Kisah Pilu PSK Cantik, Awalnya Dibooking Oleh Satpol PP Tapi Faktanya Dinda Justru Terjaring Operasi
Mengenai kejadian hingga akhirnya terjaring operasi, Dinda pun mengungkapkan kisahnya secara gamblang tanpa ada yang ditutup-tutupi.
"Buat beli obat mama kena gula. Makanya saya berani terjun ke kayak gini abis dulu waktu kerja di toko jangankan buat beli obat buat ongkos sama makan aja sudah kurang," tuturnya bernada manja.
Selain dibelikan obat untuk orang tua, masih menurut dara manis berdarah Medan tersebut hasil yang didapat juga digunakan untuk perawatan wajah dan kulit di klinik kecantikan.
"Kita kerja beginian ya harus tampil cantik. Mau enggak mau saya tiap minggu ke klinik kecantikan minimal biar tambah menarik," bebernya.
Ia mengaku biaya yang digunakan untuk perawatan pada klinik kecantikan tidak lah murah. Pasalnya dalam setiap mengunjungi klinik kecantikan dirinya harus merogoh kocek Rp. 3-5 juta.
"Sisa dari ke klinik sama buat beli obat mama saya pakai buat kebutuhan makan dan sehari - hari. Kalau ada lebihan saya ngajak mama buat sekadar jalan - jalan," papar Dinda.
• Kata Denny Darko, Kesedihan Luna Maya Akan Segera Berganti Kebahagiaan, Bila Menuruti Pesan Ini
• Anggota DPRD Sikka Ini Beberkan Dana Aspirasinya Kepada Publik
Menyamar Jadi Pelanggan
Bisnis prostitusi di apartemen ini berhasil terbongkar setelah pejabat Satpol PP Kota Tangerang menyamar sebagai pelanggan.
Mengutip dari Tribun Jakarta, Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghufron Falfeli mengaku tidak mudah menjaring para kupu-kupu malam online tersebut.
Pasalnya, para PSK yang menyewa kamar mendapat pengawalan dari pemilik unit apartemen yang disewakan dengan tarif Rp 250 ribu perhari.
"Mereka selektif dalam menerima tamu, setelah sepakat tarif kita diminta menunggu di lobi. Setelah itu ada beberapa pria yang turun yang memantau kita, kalau mereka anggap aman PSK itu langsung turun dan menjemput kita," ujar Ghufron yang menyamar sebagai pelanggan saat dikonfirmasi.
"Kalau mereka rasa kurang aman mereka membatalkan transaksi yang telah disepakati," sambung dia.
Pindah Tower
Dalam penyamaran tersebut, tidak jarang para PSK mengecoh para tamunya dengan berpindah pindah tower.
Modus tersebut dilakukan guna mengelabui petugas dan seakan mengetahui pola kerja Satpol PP Kota Tangerang.
"Jadi awalnya kita diminta menunggu di lobi A, tidak berapa lama mereka meminta kita untuk bergeser ke tower lainnya dengan alasan keamanan. Kami menduga mereka sangat terorganisir dalam melancarkan aksinya," ungkap Ghufron.
