Yuk Simak ! Pidato Kenegaraan Gubernur NTT pada Perayaan HUT RI ke-75
Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 pada 17 Agustus 2020 besok.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Sejak pandemi ini mewabah di Indonesia, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota bersama TNI/POLRI, lembaga agama dan sosial terkait lainnya telah bahu-membahu melakukan berbagai tindakan antisipatif dan pengendalian untuk menekan penyebaran virus ini bertransmisi lebih luas di NTT.
Kebijakan pembatasan sosial dilakukan dengan kerja dari rumah atau work from home yang dikombinasikan dengan sistem shift, belajar dari rumah atau learning from home, sosialisasi cara hidup sehat, cuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak fisik dan menghindari kerumunan massa.
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota bersama TNI/POLRI serta pemangku kepentingan terkait selalu memprioritaskan dan memberikan perhatian serius terhadap penanganan Covid-19 di daerah ini, yang tentunya harus dikoordinasi dan diselaraskan dengan kebijakan Pemerintah Pusat.
Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota tidak diperkenankan untuk mengambil kebijakan sepihak apalagi bertentangan dengan kebijakan nasional agar penanganan covid-19 dapat fokus, terkoordinasi dan terkendali.
Pemerintah Provinsi NTT kemudian mengambil langkah berani untuk membuka kegiatan di luar rumah lebih awal agar masyarakat dapat bekerja kembali sehingga roda ekonomi kembali berputar dan pemulihan ekonomi terjadi. Saya sadar bahwa ini adalah pilihan yang sulit dan beresiko, namun saya percaya masyarakat dapat cepat beradaptasi dengan tatanan kehidupan normal baru, yaitu bekerja sambil waspada agar virus ini dapat dikendalikan.
Langkah penyelamatan ini diambil, karena pandemi ini tidak bisa kita prediksi kapan waktu berakhirnya. Untuk itu, telah ditetapkan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Diharapkan masyarakat NTT dapat bekerja sambil mempedomani Peraturan Gubernur ini, sehingga kita dapat hidup sehat dan produktif.
Bila kita melihat kembali sejarah perjuangan bangsa, di masa penjajahan, tepatnya di masa menjelang kemerdekaan Tahun 1945, bangsa Indonesia sudah pernah melaksanakan perubahan tatanan hidup baru yang dinamai dengan gerakan “Hidup Baru”.
Gerakan “hidup baru” ini dimanfaatkan oleh Dewan Pertimbangan Pusat di masa pendudukan Jepang yang diketuai oleh Ir. Soekarno, untuk mewujudkan penghidupan baru bagi masyarakat Indonesia dengan cara membuang sikap lemah rakyat Indonesia pada masa penjajahan dan membentuk jati diri sebagai bangsa merdeka.
Adapun beberapa butir pedoman gerakan Hidup Baru yang dapat kita adopsi untuk tatanan normal baru, di antaranya beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berkhidmat kepada tanah air, bersifat ksatria, berdisiplin terhadap diri, menghormati orang tua, terbiasa hidup bersih dan sehat lahir batin, berhemat, giat bekerja, cinta ilmu pengetahuan, suka menanam dan memuliakan kerja tangan.
Apabila pada waktu lalu gerakan Hidup Baru berhasil diterapkan untuk meraih kemerdekaan dari penjajah, maka saat ini lewat tatanan normal baru, kita juga sedang berjuang untuk melawan pandemi, kemiskinan dan ketertinggalan dengan bekerja produktif dan inovatif dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Untuk itu, pada momentum bersejarah ini, saya mengajak seluruh masyarakat NTT agar terus meningkatkan kewaspadaan dan daya juang dengan mengobarkan semangat yang menyala-nyala bersama-sama memerangi berbagai permasalahan sosial ekonomi di daerah ini demi mewujudkan visi “NTT bangkit menuju sejahtera”.
Bapak, ibu, saudara-saudari, seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur di mana saja berada, para pendengar yang saya kasihi
Saya menyadari bahwa segala kebijakan yang diambil oleh Pemerintah dapat berhasil apabila mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan berbagai elemen pemangku kepentingan strategis di daerah ini.
Oleh karena itu, melalui perayaan kemerdekaan ini saya menghimbau kepada semua lapisan masyarakat Nusa Tenggara Timur di mana-pun berada, agar meninggalkan ketakutan berlebihan terhadap ancaman covid-19.
Mari kita mulai membangun kepercayaan diri untuk kembali kerja produktif dengan memperhatikan protokol kesehatan.