Kondisi Terkini Timor Leste Selepas Merdeka dari NKRI, Pengangguran, Korupsi dan Termiskin
Di kawasan Asia-Pasifik, Timor Leste berada di peringkat ke-40 diantara 42 negara dan skor keseluruhannya jauh di bawah rata-rata kawasan maupun dunia
Kondisi Terkini Timor Leste Selepas Merdeka dari NKRI, Pengangguran, Korupsi dan Termiskin
POS KUPANG.COM -- Selama 24 tahun sekelompok warga Timor Leste berjuang melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
Padahal wailayh yang masih bernama Timor Timur saat bergabung dengan Indonesia dan menjadi provinsi ke ke-27 ini mendapat pelakuan yang sama dengan 26 provinsi lainnya
Bahkan, pemerintah pusat memberikan perhatian lebih dengan membangun infrastruktur jalan , jembatan dan pelabuhan termasuk irigasi persawahan agar Timor Timur bisa mengejar ketertinggalan dari wilayah lain di Indonesia
Namun, warga Timor Timur bukannya berterima kasih pada Indonesia malahan ngotor ingin merdeka
• Kondisi Mertua Raffi Ahmad Diungkap Anak Angkat, Nagita Slavina Ungkap ada GanguanSyaraf di Kepala
• Hezbollah Tertipu Kelicikan Israel, Baru Umumkan Kemenangan Ternyata Korban Israel Boneka, Tujuan?
Akhirnya pemerintah menyetujui keinginan itu dengan refrendum. Akhirnya sekitar 76 persen masyarakat Timor Timur menolak opsi otonomi khusus dari pemerintah Indonesia

Selanjutnya Indonesia menyerahkan Timor Timur ke PBB. Negara ini baru resmi diakui negara oleh PBB pada 20 Mei 2002 atau dua tahun lebih setelah refendendm
Pemerintah Indonesia meninggalkan Timor Leste pada Oktober 1999 dan diganti oleh pasukan dengan mandat PBB
Jadi Pada 30 Agustus 1999, Timor Leste resmi melepaskan diri dari Indonesia.
Timor Leste (dulu dikenal Timor Timur) sebelumnya bagian dari Indonesia sebagai provinsi ke-27.
Pada 30 Agustus 1999 dilakukan pemungutan suara bagi warga Timor Timur untuk memilih apakah akan tetap bersama Indonesia atau menjadi negara sendiri.
Hasilnya dari sekitar 450.000 pemilih, 78,5 persen (344.580) warga Timor Timur memilih untuk menolak otonomi.
Dan sekitar 21 persen (94.388) memilih otonomi, sedangkan 7.985 suara (1,8 persen) dinyatakan tidak sah.
Menurut Sekjen PBB Kofi Annan, hasil itu menunjukkan bahwa penduduk Timtim menginginkan kemerdekaan.
Artinya, sudah 21 tahun lalu Timor Leste memilih pergi dari bagian Indonesia.