Kondisi Terkini Timor Leste Selepas Merdeka dari NKRI, Pengangguran, Korupsi dan Termiskin

Di kawasan Asia-Pasifik, Timor Leste berada di peringkat ke-40 diantara 42 negara dan skor keseluruhannya jauh di bawah rata-rata kawasan maupun dunia

Editor: Alfred Dama
Youtube
Infastruktur jalan di distrik Oecusse Timor Leste yang masih memprihatinkan. Masyarakat harus berjibaku menarik truk yang tak mampu menanjak di jalan yang rusak 

Seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (5/7/2020), laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, menyebutkan pertumbuhan ekonomi Timor Leste masih lambat dibandingkan negara-negara Asia Tenggara.

Negara dengan nama resmi Republica Democratica de Timor Leste ini masih jadi salah satu negara paling miskin di dunia.

Pendapatan per kapita

Mengutip laporan United Nations Development Programme ( UNDP ), Timor Leste berada di peringkat 152 negara sebagai negara termiskin di dunia dari 162 negara.

Angka PDB per kapita Timor Leste diperkirakan akan mencapai 2.356 dollar AS atau sekitar Rp 34,23 juta (kurs Rp 14.532) pada Desember 2020.

Capaian itu masih di bawah pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2019 lalu sebesar 4.174,9 dollar AS atau sekitar Rp 60 juta.

Sejumlah sektor ekonomi Timor Leste sebenarnya masih sangat bergantung pada Australia dan Indonesia, terutama barang-barang impor.

Timor Leste sendiri masih mengandalkan pemasukan dari hasil minyak.

Pada tahun 2019 lalu, produksi minyak Timor Leste mencapai 38 juta barel setara minyak (BOE) yang banyak dikerjasamakan dengan Australia.

Sementara itu, mengutip data Timor Leste Economic Report yang dirilis Bank Dunia pada April 2020, ekonomi Timor Leste bakal semakin terpuruk di 2020 karena pandemi virus corona (Covid-19) dan kondisi politik yang belum stabil.

Pemerintah Timor Leste sudah mencairkan dana sebesar 250 juta dari Petroleum Fund di mana 60 persennya digunakan untuk penanganan Covid-19.

Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, Alberto X.P. Carlos bersama Bupati Belu, Willybrodus Lay di ruang kerja bupati, Rabu (5/8/2020).
Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, Alberto X.P. Carlos bersama Bupati Belu, Willybrodus Lay di ruang kerja bupati, Rabu (5/8/2020). (POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA)

Hambatan lain untuk kebebasan ekonominya adalah korupsi yang merajalela dan tidak efektifnya peradilan, sehingga melemahkan integritas pemerintah.

Di sisi lain, Komisi Antikorupsi independen tidak memiliki kewenangan untuk menangkap atau menuntut. Sebagian besar proses pengadaan publik masih buram.*

Sebagian artikel ini sudah tayang di sosok.grid.id dengan judul: Selama 24 Tahun Hidup dalam Konflik, Kelaparan, dan Penyakit Tapi 90% Warga Timor Leste Pilih Lepas dari Indonesia, Begini Nasib Mereka 21 Tahun Kemudian https://intisari.grid.id/amp/032323212/selama-24-tahun-hidup-dalam-konflik-kelaparan-dan-penyakit-tapi-90-warga-timor-leste-pilih-lepas-dari-indonesia-begini-nasib-mereka-21-tahun-kemudian?page=all

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved