‘Denyut Jantung’ Negara, Mimpi APBN Di Tangan Dingin Kepala Desa

Dana desa yang dialokasikan dari APBN berdampak bagi warga desa sebagai bentuk kehadiran negara untuk memajukan SDM-nya, infrastruktur dan lainnya

Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
Pos Kupang.com/Aris Ninu
AWASI-Brigpol Semris Bell, anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Wangkung sedang mengawasi proyek dana desa di Desa Lamarang, Kecamatan Reok Barat, Manggarai. 

Bahkan, kantor desa yang sangat formal disulap menjadi lebih ramah dengan sebutan Rumah Desa Nita yang menjadi simbol dari partisipasi itu sendiri.

Desa ada rumah bersama untuk bersama-sama merencanakan, melaksanakan dan mengawasi program-program pembangunan desa. Dana desa harus direncanakan secara partisipatif sehingga pemanfaatannya juga sesuai dengan kebutuhan termasuk merencanakan pemanfaatannya untuk usaha produktif melalui BUMDES. 

Pada aspek transparansi, komitmen pemimpin desa untuk melaporkan secara terbuka pelaksanaan pemerintahan termasuk tata kelolah keuangan atau anggaran desa menjadi penting.  Semua penggunaan keuangan desa termasuk dana desa dilaporkan secara transparan.

Desa Nita maupun Bloro menjadi pengagas dengan membuat laporan ke warga termasuk pemanfaatan dana desa dibuat dalam bentuk baliho besar dan dipajang di tempat yang bisa dilihat warga maupun brosur-brosur yang dibagikan ke setiap rumah warga.

Tujuannya, adalah agar setiap warga bisa menjadi pengawas terhadap pelaksanaan dana desa karena dana desa adalah uang rakyat yang perencanaan serta peruntukkannya harus diketahui warga desa.

Selain itu agar pelaksanaanya menjadi lebih tepat sasaran dan meminimalisir tindakan korupsi.

Komitmen untuk terbuka atau transparan dan memberikan ruang partisipasi akan melahirkan akuntabilitas. Menciptakan kinerja aparatur desa yang akuntabel.

Kepala desa dengan sendirinya tidak menjadi pelaku tunggal dalam pembangunan di desa. Warga desa menjadi pelaku utama dibawah kepemimpinan yang professional seorang kepala desa

Belajar dari praktek-praktek baik maupun ceritera-ceritera sukses para kepala desa dalam tata kelolah pemerintahan desa termasuk pemanfaatan dana desa kembali pada komitmen dan pola kepemimpinan yang diimplementasikan.

Seberapa besar pun dana desa dialokasikan, sukses tidaknya pemanfaatan sangat ditentukan oleh komitmen para kepala desa mendorong partisipasi, tranparansi dan akuntabilitas didesa masing-masing. Semoga makin banyak para kepala desa yang terinspirasi. (hermina pello)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved