Korban Pengeroyokan di Pasar Baru Atambua Minta Polisi Proses Hukum Pelaku

Korban pengeroyokan di Pasar Baru Atambua meminta polisi proses hukum pelaku

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Roynaldo Hale Kehik dan Wahyu Hale Kehi adalah korban pengeroyokan sekelompok orang saat ditemui Pos Kupang.Com, Jumat (4/9/2020). 

Korban pengeroyokan di Pasar Baru Atambua meminta polisi proses hukum para pelaku

POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Para korban dan keluarganya meminta Polres Belu memroses hukum para pelaku pengeroyokan terhadap tiga orang warga atasnama, Roynaldo Hale Kehik (23), Wahyu Hale Kehik (16) dan Andro Hale Kehik.

Ketiganya adalah korban keroyokan dari sekelompok pemuda yang terjadi di wilayah RT 18, Kelurahan Beirafu, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu, Kamis (3/9/2020) dini hari. Mereka adalah korban pengeroyokan yang salah sasaran. Keterlibatan mereka hanya karena permasalahan tersebut bermula dari warung milik orangtua korban bernama Wahyu.

DPRD TTS Alokasikan Anggaran 1,8 Miliar Beli Alat Berat

Hal ini disampaikan korban atasnama, Roynaldo Hale Kehik dan Wahyu Hale Kehik didampingi kedua orang tua masing-masing kepada Pos Kupang.Com, Jumat (4/9/2020).

Korban Wahyu Hale menuturkan, Kamis dini hari sekitar pukul 04.00 Wita, ia menjaga warung kopi milik orang tuanya. Saat itu, terjadi cekcok dua orang pemuda dalam warung kopi yang diketahui bernama Ako dan Idus.

BREAKING NEWS: Warga Kabor Maumere Sikka Dianiaya Hingga Tewas, Ini Kejadiannya

Lalu Idus keluar dari dalam warung untuk pulang. Sekitar 500 meter dari warung, ada kejadian lagi. Idus dipukul oleh Ako bersama beberap orang yang juga warga tinggal di wilayah RT 18, sedangkan Idus adalah warga dari luar RT 18. Karena cekcok di jalan, penjaga warung, Wahyu pergi melihat di TKP. Dalam waktu bersamaan, saudara sepupunya bernama Roynaldo yang pulang dari tempat lain melihat ada kerumunan orang di TKP dan melihat Idus yang adalah temannya dipukul Ako. Karena setia kawan, Roynaldo melerai agar Ako tidak lagi memukul Idus. Namun Ako dan teman-temannya tetap memukul Idus. Kejadian itu disaksikan juga Wahyu.

Keterangan dari Roynaldo, saat ia melarai, beberpa pemuda di situ masih memukul Idus. Diduga karena terlalu banyak orang, Idus menduga, Roynaldo ikut memukulnya. Lanjut Roynaldo, saat itu Idus berupaya menggambil foto pelaku yang memukulnya. Namun karena dalam situasi mendesak, banyak orang dan terburu-buru serta terpengaruh miras juga, foto yang diambil Idrus bukannya Ako malah wajah Roynaldo dan Wahyu yang ada dalam foto.

Lanjut Roynaldo, diduga setelah dari TKP, Idus pulang dan memberitahukan kejadian yang menimpahnya kepada rekan-rekannya, termasuk foto yang diambil Idus saat kejadian itu tersebar ke rekan-rekannya.

Buktinya, setelah 15 menit Roynaldo dan Wahyu berada di warung untuk jaga munculah sekelompok pemuda sekitar belasan orang menuju warung dan bertanya kepada Roynaldo dan Wahyu terkait pelaku yang memukul Idus. Idus sendiri tidak datang saat itu. Kata Roynaldo, ia menyahut bahwa dirinya tidak mengetahui siapa yang memukul Idus. Mendapat jawaban demikian, sekelompok pemuda tersebut pulang.

Roynaldo dan Wahyu mengira sudah selesai urusannya, namun tidak lama berselang, sekelompok pemuda dengan jumlah lebih banyak datang lagi menuju warung. Tanpa banyak bertanya, pelaku menghajar Roynaldo dan Wahyu dan Andro.

Saat itu, Roynaldo dan Wahyu melihat ada satu oknum polisi yang bertugas di Polres Belu berinisial 'N' ikut bersama dengan kelompok pemuda tersebut. Oknum polisi tidak memukul mereka tapi hanya menendang meja hingga rusak. Sedangkan pelaku yang lain memukul Roynaldo,Wahyu dan Andro. Roynaldo dan Andro ditarik pelaku dari dalam warung menuju jalan lalu dianiaya. Akibatnya, Roynaldo mendapat pukulan dari pelaku di bagian mulut hingga lebam. Begitu juga Andro mendapat beberapa pukulan dari para pelaku.
Sementara Wahyu dipukul dalam warung oleh beberapa pelaku di bagian tengkuk. Beruntung Roynaldo dan Andro diselamatkan oleh warga yang adalah seorang anggota TNI yang kebetulan melintas di jalan.

Orangtua korban Roynaldo, Yohanes Hale Kehik dan orangtua korban, Wahyu dan Andro, Jefri Eduardus Hale Kehik meminta aparat Polres Belu agar memroses para pelaku yang telah menganiaya anak mereka tanpa dasar. Anak mereka adalah korban salah sasaran dari sekolompok pemuda yang datang menyerang dalam kondisi pengaruh miras.

Yohanes dan Jefri meminta polisi agar tidak melibatkan anak mereka dalam masalah itu hanya karena polisi memegang bukti foto kedua anak mereka yang diberikan korban pertama bernama Idus. Sesungguhnya anak mereka tidak pernah memukul Idus. Anak mereka dituduh sebagai pelaku hanya karena bukti foto yang belum tentu benar adanya.

"Kami minta jangan libatkan anak kami dalam masalah ini. Foto anak kami yang ada di polisi itu bukan sebagai pelaku malah mereka adalah korban pengeroyokan pelaku. Saya omong ini setelah saya cari tahu semua informasi. Saya tanya pelaku yang pukul Idus itu, apakah kamu lihat anak saya Roynaldo pukul Idus, jawab mereka tidak. Berarti anak saya korban salah sasaran dari pelaku. Makanya saya minta polisi usut masalah ini", tegas Yohanes didukung Jefri.

Keduanya meminta polisi mencari pelaku utama dalam kasus tersebut. Bila polisi ragu dengan informasi yanh ada, bisa mencari informasi langsung di TKP untuk mengetahui siapa pelaku sebenarnya dalam kasus tersebut. Keluarga korban juga meminta polisi menghadiri Idus yang diduga dipukul orang saat itu supaya menceritakan siapa pelaku yang memukulnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved