Adik Ipar Tewas Di Kantor Polisi, Artis Edo Kondologit Mengamuk Lalu Bilang, Kami Tuntut Polda Papua
"Usai menganiaya korban hingga tak sadarkan diri, tersangka sempat memanggil petugas piket jaga, "Pak...Pak, ada tahanan yang lemas'.
Adik Ipar Tewas Di Kantor Polisi, Artis Edo Kondologit Mengamuk Lalu Bilang, Kami Tuntut Polda Papua
POS-KUPANG.COM, SORONG - Sebuah video kini viral di media sosial. Video itu memperlihatkan penyanyi yang juga Politisi PDIP, Edo Kondologit menumpahkan emosinya gegara adik iparnya tewas di kantor polisi.
Dari caption video yang diunggah Bob Priyo Husodo di akun Facebooknya, Edo marah lantaran adik iparnya tewas di kantor polisi dengan luka penganiayaan.
Dalam video itu, Edo juga menuntut keadilan atas kematian adik iparnya berinisial GKR tersebut.
"Kita menuntut keadilan, keluarga akan proses ini. Kami akan menuntut Propam menuntut polda, polsek," ujar Edo.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sorong Kota, AKP Misbhacul Munir, menjelaskan, bahwa GKR, adik ipar Edo, ditangkap karena kasus dugaan pencurian dan pembunuhan disertai pemerkosaan seorang nenek berusia 70 tahun di Pulau Doom, Kota Sorong, Kamis (27/8/2020).
• Misteri Kematian Ibu Tien Soeharto Kini Terkungkap, Ternyata Bukan Karena Peluru Nyasar Sang Anak
• Perekonomian Timor Leste Semakin Morat Marit, Korupsi Merajalela, Kini Berharap Bantuan Indonesia?

Misbhacul mengatakan, saat dibawa ke Mapolres, GKR mencoba melawan dan melarikan diri.
Atas tindakan GKR tersebut, polisi berusaha melumpuhkannya dengan menembakkan kaki GKR.
Atas tembakan tersebut, GKR pun roboh seketika dan polisi pun menangkap GKR, kemudian menahannya di sel.
Akan tetapi, GKR disebut tewas usai dianiaya oleh tahanan lain, berinisial C.
"Saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Satu tersangka inisial C sudah mengakui perbuatannya."
"Usai menganiaya korban hingga tak sadarkan diri, tersangka sempat memanggil petugas piket jaga, "Pak...Pak, ada tahanan yang lemas'.
Korban kemudian dibawa ke rumah sakit namun kemungkinan menghembuskan nafas terakhir saat sedang dalam perjalanan," ujar Misbhacul, Minggu (30/8/2020).
Misbhacul mengatakan, sebelum meninggal, GKR sempat diinterogasi.
Saat itu GKR mengaku tidak bersalah atas pembunuhan dan pemerkosaan terhadap nenek 70 tahun yang disangkakan padanya.