Danau Tiwu Sora Ende Obyek Wisata Keramat Batu-batu Berbentuk Manusia, Bikin Penasaran!

Danau Tiwu Sora di Desa Tiwu Sora Kecamatan Kota Baru Kabupaten Ende dipercayai warga setempat sebagai tempat keramat

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
FOTO Gregorius M. Ade, SP.MP Camat Kota Baru Kabupaten Ende untuk POS-KUPANG.COM
Danau Tiwu Sora 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Danau Tiwu Sora di Desa Tiwu Sora Kecamatan Kota Baru Kabupaten Ende dipercayai warga setempat sebagai tempat keramat. Danau cukup jauh dari permukiman warga, Desa Tiwu Sora. Danau ini indah, didukung dengan kekayaan flora dan fauna.

Selain itu jalan menuju Tiwu Sora pengunjung akan menemukan batu-batu berbentuk manusia yang masih ada kaitannya dengan Danau Tiwu Sora. Batu-batu itu diberi nama.

Ada Watu (Batu) Tege; batu berbentuk seperti kakek, lokasinya di Deturia sebelum masuk desa Tiwu Sora.

Di Mbatakapidu - Sumba Timur Anggreni Siswi SMPN 3 Waingap Beli Pulsa Data dari Hasil Berkebun

Watu Mondo; berbentuk kumpulan orang lokasi di Lokalande desa Tou. Watu tura ; berbentuk kakek yang lagi mengendong anak kecil lokasi desa Hangalande.

Watu Susu; berbentuk seorang wanita yang sedang menyusui anak bayi lokasi desa Tiwu Sora.

Para pengunjung yang hendak ke Danau Tiwu Sora, biasanya ditemani oleh warga setempat agar tidak terjadi hal buruk terhadap pengunjung.

Bawaslu Sumba Barat Minta Kepolisian Bertindak Tegas Bila Paslon Langgar Ketentuan

Menariknya para pengunjung yang datang akan disambut secara adat, berupa tarian adat dan ritual khusus supaya pengunjung terhindar dari bahaya.

Camat Kota Baru, Gregorius M. Ade, SP.MP, kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (10/9/2020), mengatakan cerita mengenai Danau Tiwu Sora turun-menurun secara lisan. Konon, nama Danau tersebut diambil dari nama seorang bernama Woda Sora.

Awalnya Danau Tiwu Sora merupakan mata air kecil di lembah. Di dekat mata air tersebut Woda menanam berbagai jenis ubi-ubian.

Sayangnya, setiap kali mau panen Woda selalu mendapati ubi-ubinya hilang. Woda pun penasaran.

Suatu ketika Woda Sora memasang jerat dekat mata air tersebut. Keesokan harinya Woda Sora mendapati jeratnya terlepas. Namun ia menemukan ada lendir-lendir menempel di jeratnya.

Tak putus asa, Woda kembali memasang jerat. Kali ini ia menyiram abu dapur di sekitar jerat. Keesokan harinya, Woda kaget, dalam jeratnya ada seekor belut besar.

"Nah belut itu dia bawa sekalian dengan jerat ke rumah. Kampung si Woda ini di atas bukit, di atas mata air keci itu," ungkap Gregorius.

Woda lalu menunjukan belut itu kepada saudarinya Ndero Sora, Sovi Sora dan kakanya Ndingga Sora. Ndingga pun kaget.

Menurut Ndingga jeratan Woda bukan jeratan bisa sehingga harus dilangsungkan upacara adat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved