Yuk Simak ! Pidato Kenegaraan Gubernur NTT pada Perayaan HUT RI ke-75
Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 pada 17 Agustus 2020 besok.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Pengalaman menunjukkan, bahwa pasien positif Covid-19 dapat disembuhkan dengan obat-obatan yang ada, tetapi rasa takut tidak ada obatnya. Orang yang dipenuhi rasa takut berlebihan adalah ciri orang yang hidup tanpa harapan.
Harapan hanya dimiliki oleh orang yang sehat lahir-batin sebagaimana pesan dalam pepatah Arab bahwa “seseorang yang memiliki kesehatan akan memiliki harapan, dan seseorang yang memiliki harapan, ia akan memiliki segalanya.”
Marilah kita memelihara sikap optimis dan positif untuk memerangi virus berukuran mikro yang tidak kasat mata ini dengan disiplin dan hidup solider dengan sesama. Inilah kesempatan terbaik bagi masyarakat NTT untuk bangkit lebih cepat, manakala bangsa-bangsa lain masih bergumul keras mengatasi ancaman virus ini.
Kita harus tetap fokus melawan musuh endemik yang sekian lama membelenggu kita, yaitu kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan dengan sungguh-sungguh memanfaatkan segala kekayaan sumberdaya yang kita miliki.
Kita persiapkan pariwisata dengan dukungan peternakan, pertanian, perikanan dan produksi kelautan.
Kita persiapkan berbagai produk kerajinan, kita dukung industri kecil dan mikro yang ada agar saat pandemi ini berakhir, produk-produk NTT sudah berhasil menjangkau berbagai pasar dan NTT dapat membuktikan diri sebagai salah satu daerah yang cepat pulih dan bangkit menjadi lebih baik.
Bapak, ibu, saudara-saudari, seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur di mana saja berada, para pendengar yang saya kasihi
Selama pandemi ini, Pemerintah Provinsi NTT tetap berusaha untuk bekerja produktif dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang. Pada pertengahan tahun ini, di saat daerah lainnya masih menetapkan pembatasan sosial yang ketat, NTT justeru telah terlebih dahulu menerapkan new normal dengan menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo di Kabupaten Kupang.
Pada kunjungan tersebut NTT mendapat bantuan alat industri pertanian berupa 43 unit traktor dan 1 unit exavator.
Selain itu, Menteri Pertanian juga mengunjungi Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) yang dilanjutkan dengan gerakan pengolahan lahan menggunakan traktor roda 4 di lahan lokasi Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang. Bapak Menteri juga melepaskan pengiriman 2 (dua) kontainer jagung sebanyak 44 ton hasil TJPS ke Provinsi Jawa Timur.
Hal ini membuktikan bahwa NTT masih tetap survive, baik Pemerintah dan masyarakat terus bekerja keras untuk menghasilkan berbagai produk demi menghidupkan usaha ekonomi.
Selanjutnya, pada saat yang berbahagia ini, perkenankan saya menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta pelayanan dan pemberdayaan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai berikut:
Pertama di bidang kesehatan, pada awal tahun telah terjadi wabah Demam Berdarah Dengue atau DBD di hampir seluruh Wilayah NTT dengan total penderita DBD 5.482 jiwa, dan kematian mencapai 55 jiwa. Adapun tiga daerah terparah dengan kasus korban jiwa yang tinggi sehingga ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB, yaitu Kabupaten Sikka, Lembata dan Alor.
Kita bersyukur bahwa melalui kerja sama penanganan antara pemerintah dan masyarakat, maka kasus DBD dapat diatasi dan sejak pertengahan tahun ini, status KLB di ketiga kabupaten tersebut telah dicabut.
Namun yang perlu menjadi perhatian dan pembelajaran bersama bahwa karakter DBD sudah berubah seiring perubahan iklim, di mana kasus DBD tidak bersifat musiman hanya pada bulan Oktober-Desember saja, tetapi dapat terjadi sepanjang tahun. Dengan demikian, tindakan pemberantasan DBD ini harus tetap kita laksanakan secara masif dan terus-menerus.