Pilkada Serentak 2020
Buntut Pernyataan Kontroversi Puan Maharani, Rocky Gerung Pastikan PDIP Kalah di Pilkada Sumbar 2020
Buntut Pernyataan Kontroversi Puan Maharani, Rocky Gerung Pastikan PDIP Kalah di Pilkada Sumbar 2020
Oleh karenanya, tidak heran ketika partai-partai nasionalisme, seperti misalnya PDIP di Sumbar tidak sepopuler dengan keberadaan partai islam.
"Jadi secara geopolitik wajar kalau Sumatera Barat itu lebih pro kepada kelompok-kelompok islam modernis, bukan kelompok nasional," ujar Refly Harun.
"Islam tradisonalis saja tidak terlalu laku, apalagi kelompok nasionalis," imbuhnya.
Menurut pandangan dari Refly Harun, kelompok partai nasionalis tengah dihubung-hubungkan dengan paham komunis yang identik dengan sayap kiri.
Hal itu yang nampaknya dipahami oleh masyarakat Sumbar.
"Kelompok nasionalis yang dalam spectrum politik Indonesia terlalu ke kiri," katanya.
Berbeda dengan partai nasionalisme yang ditolak oleh masyarakat Sumbar, partai-partai moderat dinilai Refly Harun masih bisa diterima.
Dirinya mencontohkan Partai Golkar dan Gerindra.
Refly Harun lantas menyamakan dengan kondisi geopolitik yang terjadi di Jawa Tengah yang merupakan identik dengan partai berlambang kepala banteng.
"Tetapi kalau kelompok-kelompok moderat seperti Golkar masih bisa diterima, bahkan Gerindra pun masih bisa diterima," jelasnya.
"Tetapi PDIP rupanya agak susah memasuki Sumatera Barat."
"Sama seperti halnya Jawa Tengah itu sangat PDIP minded," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Rocky Gerung PDIP Pasti Kalah di Pilkada Sumbar 2020, Refly: Lebih Pilih Partai Islam Bukan Nasional, https://manado.tribunnews.com/2020/09/06/rocky-gerung-pdip-pasti-kalah-di-pilkada-sumbar-2020-refly-lebih-pilih-partai-islam-bukan-nasional?page=all.
Editor: Vendi Lera
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/rocky-gerung_015.jpg)