Cegah Stunting, Kepala Perwakilan BKKBN NTT Minta Ibu-Bapa Rencanakan Kelahiran Dengan Baik

Cegah stunting, Kepala Perwakilan BKKBN NTT minta ibu-bapa rencanakan kelahiran dengan baik

Penulis: Petrus Piter | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Petrus Piter
Anggota Komisi IX DPR RI, Ratu Ngadu Wula Tallu, S.T(dua dr kanan) dan Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi NTT, Marianus Mau Kuru, S.E, MPH (pertama kanan) tampil sebagai pembicara pada acara sosialisasi advokasi dan komunikasi informasi dan edukasi program kependudukan keluarga berencana pembangunan keluarga (KKBPK) di Resto dan Cafe Roo Luwa, Kerobo, Tambolaka, SBD, Jumat (11/9/2020) 

POS-KUPANG.COM | TAMBOLAKA - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) Provinsi NTT, Marianus Mau Kuru, S.E, MPH meminta masyarakat Sumba Barat Daya perlu merencanakan kelahiran agar ibu dan bapak bisa merawat tumbuh kembang anak dengan baik.

Dengan pengaturan jarak kelahiran yang baik antara 3-5 tahun memberi ruang cukup bagi ibu dan bapa mengasuh anak dengan baik pula. Dengan demikian, anak-anak akan tumbuh kembang sehat serta memiliki kecerdasan sekaligus mencegah bertanbah angka stunting di wilayah itu.

40 Peserta Ikut Pelatihan Ini di Pajoreja Nagekeo

Jangan setiap tahun lahir anak menyebabkan ibu dan bapak mengalami kendala merawat anak-anaknya. Apalagi ekonomi pas-pasan. Asupan gisi kurang, kesehatan anak-anak kurang terawat dan lainnya menyebabkan lamban pertumbuhan anak termasuk pertumbuhan otaknya yang berujung anak menderita stunting.

Karena itu, ia menegaskan, pemerintah tidak pernah melarang melahirkan anak tetapi menyarankan merencanakan jarak kelahiran anak agar anak-anak lahir dan tumbuh kembang sehat termasuk ibunya sehat pula.

13 Kelompok Nelayan di Sikka Terima Bantuan Perahu dan Alat Tangkap

Demikian penyampaian Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional ( (BKKBN ) PropinsI NTT, Marianus Mau Kuru, S.E, MPH ketika tampil sebagai pembicara bersama anggota komisi IX DPR RI, Ratu Ngadu Wulla Tallu, S.T dalam acara sosialisasi advokasi dan komunikasi informasi dan edukasi program Kependudukan Keluarga Berencana Penbangunan Keluarga (KKBPK) bersama mitra kerja yang berlangsung di Resto dan Cafe Roo Luwa di Kerobo, Tambolaka, Sumba Barat Daya, Jumat (11/9/2020).

Menurutnya, Sumba Barat Daya termasuk salah satu daerah dengan penderita stunting masih tinggi. Angka kelahiran anak masih tergolong tinggi pula. Karenanya menjadi tanggungjawab seluruh elemen daerah ini bersama-sama mensosialisaiskan program BKKBN agar masyarakat Sumba Barat Daya paham sehingga bisa merencanakan kelahiran anak. Dengan demikian anak-anak yang akan lahir terawat teratur dan tumbuh kembang dengan baik pula.

Sementara itu anggota Komisi IX DPR RI, Ratu Ngadu Wulla Tallu, S.T, menambahkan agar bapa mama Sumba Barat Daya mengatur jarak kelahiran sehingga anak-anak lahir nanti terawat baik dan sehat selalu Selain itu memberi kesempatan kepada mama-mama agar rahimnya bisa sembuh dulu.

Dalam kesempatan itu, ia juga menghimbau agar jangan cepat menikah. Tetapi berusaha mendapatkan pekerjaan dahulu baru menikah. Hal itu bertujuan keluarga yang baru nikah dapat membiayai hidup keluarga sendiri tanpa bergantung kepada orang tua atau pihak lain.

Anggota komisi IX DPR RI, Ratu Ngadu Wula Tallu, S.T juga meminta orang tua jangan menjodohkan anak-anak. Sebab hal itu mendorong anak-anak bisa kawin muda yang justru akan berdampak negatif terhadap kesehatan ibunya.Jangan pula menuntut belis mahal yang justru mensengsarakan anak-anaknya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved