Linus Hindari Resiko Sekolah Tatap Muka
Pemerintah memberlakukan pembelajaran tatap muka di sekolah, khusus bagi wilayah yang berada di zona kuning dan zona hijau Corona ( Covid-19)
POS-KUPANG.COM | KUPANG -Pemerintah memberlakukan pembelajaran tatap muka di sekolah, khusus bagi wilayah yang berada di zona kuning dan zona hijau Corona ( Covid-19), termasuk daerah yang memiliki keterbatasan akses digital.
Di Nusa Tenggara Timur, ada delapan kabupaten/kota yang direkomendasi untuk sekolah tatap muka, yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara ( TTU) dan Flores Timur. Berikutnya, Kabupaten Lembata, Sumba Timur, Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya.
Pembukaan sekolah tatap muka telah disepakati bersama oleh tiga kementerian di bawah Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, yakni Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama. Sekolah tatap muka akan kembali ditutup bila terjadi perubahan kondisi terhadap risiko penularan Covid-19.
• Komite Hingga Juri Lomba Literasi Sampaikan Apresiasi kepada SMAN 1 Mauponggo
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi mengatakan, pemberlakuan edaran tiga menteri yang dikeluarkan sebagai sebuah awasan bagi aktivitas pendidikan di Indonesia, termasuk di NTT. Namun demikian, setiap kabupaten/kota dan Provinsi NTT mengambil langkah-langkah dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.
"Bagi kita di Nusa Tenggara Timur, aspek kesehatan serta keselamatan di satu sisi dan kepentingan di sektor pendidikan harus kita ramu dengan baik dan benar," ujar Linus Lusi saat ditemui di Kupang, Rabu (12/8/2020).
Menurut Linus, pihaknya akan melaksanakan koordinasi dengan satgas Covid-19 tingkat Provinsi NTT. Hasil koordinasi akan diinformasikan secara regulatif ke sekolah sebagai pedoman.
• Perkuat Literasi, SMAN 1 Mauponggo Gelar Lomba Literasi Virtual
Linus mengatakan, secara regulasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan edaran terkait mulainya sekolah tatap muka untuk wilayah zona kuning dan hijau. Pemerintah Provinsi NTT akan memperkuat dengan petunjuk pelaksanaan (juklak).
"Antara pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota kita harus perkuat dengan edaran untuk dipedomani bersama. Hal ini akan dikoordinasikan dengan kabupaten kota untuk diterbitkan," tandas Linus.
Ia mengatakan, dari sisi substansi pendidikan, pembelajaran dapat dilakukan dimana saja. Demikian juga orangtua sebagai pedagogi dewasa, bisa menjalankan fungsi-fungsi sebagai fasilitator pembelajaran.
Menurutnya, ada dua desakan yang berbeda dari berbagai elemen masyarakat antara mau menyajikan (pembelajaran tatap muka) dan membatasi. Tetapi pada prinsipnya bahwa, kreasi masyarakat terhadap layanan pendidikan dengan pembatasan-pembatasan tertentu, akan didukung secara penuh oleh Dinas Pendidikan.
"Karena itu melalui kajian unsur-unsur kesehatan yang sangat bagus sekali. Tetapi kita juga akan melibatkan pakar kesehatan dalam rapat besok sehingga, memberikan sebuah asistensi khusus pada sebuah putusan yang penuh beresiko," kata Linus dalam acara Baomong Asyik Pos Kupang bertajuk Pendidikan Di Tengah Pandemi Covid-19 Antara Kesehatan dan Mutu di Ruang Redaksi Pos Kupang, Kamis (13/8/2020).
Kegiatan yang diselenggarakan Pos Kupang ini dipandu redaktur Pos Kupang Apolonia Matilde Dhiu.
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi NTT memiliki standar norma yang harus dilalui dalam pengendalian pendidikan di satu sisi dan hasrat dari orangtua di satu sisi yang harus dikolaborasikan untuk kesehatan bersama.
Linus menargetkan semua siswa harus naik kelas melalui sebuah proses yang ketat. Para guru harus menggerakan berbagai potensi menuntun siswa. "Kalau belum naik (kelas) berarti kami harus buat apa dengan kawan-kawan saya di PAUD, SD, SMP dan di SMA," katanya.
Ia bersama jajarannya memiliki mimpi bersama untuk mengerahkan berbagai elemen masyarakat dalam mendukung restorasi kebangkitan pendidikan NTT. "Entah nantinya seperti apa tetapi, kita mengalir seperti air, meninggalkan jejak-jejak kaki di dunia pendidikan adalah benar-benar terwujud," ujar Linus.
Linus menegaskan, persoalan mutu pendidikan di NTT adalah persoalan klasik. Tetapi Kementerian Pendidikan dan Pemerintah Provinsi NTT telah menggelontorkan berbagai dana untuk konsolidasi bisa berjalan.
"Perhatian pemerintah provinsi NTT melalui pembayaran upah guru honorer, dan guru komite juga akan lebih baik," tandasnya.
Simulasi
Kepala SMA Negeri 1 Malaka Barat Antonius Atok Tahuk mengatakan, pihaknya sudah menggelar simulasi siswa dan guru sebelum pemberlakukan belajar tatap muka di sekolah.
"Kemarin kita terapkan bagi siswa kelas X dan hari ini bagi siswa kelas XI. Besok Rabu bagi siswa kelas XII karena sistim pembelajaran yang kita terapkan yakni pembelajaran silang secara bergantian setiap hari," ujar Antonius saat ditemui di Besikama Kabupaten Malaka.
Menurutnya, KBM tatap muka bagi siswa kelas 1 setiap hari Senin dan Kamis, Siswa Kelas 2 pada Hari Selasa -Jumat dan Siswa kelas III pada Hari Rabu dan Sabtu.
"Bagi siswa yang tidak masuk sekolah untuk tatap muka mendapatkan kesempatan untuk belajar dari rumah dengan mempelajari materi dan tugas terstruktur yang sudah disiapkan guru bidang studi sesuai jadwal yang ditetapkan," tambah Antonius.
Sementara di SMA Negeri 1 Waingapu, Kabupaten Sumba Timur menerapkan sistem belajar mengajar secara silang dengan memperhatikan protokol kesehatan.
"Sistem ini yakni tidak semua kelas atau rombongan belajar masuk sekolah secara bersamaan di satu hari," kata Kepala SMA Negeri 1 Waingapu, Putu Gede, Rabu (12/8).
Sekolah swasta juga menerapkan belajar tatap muka. SMK Tiara Nusa Borong, Kabupaten Manggarai Timur menggelar KBM tatap muka namun tetap mengikuti protokol kesehatan.
Kepala SMK Tiara Nusa Borong Afria Mes menjelaskan, pihaknya melakukan KBM dari rumah sejak April 2020. Namun kini di era adaptasi kebiasaan baru dilakukan KBM dengan tatap muka langsung sejak 13 Juli.
"Jadi kita sangat ketat untuk mengatur protokol kesehatan ini. Kita juga bentuk panitia khusus untuk mengawasi dan mengatur protokol kesehatan untuk cegah virus Corona ini, kita tidak boleh lenga karena meskipun Manggarai Timur zona hijau Covid-19, tapi kita harus tetap waspada," jelas Afria. (hh/cr5/yon/yel/rob)