Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif RK 744 Resmikan Bedah Rumah Milik Janda di Perbatasan

Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif Raider Khusus 744/SYB, Letkol (Inf) Alfat D. Andrian meresmikan bedah rumah tidak layak huni

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TENIS JENAHAS
Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif RK 744/SYB, Letkol (Inf) Alfat D. Andrian menyerahkan kunci rumah hasil bedah kepada Marta Lotu, di Desa Dafala, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, wilayah perbatasan RI-RDTL, Senin (31/8/2020). 

POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif Raider Khusus 744/SYB, Letkol (Inf) Alfat D. Andrian meresmikan bedah rumah tidak layak huni milik Marta Lotu di Desa Dafala, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, wilayah perbatasan RI-RDTL, Senin (31/8/2020).

Peresmian rumah tersebut ditandai dengan penyerahan kunci rumah oleh Dansatgas Yonif RK 744/SYB, Letkol (Inf) Alfat D. Andrian kepada Marta Lotu, disaksikan undangan dan masyarakat. Hadir dalam acara itu, Camat Tasifeto Timur (Tastim) Kapolsek Tastim), tokoh agama, kepala desa bersama perangkat Desa Dafala.

Tujuh Karung Gula Pasir Tak Bertuan Diamankan Satgas Pamtas Yonif RK 744/SYB

Kepada wartawan, Dansatgas Yonif RK 744/SYB, Letkol (Inf) Alfat D. Andrian mengatakan, satgas pamtas selain melaksanakan tugas pokok menjaga perbatasan juga melaksanakan kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat di perbatasan, diantaranya bedah rumah tidak layak huni.

Memasuki satu bulan bertugas dan menggambil momentum HUT ke-75 RI, Satgas Pamtas Yonif RK 744/SYB berhasil menuntaskan beda rumah satu unit milik Marta Lotu yang merupakan rumah pertama.

Ruteng dan Langke Rembong Berpotensi Hujan Lokal Hari Ini

Personel Satgas Pamtas mengerjakan rumah Marta Lotu selama 16 hari terhitung tanggal 12 Agustus 2020. Marta Lotu dipilih sebagai sasaran program bedah rumah Satgas Pamtas Yonif RK 744/SBY dikarenakan kondisi rumahnya tidak layak huni. Marta Lotu adalah seorang janda yang tinggal berdua dengan cucunya.

Beban hidup yang dipukul Marta Lotu telah menggugah hati Satgas Pamtas Yonif RK 744/SYB untuk memberikan bantuan lewat bedah rumah. Dalam kegiatan bedah rumah ini, Satgas Pamtas bersinergi dengan stakeholder lainnya seperti kepolisian dan pemerintah desa setempat.

"Ini tindakan kita membantu pemerintah daerah bersinergi juga dengan Kepolisian dan pemerintah desa guna membantu meningkatkan kesejahteraan warga, dan hasilnya sudah kita lihat hari ini", kata Alfat.

Alfat mengharapkan, lewat program bedah rumah ini bisa meringankan beban masyarakat di perbatasan untuk mendapatkan rumah layak huni.

Satgas Pamtas Yonif RK 744/SYB akan terus melaksanakan kegiatan bedah rumah dan beberapa kegiatan pemberdayaan lainnya selama masa penugasan. Khusus untuk bedah rumah, satgas tidak mamasang target tetapi dilihat dari kondisi di lapangan. Dan sesuai data dari desa, masih sekitar 30 rumah tidak layak huni yang membutuhkan bantuan.

Camat Tasifeto Timur, Vinsensius Moruk menyampaikan ucapan terima kasih kepada Satgas Pamtas Yonif RK 744/SYB yang peduli dengan kondisi kehidupan masyarakat di perbatasan lewat program bedah rumah.

"Kegiatan ini sangat membantu kami pemerintah daerah untuk bagaimana memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah layak huni.Di Desa Dafala sendiri masih ada rumah warga tak layak huni," sebut Moruk.

Pemilik rumah, Marta Lotu menyampaikan terima kasih banyak kepada Satgas Pamtas Yonif RK 744/SYB yang telah memperbaiki rumahnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved