ILC TV One

Rocky Gerung Kembali Tampil di ILC TV One, Sebut Bukan Gedung Kejaksaan Agung yang Terbakar, Tapi

Lama tak kelihatan, pengamat politik Rocky Gerung kembali tampil di acara Indonesia Lawyers Club ( ILC TV One), Selasa (25/8/2020).

Editor: Agustinus Sape
Youtube/ILC TV One
Pengamat politik Rocky Gerung di ILC TV One, Selasa (25/8/2020) malam. 

"Kalau ada itu harus berproses secara transparan,"

"Saat ini ada dua perkara yang menonjol, yaitu kasus Djoko Tjandra yang melibatkan jaksa dan kasus Jiwasraya."

"Itu data-datanya, berkas-berkas perkaranya aman, 100 persen," papar Mahfud MD secara virtual di Jakarta, Minggu (23/8/2020).

Mahfud MD menyebut, pemerintah tidak mungkin melakukan pembohongan publik dan menyembunyikan sesuatu terkait kasus-kasus.

Apalagi, saat ini masyarakat punya alat sendiri untuk tahu serta membongkar informasi.

Lantas Rocky Gerung melanjutkan mengapa masyarakat jadi curiga itu ditilik dari ilmu Badan Intelijen Negara (BIN)

"Saya coba jelaskan dengan ilmu BIN menafsirkan kecurigaan hal yang standar di dalam cara berpikir dalam intelijen mencurigai untuk menemukan yuristik awal mengapa orang gak percaya?

"Coba saya hubungkan dengan peristiwa 2 hari sebelumnya SMRC keluarkan hasil survei yang dihadiri Mahfud MD mengatakan 65 -73 persen rakyat Indonesia percaya bahwa Presiden Jokowi mampu mengatasi krisis ekonomi dan krisi covid."

"Mengapa Mahfud MD ada disitu? Coba kalau dikasih tahu dukungan pada presiden 30 persen maka Mahfud MD gak akan datang dalam rilis itu, ada upaya pemerintah memoles citranya," ujar Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, survei yang dikeluarkan SMRC tidak murni. 

"Kalau saya boleh kritik akademis maka harusnya SMRC kasih disclaimer bahwa rilis itu dibuat setelah anggaran 90 miliar yang diulas ICW diketahui publik setelah disiram opini publik maka dukungan menjadi 73 persen melampai yang natural jadi disiram dulu dengan anggaran influencer baru disurvei.

"Opini publik dipermainkan oleh kekuasaan seolah metode statistik ternyata dibelakang itu sudah diguyur dulu," sindir Rocky Gerung.

Saat ini publik tidak percaya begitu saja dengan keterangan pemerintah soal alasan terbakarnya gedung Kejaksaan Agung.  

"Nah mengapa publik gak percaya dengan alasan itu gedung tua, korsleting listrik karena bekerja semacam suspision bahwa di belakang kasus itu ada yang mau disembunyikan  istilahnya harmonic suspicion. Melihat kasus ini kita harus melihat bahwa yang terbakar adalah rasa keadilan publik jadi konstruksi ini harus dipahami jurubicara lembaga negara," tegasnya.

Kata Rocky Gerung percuma saja sewa influencer kalau dia tidak berbicara dengan kejujuran.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved