah penegakan aturan dan pemberian sanksi atas ketidakdisiplinan sebagian warga dalam mematuhi protap Covid-19.

Editor: Frans Krowin
Kompas.com
Pemilik Djarum Group, Budi Hartono 

Menurut Anies, jika keputusan yang ia sebut sebagai kebijakan 'rem darurat' itu tak diambil, maka Fasilitas Kesehatan di Jakarta terancam kolaps.

Namun demikian, nyatanya banyak pihak, baik di lingkungan eksekutif maupun legislatif yang menentang keputusan Anies tersebut.

Para pengusahan  menilai, keputusan Anies untuk menarik tuas rem darurat itu justru akan memperburuk prospek perekonomian Indonesia ke depan.

Lalu, seberapa besar pengaruh kegiatan perekonomian di Jakarta terhadap perekonomian nasional?

Ekonom INDEF (Institute for Development of Refrom on Economics) Bhima Yudhistira menyebutkan, Jakarta memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian nasional.

Jika melihat perputaran uang beredar dalam pengertian sempit atau M1, per Juli 2020 Bank Indonesia (M1) menunjukkan ada Rp 1.683 triliun peredaran M1 di Indonesia. M1 sendiri terdiri dari uang, kartal, giro rupiah, dan uang elektronik.

PRESIDEN JOKOWI -- Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat acara penyaluran dana bergulir untuk koperasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/7/2020). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
PRESIDEN JOKOWI -- Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat acara penyaluran dana bergulir untuk koperasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/7/2020). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) (Kompas.com)

Ahok Minta Kementerian BUMN Dibubarkan, Beberkan Banyak Fakta Miris Dibalik Megahnya Pertamina

Penyesalan Gisella Anastasia karena Pilih Cerai dari Gading Marten, Mama Gempi Ungkap Hal ini

Dengan demikian, maka sebanyak Rp 1.178 triliun dari peredaran M1 terjadi di Jakarta.

"Jakarta itu pusatnya perputaran uang nasional, 70 persen uang beredar ada di Jakarta," ujar Bhima ketika dihubungi Kompas.com.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, jika terjadi pengetatan PSBB di kawasan ibu kota, maka akan berpengaruh pada penurunan jumlah uang beredar.

Berdasarkan perhitungannya, bila jumlah uang beredar turun hanya 10 persen, maka risiko kehilangan sudah mencapai Rp 117 triliun.

"Ini bukan uang yang kecil. Artinya resesi pada kuartal ke III sudah bisa dipastikan terjadi. tinggal kita menunggu saja rilis BPS 5 november nanti," ujar Bhima.

Namun demikian, langkah Anies tersebut menurut Bhima harus dilakukan. Sebab keputusan untuk melonggarkan PSBB lebih cepat pada 10 Agustus 2020 lalu nyatanya tak memberikan dampak baik terhadap perekonomian.

"Makin lama recovery-nya kalau diperlonggar. Lebih baik ekonomi terkoreksi jangka pendek, kemudian bisa rebound di akhir tahun dan survive dari resesi di 2021," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com: https://money.kompas.com/read/2020/09/13/100500026/ketimbang-psbb-bos-djarum-sarankan-langkah-ini-ke-anies-baswedan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved