Margaretha Tampani, Pasien Post Pasung Dipulangkan

Pasien Post Pasung, Margaretha Tampani (48) yang dirawat di Klinik Dewanta Mental Healthcare ( DMH), Kupang dipulangkan

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Kegiatan pelepasan pasien post pasung, Margaretha Tampani di klinik Dewanta Mental Healthcare (DMH), Kupang, Selasa (01/09/2020) 

Meski demikian, dr. Shinta tetap menguatkannya agar tak boleh sedih.

"Ita sedih?" tanya dr. Shinta

"Tidak" jawab Ita sendu.

dr. Shinta menjelaskan, kondisi Ita sudah masuk dalam kategori 'gangguan jiwa berat' sehingga penanganannya tidak bisa seperti perlakuan pada pasien batuk ataupun flu yang hanya beberapa hari.

"Selain obat - obatan, mereka juga perlu diberi perhatian, diarahkan untuk melakukan hal - hal yang memang harus dilakukan manusia" terang dr. Shinta.

Sang ibu, Catherina Tampani Tahun datang menjemput anaknya. Meski usianya sudah memasuki 86 tahun, Chaterina tampak kuat.

Ia mengakui sangat terbantu karena anaknya dirawat di klinik DMH. Dalam sepatah kata yang dibawakannya, ia menyempatkan diri mendoakan seluruh staf yang berada di klinik DMH agar berkat Tuhan mengalir atas mereka karena telah merawat anaknya sepenuh hati selama ini.

"Saya (mengucapkan) terimakasih banyak kepada rumah sakit (klinik) ini. Saya tidak ada apa - apa" ujar Chaterina.

Matanya berkaca - kaca namun nada bicaranya tetap kuat.

Ita tampak akrab dengan ibunya. Sesekali mereka berbicara. Saat masker Ita terjatuh, sang ibu secara spontan memasangkan kembali tali masker ke telinga Ita.

Sebelum dipulangkan, tim dari klinik DMH sudah menyiapkan kamar tidur Ita di rumahnya, membersihkan, mengecat dan membuat kamarnya senyaman mungkin agar ia tak merasa perubahan yang terlalu mencolok.

"Ini kalau kerjanya tidak pakai hati, tidak akan ada seperti ini" ujar dr. Shinta.

dr. Shinta berharap, kondisi Ita makin membaik, meski mustahil untuk bisa kembali seperti orang normal pada umumnya, setidaknya ia bisa sedikit membantu ibunya, atau minimal membantu diri sendiri.

Ia mengatakan akan tetap memantau keadaan Ita meskipun Ita telah dipulangkan ke keluarganya.

"Karena saya tidak mau Ita kembali ke titik nol" tegasnya.

Jika kondisinya menurun setelah dipulangkan dan harus kembali dirawat di klinik, dr. Shinta akan kembali membawa dan merawatnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved