Pemprov NTT Dorong Bumdes Manektob Oelneke-TTU Jadi Garda Terdepan Pemulihan Ekonomi Desa
Pemprov NTT melalui Dinas PMD melakukan penguatan kelembagaan dan permodalan Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes)
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Pemprov NTT) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa ( PMD) melakukan penguatan kelembagaan dan permodalan Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes) di 21 sebagai salah satu garda terdepan dalam upaya pemulihan ekonomi desa pasca pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Kasi Bina Kelembagaan dan Pengembangan Modal Usaha Ekonomi Masyarakat Dinas PMD Provinsi NTT, Yulius Isliko, SE saat melakukan kegiatan supervisi dan monitoring 100 BUMDes unggulan yang akan mendapatkan pendampingan khusus dari Dinas PMD NTT di Desa Oelneke, Kecamatan Musi, Kabupaten TTU, Kamis (10/9/2020).
• TNI dan Polisi Bagi Masker, Kapolres Ngada: Wajib Patuhi Protokol Kesehatan
Isliko mengatakan, pada tahun 2020, Dinas PMD NTT melakukan evaluasi kembali 100 BUMDes yang ada dalam rangka untuk penguatan kelembagaan dan modal usaha di tahun 2021.
"Saat ini tim kami sementara melakukan evaluasi diseluruh kabupaten, dan diharapkan dari evaluasi lapangan yang ada, tim kami mendapatkan data rill terkait dengan kondisi BUMDes untuk perencanaan aksi di tahun 2021," ungkapnya.
• Tingkatkan PAD dari Pajak Kendaraan UPTD Dispenda NTT Matim Operasi Bersama Satlantas
Dalam kesempatan yang sama Kepala Desa Oelneke, Yuliana Fobia menjelaskan, Bumdes Manaktob di Desa Oelneke didirikan pada tahun 2017 dengan penyertaan modal awal sebesar Rp. 2,5 juta.
Dari penyertaan modal tersebut, Bumdes Manaktob menghasilkan pendapatan asli desa dengan jenis usaha counter pulsa dalam setahun memperoleh laba sebesar Rp. 5 juta.
Melihat prospek yang ada, pada tahun 2018 dan 2019 melalui dana desa, melakukan penyertaan modal usaha sebesar Rp. 85 juta dengan memperluas sektor usaha dibidang perdagangan hasil bumi, usaha sektor jasa keuangan bekerjasama dengan Bank BRI, dan usaha tambang galian C.
"Puji syukur sampai tutup buku tahun 2019 BUMDes sudah bisa meraih laba sebesar Rp. 43 Juta," ujarnya.
Sementara itu, Ketua BUMDes Manektob Oelneke, Adrianus Toy Feka menjelaskan, dari keuntungan yang ada, Rp. 5 juta disetor sebagai PADes, kemudian Rp. 7,5 juta untuk insentif pengurus BUMDes, dan sisanya Rp. 30,5 juta untuk pemupukan modal usaha.
"Meski keuntungan besar, kami sangat mengharapkan bantuan alat transportasi dan modal usaha dari pemerintah, sebagai upaya untuk mendukung pengembangan usaha kami," ungkapnya.
Tenaga Ahli P3MD Kabupaten TTU Jan Christian yang mendampingi tim supervisi dari Dinas PMD NTT tersebut menjelaskan bahwa, dari sekian banyak Bumdes yang sudah dibentuk di 160 desa, BUMDes Manektob di Desa Oelneke merupakan salah satu Bumdes yang berkinerja baik.
"Oleh karena itu, BUMDes ini bisa dijadikan model BUMDes unggulan bagi BumDes yang ada di 159 Desa di Kabupaten TTU," ujarnya.
Kegiatan supervisi dan penguatan BUMDes tersebut juga didampingi langsung oleh Pendamping Desa Ester Naiboas, Alosius Wego dan Pemdamping Lokal Desa Hesty Hapsary. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)